Sukses

3 Golongan Orang yang Dihisab Pertama Kali di Hari Kiamat dan Masuk Neraka

3 golongan orang yang pertama kali dihisab di hari kiamat. Siapa saja mereka?

Liputan6.com, Jakarta - Datangnya hari akhir termasuk salah satu rukun iman yang harus diyakini sebagai muslim. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Hajj ayat 7 yang berbunyi:

وَّاَنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيْهَاۙ وَاَنَّ اللّٰهَ يَبْعَثُ مَنْ فِى الْقُبُوْرِ 

Artinya: "Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur" 

Pada hari kiamat kelak ada yang namanya Yaumul Hisab. Yaitu hari ketika seluruh umat manusia d dimintai pertanggung jawaban atas segala sesuatu yang telah diperbuat selama hidup di dunia.

Pengadilan Allah sangatlah adil, tak ada yang luput dari-Nya. Bahkan kejahatan sekecil apapun akan tetap ada balasan. Pada saat itu orang-orang akan dihisab dengan perhitungan yang sangat cepat.

Berdasarkan hadis shahih riwayat Imam Muslim, akan ada 3 golongan orang yang mendapat jatah hisab pertama kali dan mereka juga yang pertama kali dilemparkan ke dalam neraka, siapakah mereka? Berikut ulasan selengkapnya mengutip dari laman makintau.com.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Orang yang Berjihad Bukan karena Agama

Orang yang pertama kali dihisab adalah orang yang mati ketika berperang di jalan Allah, namun sebenarnya orang tersebut tidak bersungguh-sungguh dalam berjuang membela agama Allah melainkan hanya ingin dikatakan sebagai orang yang gagah, pemberani dan lain sebagainya.

Kelak orang ini akan diperlihatkan semua nikmat-nikmat yang Allah berikan kepadanya, dan setelah itu Allah bertanya: “Apa yang telah engkau lakukan dengan nikmat yang Aku berikan kepadamu?” lalu orang tersebut menjawab: “Aku berperang semata-mata karena Engkau sehingga aku mati syahid.”. Namun Allah Maha Mengetahui sehingga Dia berfirman: “Engkau dusta! Engkau berperang supaya dikatakan seorang yang gagah berani. Memang demikianlah yang telah dikatakan (tentang dirimu).” Lalu diperintahlah para malaikat oleh Allah untuk menyeret orang itu dan melemparkannya ke dalam neraka.

Berikut bunyi hadis tersebut, dari Abu Hurairah ra ia berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya manusia pertama yang diadili pada hari kiamat adalah orang yang mati syahid di jalan Allah. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatan (yang diberikan di dunia), lalu ia pun mengenalinya. Allah bertanya kepadanya, ‘Amal apakah yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?’ ia menjawab, ‘Aku berperang semata-mata karena Engkau sehingga aku mati syahid.’ Allah berfirman: ‘Engkau dusta! Engkau berperang supaya dikatakan seorang yang gagah berani. Memang demikianlah yang telah dikatakan (tentang dirimu).’ Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret orang itu atas mukanya (tertelungkup), lalu dilemparkan ke dalam neraka.”

3 dari 4 halaman

2. Orang Berilmu dan Pembaca Al-Qur'an

Selain itu, orang yang berilmu dan orang yang membaca Al-Qur’an juga adalah orang yang pertama kali mendapatkan hisab dan pertama kali masuk neraka.

Namun, yang dimaksud disini adalah orang yang berilmu tersebut berharap agar ia disebut sebagai orang yang alim, pintar dan sebagainya dan orang orang yang membaca Al-Qur'an tersebut adalah orang yang membaca Al-Qur’an dan berharap dirinya dapat disebut sebagai qari dan hafiz.

Melanjutkan hadis diatas, Rasulullah bersabda: “Berikutnya orang (yang diadili) adalah seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya serta membaca Al-Qur'an. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengakuinya. Kemudian Allah menanyakannya, ‘Amal apakah yang telah engkau lakukan dengan kenikmatan-kenikmatan itu?’ Ia menjawab, ‘Aku menuntut ilmu dan mengajarkannya serta aku membaca Al-Qur'an hanyalah karena Engkau.’ Allah berfirman, ‘Engkau dusta! Engkau menuntut ilmu agar dikatakan seorang alim (yang berilmu) dan engkau membaca Al-Qur'an supaya dikatakan seorang qari’ (pembaca Al-Qur'an yang baik) dan hafiz. Memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).’ Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka.”

Oleh karena itu, janganlah pernah mengharapkan pujian dari orang lain atas kemampuan yang kita miliki sehingga memunculkan sifat sombong dalam diri dan membuat pahala yang kita dapatkan hilang karena hal itu.

4 dari 4 halaman

3. Orang yang Bersedekah tapi Mengharap Pujian

Kemudian orang yang ketiga adalah orang yang Allah berikan karunia berupa harta benda dan kekayaan, kemudian ia menggunakan harta tersebut dijalan Allah untuk kebaikan seperti bersedekah, membantu fakir miskin dan lain sebagainya tapi ia melakukannya hanya karena ingin dianggap sebagai orang yang murah hati, maka Allah akan langsung melemparkannya ke dalam neraka dan orang-orang seperti itu termasuk dalam golongan ahli neraka.

Sabda Rasulullah melanjutkan hadis diatas, “Berikutnya (yang diadili) adalah orang yang diberikan kelapangan rezeki dan berbagai macam harta benda. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengenalinya (mengakuinya). Allah bertanya, ‘Apa yang engkau telah lakukan dengan nikmat-nikmat itu?’ Dia menjawab, ‘Aku tidak pernah meninggalkan shadaqah dan infaq pada jalan yang Engkau cintai, melainkan pasti aku melakukannya semata-mata karena Engkau.’ Allah berkata, ‘Engkau dusta! Engkau berbuat yang demikian itu supaya dikatakan seorang dermawan (murah hati) dan memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).’ Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeretnya atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka,” (HR. Muslim, shahih).

Itulah 3 golongan orang yang akan pertama kali dihisab dan golongan pertama pula yang masuk neraka. Oleh sebab itu, maka hendaknya kita ketika melakukan ibadah niatkanlah dengan ikhlas dan hanya mengharap ridha dari Allah SWT agar tidak termasuk dalam golongan orang-orang tersebut. Semoga tulisan ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua dan mohon maaf apabila ada kesalahan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.