Sukses

2 Waktu yang Diharamkan untuk Sholat Dhuha, Jangan Sampai Salah!

Sholat dhuha merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjuurkan. Namun, sholat ini harus dilaksanakan pada waktu yang tepat, jika tidak justru akan mendapatkan dosa.

Liputan6.com, Jakarta - Mengawali hari dengan sesuatu yang baik sangat dianjurkan seperti melaksakan ibadah. Ada banyak amalan yang dapat dilakukan di pagi hari sebagai ladang untuk mendapatkan ridha dari Allah. 

Diantaranya adalah melaksanakan sholat dhuha. Sholat sunnah ini menjadi amalan tambahan untuk memperoleh ganjaran pahala.

Tidak hanya pahala, mengerjakan sholat dhuha ternyata juga dapat melancarkan rezeki. Oleh sebab itu, banyak kaum mukmin yang mengerjakan amalan sunnah ini.

Meskipun sholat dhuha hukumnya sunnah, namun sholat ini harus dilaksanakan pada waktu yang tepat dengan hati ikhlas. Tujuannya agar ibadah kita diterima oleh Allah SWT dan dinilai sebagai pahala.

Namun, demikian ternyata ada waktu-waktu yang diharamkan untuk menjalankan sholat dhuha. Jika mengerjakannya dalam waktu yang diharamkan maka justru akan mendapatkan dosa. 

 

Saksikan Video Pilihan ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dua Waktu yang Diharamkan Sholat dhuha

Mengutip dari laman dream.co.id, berikut ini adalah waktu yang diharamkan untuk melaksanakan sholat berdasarkan hadis Rasulullah SAW.

Waktu pertama yang diharamkan untuk melaksanakan sholat dhuha adalah ketika sesudah subuh hingga matahari bersinar (terbit), sekitar pukul 06.00-07.30 pagi. Kemudian, waktu kedua yang diharamkan untuk melakukan sholat dhuha adalah ketika memasuki dzuhur hingga tergelincirnya matahari atau pukul 11.30-12.15.

Kedua waktu tersebut diharamkan untuk melaksanakan sholat dhuha berdasarkan penentuan larangan dari Rasulullah SAW. Berikut ini hadis-hadis Rasulullah yang menunjukkan waktu-waktu yang diharamkan untuk sholat dhuha.

Dari Ibnu Abbas berkata: “ Datanglah orang-orang yang diridhai dan ia ridha kepada mereka yaitu Umar, ia berkata bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihiwasallam melarang shalat sesudah Subuh hingga matahari bersinar, dan sesudah Asar hingga matahari terbenam.” (HR. Bukhari)

Dari Zaid bin Arqam, bahwa ia melihat orang-orang mengerjakan sholat Dhuha (pada waktu yang belum begitu siang), maka ia berkata: “ Ingatlah, sesungguhnya mereka telah mengetahui bahwa sholat Dhuha pada selain saat-saat seperti itu adalah lebih utama, karena sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“ Sholatnya orang-orang yang kembali kepada ALLAH adalah pada waktu anak-anak onta sudah bangun dari pembaringannya karena tersengat panasnya matahari”. (HR. Muslim)

3 dari 3 halaman

Alasan Diharamkan pada Dua Waktu Tersebut

Dari Ibnu Umar berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihiwasallam bersabda: Apabila sinar matahari terbit maka akhirkanlah (jangan melakukan) sholat hingga matahari tinggi. Dan apabila sinar matahari terbenam, maka akhirkanlah (jangan melakukan) sholat hingga matahari terbenam”. (HR. Bukhari)

Tidak hanya itu salah satu alasan mengapa kedua waktu tersebut diharamkan untuk melaksanakan sholat dhuha adalah karena adanya setan yang mengikuti waktu-waktu itu.

Rasulullah shallallahu ‘alaihiwasallambersbda: “Matahari terbit dengan diikuti setan. Pada waktu mulai terbit, matahari berada dekat dengan setan, dan ketika telah mulai meninggi berpisah darinya. Pada waktu matahari berada tepat di tengah-tengah langit, ia kembali dekat dengan setan, dan ketika telah zawal (condong ke arah barat) ia berpisah darinya. Pada waktu hampir terbenam, ia dekat dengan setan, dan setelah terbenam ia berpisah lagi darinya.” (HR. Nasa’i)

Demikianlah ulasan mengenai dua waktu yang diharamkan untuk melaksanakan sholat dhuha. Meskipun ingin melaksanakan ibadah, namun ada baiknya untuk terlebih dahulu memperhatikan waktu pelaksanaannya. Jangan sampai ibadah kita menjadi sia-sia dan justru menimbulkan dosa karena sholat pada waktu yang tidak tepat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.