Sukses

Usai Ramadan dan Lebaran, Berat Badan Orang Indonesia Meningkat

Kenapa berat badan orang Indonesia banyak yang bertambah usai bulan puasa dan lebaran?

Jakarta - Ramadan dan lebaran atau Hari Raya Idul Fitri memang sudah berlalu. Namun, ada beragam fakta menarik tentang kebiasaan makan dan berat badan orang Indonesia.

Menurut survei Herbalife Nutrition, sebanyak delapan dari 10 orang Indonesia cenderung mengonsumsi lebih banyak makanan selama Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri dibanding hari lain. Salah satu efeknya, berat badan pun bertambah.

"Selama puasa, tak hanya pola makan dan tidur yang berubah, dehidrasi dan asupan makanan yang kurang membuat metabolisme tubuh juga melambat. Metabolisme itu bertujuan agar penggunaan energi dalam tubuh menjadi lebih efisien," tutur Senior Director & General Manager Herbalife Nutrition Indonesia Andam Dewi dalam keterangan resmi yang dilansir dari Antara, 13 Juni 2019.

Mereka membuat survey bertema "Holiday Eating Survey" pada April 2019 dengan lebih dari 5.500 responden di 11 negara Asia Pasifik yaitu Australia, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand dan Vietnam.

Survei tersebut engungkapkan berat badan konsumen di 11 negara Asia Pasifik, termasuk Indonesia bertambah rata-rata enam kilogram pada akhir Ramadhan dan lebaran. Temuan itu merupakan jumlah kenaikan berat badan tertinggi yang dialami oleh konsumen dibandingkan dengan musim perayaan lainnya termasuk Deepavali, Natal dan Tahun Baru.

Di Indonesia, survei itu melibatkan 500 konsumen dengan hasil 83 persen responden yang cenderung mengkonsumsi lebih banyak pada Ramadan dan Idul Fitri. Berpuasa selama bulan Ramadan juga menyebabkan kenaikan berat badan bila mempertimbangkan pemilihan makanan dan kurangnya olahraga.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menikmati Makanan Enak

"Kita perlu mempertahankan kebiasaan gaya hidup sehat, termasuk membuat keputusan makanan yang lebih baik dan dipadu dengan aktivitas fisik agar memudahkan manajemen berat badan dan memperoleh kesejahteraan," jelas Andam Dewi.

Sebanyak 66 persen responden Indonesia mengaku mengonsumsi makanan yang kurang sehat. Beberapa alasan utamanya adalah menikmati makanan enak selama liburan (62 persen), lebih fokus menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga (56 persen).

Masyarakat Indonesia, sebanyak 66 persen responden, merasa bersalah telah mengonsumsi dan menerapkan pola makan makanan kurang sehat selama Ramadan dan perayaan Idul Fitri. Hasilnya, 71 persen responden akan berusaha memperhatikan pemilihan makanan, khususnya makanan sehat begitu perayaan usai.

Naiknya berat badan juga dipengaruhi oleh aktivitas olahraga yang menurun selama Ramadan dengan alasan akan meneruskan agenda olahraga usai Hari Raya Idul Fitri. Bagaimana dengan Anda?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.