Sukses

Apakah Ruh Orang Meninggal Bisa Bertemu dengan yang Masih Hidup?

Benarkah Ruh Orang Meninggal Bisa Bertemu dengan Orang yang Masih Hidup?

Liputan6.com, Jakarta - Istilah ruh, atau roh telah menjadi perbendaharaan bahasa Indonesia sehari-hari. Kata ruh sering dipahami sebagai sesuatu penyebab adanya kehidupan atau kematian seseorang.

Kata ruh diasosiasikan dengan nyawa yang terdapat pada manusia, yang menyebabkan seseorang itu hidup

Iman Al-Ghazali menjelaskan bahwa Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk yang terdiri dari jasad dan ruh.

Ruh inilah yang menghasilkan dan mendukung kegiatan-kegiatan psikis dan yang menghidupkan jasad manusia. Ketika ruh berpisah dengan jasad manusia, maka itulah yang disebut dengan kematian.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penjelasan Peristiwa Kematian

Mengutip NU Online, mati adalah sebuah peristiwa saat ruh berpisah dengan jasad. Halk ini diungkapkan kiai muda NU Provinsi Lampung, KH Ahmad Ishomuddin, saat memberi mauidzah hasanah pada Yasinan malam ke-7 atas wafatnya Wakil Rais Syuriyah PCNU Pringsewu KH Sobri Dinal Musthofa.

Ia mengutip penjelasan Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, ia menyebut bahwa ruh terdiri dari dua macam.

Pertama, ruh yang mendapat kenikmatan dari Allah dengan diberi kebebasan serta tidak dibelenggu sehingga mereka bisa saling bertemu dan mengingat apa yang terjadi di dunia.

“Kedua, ruh yang mendapat siksaan dan disibukkan dengan siksaan yang menimpanya dan tidak bisa saling berkunjung dan bertemu,” kata Gus Ishom, sapaan karibnya.

Ia mengungkapkan bahwa ruh orang yang meninggal ini bisa bertemu dengan ruh manusia yang masih hidup.

3 dari 3 halaman

Begini Cara Ruh Orang Meninggal Bertemu dengan Manusia Hidup

Hal ini dijelaskan oleh banyak ulama dengan berbagai dalil dari kitab-kitab yang di antaranya menyebutkan pertemuan tersebut terjadi saat manusia masih hidup tertidur.

“Ruh orang yang meninggal dunia bisa bertemu dengan yang masih hidup dalam mimpi. Karena mimpi terdiri dari tiga jenis,” jelasnya.

Pertama, mimpi dari Allah yang di antaranya bertemu dengan ruh orang-orang yang sudah meninggal dunia. Di antara ciri mimpi yang datang dari Allah adalah perasaan senang dan bahagia saat bermimpi.

Hal itu terbawa sampai orang yang bermimpi tersebut terbangun dari tidur.

“Kedua, mimpi berupa terbawanya aktivitas keseharian dalam tidur dan mimpi yang berasal dari setan yang di dalamnya diwarnai dengan ketakutan-ketakutan,” ungkapnya.

Terkait dengan berpisahnya ruh dari jasad ini, Gus Ishom menjelaskan bahwa semua merupakan rahasia Allah SWT. Kematian ini ia ibaratkan seperti umur buah kelapa yang tidak tahu kapan akan jatuh dari pohonnya. Ada yang masih berbentuk bunga sudah jatuh. Namun, ada juga yang sudah tua sampai dengan tumbuh di atas pohon tidak jatuh-jatuh.

 Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.