Sukses

Cerita Akhir Pekan: Kenangan Anak 90-an tentang Permainan Masa Kecil

Mulai dari layangan sampai bekel, anak 90-an ternyata masih menyimpan kenangan akan permainan masa kecil mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak, begitu banyak, cara untuk kembali bernostalgia mengingat memori masa kecil. Satu di antara banyak kenangan paling mudah diingat adalah tentang sederet permainan yang dilakoni saat itu.

Lain waktu lain keadaan, tak seperti anak 2000-an yang mungkin sudah sangat familiar dengan teknologi sejak kecil, anak 90-an punya kenangan akan mainan tradisional. Walau berlabel konvensional, permainan demi permainan ini tak kalah asyik dilakukan untuk menghabiskan waktu.

Salah seorang anak 90-an, Abdul Dhio Ekaputra, masih ingat betapa serunya bermain gundu di waktu istirahat sekolah. "Pasti langsung manfaatin waktu buat main gundu saat itu," ceritanya pada Liputan6.com, lewat pesan singkat, Sabtu, 13 April 2019.

Di samping gundu, layangan juga jadi permainan masa kecil yang memorable bagi lelaki kelahiran tahun 1993 tersebut. Pasal, Dhio melakukan permainan tradisional itu bersama sang ayah. "Awalnya nggak suka tuh (main layangan) karena rumit, tapi ya lama-lama diajarin," tuturnya.

Tak hanya layangan dan gundu, bola dan sejumlah permainan tradisional yang biasa dimainkan anak perempuan di tahun 90-an juga dituturkan masih sangat membekas di benak.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kenangan Anak 90-an Akan Permainan Masa Kecil

Ketika layangan dan gundu jadi permainan paling berkesan untuk Dhio, pandangan lain dituturkan Muhammad Zulmi. Lelaki yang menghabiskan masa kecil di Jombang, Jawa Timur, ini masih selalu terkenang serunya bermain bola bersama teman-teman.

"Pulang sekolah, biar hujan sekalipun, biasanya main bola sama teman-teman. Itu yang paling diingat dari permainan waktu kecil," kata lelaki kelahiran tahun 1990 tersebut pada Liputan6.com, lewat pesan singkat, Sabtu, 13 April 2019.

Di samping itu, beberapa permainan yang juga masih membekas di benak Zulmi adalah gundu, karambol, dan layang-layang. Sayang, sekarang saat pulang ke kampung halaman, ia tak lagi mendapati anak-anak bermain permainan serupa.

Sementara itu, Lanny Kusumastuti, seorang anak perempuan juga dari generasi 90-an punya permainan masa kecil favorit berbeda. "Mainan yang paling diingat itu bekel, kasti, lompat tali, congklak, kelereng, gasing, petak umpet, bedil-bedilan (tembak-tembakan dari bambu, pelurunya dari kertas/koran basah)," tuturnya pada Liputan6.com, lewat pesan singkat, Sabtu, 13 April 2019.

Ia bercerita, masih ingat benar pengalaman saat main lompat tali, ia terjatuh sampai giginya patah. "Biarpun sakit ya saat itu, tapi nggak akan pernah lupa. Ngingetnya juga jadi lucu. Bikin ketawa sendiri," katanya.

Besar di kawasan Cinangka, Depok, Jawa Barat, Lanny mengaku kini masih mendapati beberapa anak memainkan permainan tradisional. Hanay saja, jumlahlah tak sebanyak dulu waktu dirinya masih kecil.

Zaman memang sudah berganti. Anak sekarang pun tentu memiliki kegemaran dan preferensi masing-masng. Namun, dalam waktu berproses di tengah era digital, ada baiknya jangan sampai melupakan permainan tradisional yang nyatanya memberi manfaat baik pada anak-anak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.