Sukses

Menapaki Karier Barista di Balik Meja Seduh, Apakah Bisa?

Banyak orang yang masih memandang sebelah mata, profesi yang mengandalkan jiwa dan ketekunan ini. Apakah barista bisa jadi karier impian ?

Liputan6.com, Jakarta Barista, lahir menjadi sebuah profesi yang menuntut berbagai kecermatan dalam menyajikan secangkir kopi. Karena sejatinya sebiji kopi tidak akan mampu memberikan rasa yang mengubah dunia, tanpa adanya kejelian dari sang barista. Namun banyak orang yang masih memandang sebelah mata, profesi yang mengandalkan jiwa dan ketekunan ini.

Dinamika kopi sebagai kuliner kelas dunia, dan sedang hangat di Indonesia menjadikan banyak generasi muda mengejar mimpinya. Tidak hanya itu, mereka berlomba belajar dengan gigih hingga mampu menyihir biji kopi nan hitam menjadi obat segala gundah gulana semua orang. Namun mereka bingung, apakah barista hanya hobi atau karier yang bisa memberikan penghasilan?

Salah satu perusahaan gerai kopi terbesar di dunia, Starbucks, ternyata memiliki berbagai cara untuk melatih dan mengembangkan mimpi menjadi barista. Virani Masayu, Learning and Development General Manager, Starbucks Indonesia memberikan beberapa hal yang penting, agar seorang barista mampu memberikan minuman dan pelayanan terbaik para setiap pelanggannya.

Layak Jadi Barista
Barista sendiri di pilih melalui seleksi yang cukup banyak, mulai dari kepribadian, psikotes, hingga kesehatan. Tentunya tidak sekadar andal meracik kopi, mereka juga harus mampu menyapa para pelanggan. Barulah calon barista ini masuk ke dalam pelatihan yang diadakan di Support Center selama 22 hari.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kepribadian yang paling penting

Memiliki kepribadian yang baik
Personality-nya, untuk costumer. Dari cara bicara apakah nyaman atau tidak,” ungkap Virani mengungkapkan kepribadian apa yang paling utama dibutuhkan dalam profesi barista ini. Ternyata syarat ini dibutuhkan pada seluruh lini di gerai kopi, mulai dari barista hingga manager.

Mampu memberikan nilai yang sesuai
Tidak hanya memberikan nilai sesuai dengan harga yang dibayar, barista juga harus mampu memberikan nilai-nilai Starbucks kepada para pelanggan. Mulai dari memberi informasi mengenai kopi, hingga saling berbagi ilmu dalam coffee tasting.

Ingin belajar dan tidak menyerah
Di Starbucks, Virani menjelaskan ada beberapa jalur yang bisa dipilih dalam Carier Development Path. Sehingga nantinya setiap barista dapat memilih jalur kariernya masing-masing. Mulai dari menjadi barista profesional, berkecimpung dalam manajemen gerai, hingga menjadi pelatih bagi barista lainnya.

 

3 dari 3 halaman

Ingin jadi lebih baik?

Menjadi master
Bila ingin menjadi barista yang terbaik, ada beberapa tingkatan yang harus diambil. Mulai dari pelatihan dasar, hingga menjadi coffee masters. Nantinya tiap tahun gelar coffee masters ini akan diuji, dan dapat ditingkatkan menjadi Advance Coffe Masters setelah melewati beberapa pelatihan.

Barista hanya hobi? Coba jadi manajer
Jika ingin mengejar impian menjadi manajer gerai, siap-siap menghadapi banyak pelatihan. Sehingga skill set yang dibutuhkan memadai untuk mengelola sebuah gerai mulai dari persiapan hingga penutupan. Lebih suka latihan dan belajar dengan orang lain? Masuk dalam bagian pelatihan juga menjadi jenjang karir yang baik.

“Intinya pekerjaan itu sesuai dengan keinginan kita, dan Starbucks memberikan berbagai karir sesuai dengan keinginan para barista. Sehingga mereka mampu bekerja dengan nyaman,” tutup Virani.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.