Sukses

Hikayat Lembah Timna, Sumber Kekayaan Nabi Sulaiman yang Ternyata Bukan Tambang Emas

Salah satu yang paling populer di antara mukjizat Nabi Sulaiman adalah kekayaannya. Kekayaan Nabi Sulaiman tak tertandingi oleh siapapaun, bahkan hingga kiamat kelak. Berbagai logam mulia, seperti emas, perak, perunggu dan tembaga menjadi bukti kekayaan Nabi Sulaiman

Diperbarui 30 Apr 2025, 03:30 WIB Diterbitkan 30 Apr 2025, 03:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Nabi Sulaiman AS merupakan salah satu rasul yang kisahnya begitu populer di kalangan manusia, terutama umat Islam. Risalah Nabi Sulaiman AS, ada dalam agama-agam samawi, termasuk bani Israil.

Nabi Sulaiman diriwayatkan bukan hanya nabi manusia, melainkan diutus untuk golongan lainnya, yakni jin. Hal itu terkait dengan mukjizat Nabi Sulaiman yang bisa berbicara dengan hewan, mengendalikan bangsa jin, sekaligus manusia.

Dia adalah raja manusia, jin dan hewan, pada masanya.

Salah satu yang paling populer di antara mukjizat Nabi Sulaiman adalah kekayaannya. Kekayaan Nabi Sulaiman tak tertandingi oleh siapapaun, bahkan hingga kiamat kelak.

Berbagai logam mulia, seperti emas, perak, perunggu dan tembaga menjadi bukti kekayaan Nabi Sulaiman. Pun dengan wilayah kekuasaan yang luas dengan hasil panen dan tangkapan ikan yang melimpah.

Doa Nabi Sulaiman yang termaktub dalam Al-Qur'an dan banyak diamalkan sebagai wasilah meminta rezeki. Doa Nabi Sulaiman memohon kekayaan kepada Allah, termaktub dalam Q.S. Shad ayat 35:

قَالَ رَبِّ ٱغْفِرْ لِى وَهَبْ لِى مُلْكًا لَّا يَنۢبَغِى لِأَحَدٍ مِّنۢ بَعْدِىٓ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ

Artinya: “Ia berkata, ‘Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.”

Harta Nabi Sulaiman ditaksir mencapai 2 triliun dolar Amerika lebih. Tentu itu jauh meninggalkan kekayaan orang terkaya 2025, misalnya Elon Musk, yang hanya kisaran 300 miliar USD lebih.

Pertanyaan yang muncul kemudian, apa sumber kakayaan Nabi Sulaiman, Apakah dia memiliki tambang emas?

Hal itu mengingat harga emas makin naik dan investasi emas di 2025 ini makin diminati.

Dan ini adalah kisah Lembah Timna, sebuah situs tambang kuno yang diduga menjadi salah satu sumber kekayaan Nabi Sulaiman. Lembah ini berada di Syam, yang kini didaku dan dikuasai oleh Israel.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

Rahasia Kekayaan Nabi Sulaiman

Melansir Citizens Liputan6.com via Islami Liputan6.com, Rabu (30/4/2025), tertera dalam karya berjudul Qisas al-Anbya yang disusun oleh Abi Fida’ Ismail Ibn Katsir, Nabi Sulaiman merupakan anak bungsu dari Nabi Daud AS, dan ibunya dikenal sebagai Tasyayu’ bin Sura. Allah SWT memberikan kepadanya kenabian dan kekuasaan (kerajaan) untuk menjadi pemimpin Bani Israil.

Selama memegang peran kepemimpinan, beliau menunjukkan kepribadian yang bijaksana dan selalu mengemban tanggung jawab terhadap segala aspek kehidupannya. Tindakan-tindakan dan cara Nabi Sulaiman menggunakan harta serta kekuasaan yang dimilikinya mencerminkan kesungguhan dalam memikul tanggung jawabnya.

Sebagaimana dikisahkan dalam Alquran pada surat An Naml ayat 20-21, kala itu Nabi Sulaiman sedang mengumpulkan seluruh tentaranya yang terdiri dari manusia, jin, dan binatang. Namun, dalam pertemuan tersebut, burung hud-hud tidak hadir.

Beliau pun memeriksa tempat di mana para burung berkumpul, kemudian berkata yang artinya: “Mengapa aku tidak melihat burung hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir. Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan keras, atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar dia datanglah dengan alasan yang terang.” (QS. An Naml: 20-21)

Menurut Muhammad Gufron Hidayat dalam buku Rahasia Kekayaan Nabi Sulaiman, sikap tegas Nabi Sulaiman terhadap burung hud-hud adalah bukti bahwa ia menyadari jika semua harta, kekuasaan, termasuk prajuritnya, merupakan karunia sekaligus titipan dari Allah SWT yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat. 

3 dari 4 halaman

Situs Lembah Timna

Sebelumnya, tim arkeolog yang dipimpin Profesor Erez Ben-Yosef dari Tel Aviv University menemukan situs arkeologi di Israel.

Situs arkeolog yang terletak di Lembah Timna tersebut diklaim sebagai salah satu dari sumber kekayaan Nabi Sulaiman AS.

Nabi yang memerintah kerajaan besar sekitar 3.000 tahun yang lalu ini diduga berhasil melakukan penambangan tembaga.

Kekayaannya didapat dengan memisahkan bijih tembaga dari batuan yang ditambang dari situs arkeologi Lembah Timna.

Disebutkan bahwa produksi tambang di situs Lembah Timna berkembang pesat selama masa pemerintahan Nabi Sulaiman as.

Tim arkeolog mulai menggali situs kuno di Lembah Timna, Israel Selatan, yang diduga peninggalan kerajaan Nabi Sulaiman AS pada 1964.

Sejak saat itulah, para peneliti menemukan jaringan terowongan yang diduga adalah jalan untuk menambang bijih tembaga dari batuan.

"Semua bahan ampas bijih hitam yang ditemukan merupakan limbah dari tungku. Ini adalah bukti yang sangat penting untuk produksi tembaga kuno di Timna," jelas Prof. Ben-Yosef.

4 dari 4 halaman

Bijih Tembaga

Menurut Prof Ben-Yosef tembaga pada masa lalu merupakan sumber daya ekonomi yang paling penting dan industri yang paling menguntungkan.

Pada zaman Nabi Sulaiman as, tembaga menjadi salah satu logam yang paling dicari. Jika diibaratkan, tembaga di zaman itu sama pentingnya dengan minyak mentah di masa sekarang ini.

"Mirip seperti sekarang di mana manusia tidak bisa melakukan apa-apa tanpa minyak Bumi. Manusia zaman itu pun tak bisa melakukan apa-apa tanpa tembaga," jelas Dr. Mohammad Najjar dari Friends of Archaeology of Jordan.

Sementara itu, Profesor Ben-Yosef dalam keterangannya mengungkapkan bahwa Nabi Sulaiman as diperkirakan memerintah kerajaannya selama 39 tahun.

Selama memerintah tersebut, Nabi Sulaiman as memiliki kekayaan sebesar US$2,2 triliun jika dikonversikan dengan mata uang saat ini.

Hal ini tidak mengherankan karena Nabi Sulaiman as mampu memisahkan bijih tembaga yang merupakan komoditi penting seperti minyak Bumi saat ini.

Penulis: M Nadin, Madrasah Diniyah Miftahul Huda I Cingebul