Sukses

SMA Fullday Al-Muhajirin Purwakarta Sebar Siswanya untuk Mengajar Al-Qur'an

SMA Fullday Al-Muhajirin Purwakarta membuat gebrakan di momen Ramadan 2024 ini dengan menyebar siswanya untuk mengajar Al-Quran kepada masyarakat.

Liputan6.com, Purwakarta - Sekolah Menengah Atas (SMA) Fullday Al-Muhajirin, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat membuat gebrakan baru di momentum Ramadan 2024 ini. Sekolah ini menyebar puluhan pelajarnya untuk mengabdikan diri kepada masyarakat.

Kepala SMA Fullday Al-Muhajirin Purwakarta, Ambar Prawoto mengatakan, dalam program Santri mengabdi kepada masyarakat ini ada sebanyak 62 pelajar yang disiapkan. Mereka, merupakan para pelajar yang sudah lulus sertifikasi sebagai guru Al-Quran.

"Puluhan santri ini, akan disebar untuk menjadi guru dan mentrasnferkan ilmunya di mushola-mushola sekitar rumahnya melalui kegiatan pesantren kilat selama bulan Ramadan," ujar Ambar kepada Liputan6.com, belum lama ini.

Ambar menjelaskan, program pengabdian para pelajarnya ini sebagai bentuk syiar dakwah yang dilakukan sekolahnya. Teknisnya, lanjut dia, para santri ini nantinya akan mengajar terutama mengenai bacaan Al-Qura'n di musala-musala terdekat dulu.

"Misalkan, santri tersebut domisilinya di Kecamatan Purwakarta, maka dia akan mengajarnya di mushola terdekat," jelas dia.

Menurut dia, sebenarnya program santri mengabdi ini sudah ada sejak tiga tahun yang lalu. Akan tetapi, cakupan santri yang mengabdi sebelumnya tidak sebanyak seperti di tahun ini.

Adapun santri-santri yang akan disebar ini adalah mereka sudah mengantongi sertifikasi lulus Tashih Al-Quran. Proses sertifikasinya sendiri langsung di keluarkan oleh Ummi Foundation, Surabaya.

"Dengan berbekal sertifikasi ini, para pelajar tersebut sudah setara dengan guru, khususnya dibidang bacaan Al-Quran. Sehingga, pada bulan puasa tahun ini mereka akan langsung mengabdi kepada masyarakat untuk mentransfer ilmunya," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tetap Diawasi

Secara teknis di lapangan, para siswa nantinya didampingi guru pembimbing dari Al-Muhajirin untuk mengawasi jalannya pembelajaran para santri tersebut. Sehingga, para santri itu tidak dilepas begitu saja.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Fullday Al-Muhajirin Purwakarta, Supriyanto menambahkan, selama ini sekolahnya menggunakan kurikulum berbasis pondok pesantren dan juga kurikulum yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan.

"Jadi, disamping mendapat pelajaran umum sesuai kurikulum Kementerian Pendidikan, para pelajar di sini juga dibekali pelajaran agama yang maksimal dan wajib bisa membaca Al-Quran dengan baik dan benar," ujar Supriyanto.

Menurut dia, pada momentum bulan puasa ini para pelajarnya itu diberi keleluasaan untuk mempraktikkan ilmu yang meraka dapat selama di sekolah dan mentransfernya ke masyarakat. Salah satunya, melalui program santri mengabdi ini.

Supriyanto menambahkan, saat ini jumlah santri SMA Fullday Al Muhajirin ada 222 anak. Sedangkan yang sudah lulus sertifikasi dan mengantongi sertifikat membaca Al Quran, ada 62 anak. Ini merupakan angkatan terbanyak.

"InshaAllah, kedepannya santri yang tersertifikasi dan sudah layak mengajar akan kita perbanyak lagi. Supaya, pengabdian ke masyarakat semakin luas dan massif," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini