Sukses

9 Tanda Kiamat versi Ilmuwan, Pandemi hingga Perubahan Iklim

Pada masa modern, ilmuwan juga memiliki skenario tersendiri terkait kiamat. Berikut ini adalah 9 tanda kiamat versi ilmuwan

Liputan6.com, Jakarta - Bagi umat Islam, hari kiamat pasti akan terjadi dan merupakan keniscayaan. Meyakini terjadinya hari kiamat juga merupakan salah satu rukun Iman.

Meski begitu, tidak ada satupun makhluk yang mengetahui kapan waktu pasti terjadinyanya hari kiamat. Hanya saja, Allah memberi petunjuk mengenai tanda-tanda kiamat, baik dalam Al-Qur'an maupun hadis.

Cukup banyak hadis tentang kiamat dan tanda kiamat. Di antara hadis-hadis tersebut, salah satu yang masyhur dijadikan rujukan adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan sejumlah perawi lainnya. Hadis ini memiliki derajat sahih, yang artinya:

Dari Hudzaifah bin Asid Al Ghifari berkata, Rasulullah SAW menghampiri kami saat kami tengah membicarakan sesuatu. Ia bertanya, ‘Apa yang kalian bicarakan?’ Kami menjawab, ‘Kami membicarakan kiamat.’ Ia bersabda, ‘Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya.’ Rasulullah menyebut kabut, Dajjal, binatang (ad-dābbah), terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam AS, Ya'juj dan Ma'juj, tiga gerhana; gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di jazirah Arab dan yang terakhir adalah api muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka,” (Lihat Abul Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim An-Naisaburi, Al-Jāmi’us Ṣaḥīḥ, [Beirut, Dārul Afaq Al-Jadidah: tanpa tahun], juz VIII, halaman 178).

Ada 10 tanda kiamat yang disebutkan dalam hadis tersebut. Bagi umat Islam, sabda baginda Nabi tersebut pasti haq atau benar adanya.

Pada masa modern, ilmuwan juga memiliki skenario kiamat dan tanda-tandanya. Berikut ini adalah 9 tanda kiamat versi ilmuwan, mengutip kanal Hot Liputan6.com.

Di antara tanda-tanda tersebut, ada pandemi, perubahan iklim, hingga bencana nuklir.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

9 Tanda Kiamat Menurut Ilmuwan

1. Pandemi

Tanda kiamat menurut ilmuwan yang pertama yaitu terjadinya pandemi penyakit. Skenario kiamat dunia satu ini cukup masuk akal mengingat ada beberapa jenis penyakit yang dapat menyebar dan menular dengan mudah. Kamu tentunya masih belum lupa dengan pandemi COVID-19 yang baru-baru ini terjadi.

Tak hanya itu, betapa berpotensinya pandemi penyakit membinasakan banyak manusia di Bumi juga bisa ditengok ketika pandemi Virus H1N1 pada peristiwa Flu Spanyol 1918 yang menginfeksi sekitar 500 juta manusia di dunia. Skenario ini pun bisa semakin diperperah oleh potensi virus atau bakteri yang dijadikan senjata biologis dan digunakan dalam peperangan oleh negara-negara yang tak bertanggungjawab.

2. Perubahan Iklim

Tanda kiamat menuru ilmuwan berikutnya yaitu berkaitan dengan perubahan iklim. Iklim di planet yang berusia 4,7 miliar tahun ini telah berubah drastis dan berlalu cukup cepat. Buktinya, telah terjadi badai yang semakin intens, hujan dan kemarau tak menentu, mencairnya es di Antartika, menipisnya lapisan ozon, dan peristiwa-peristiwa perubahan iklim lainnya.

Belum lagi fenomena alam sampingan yang muncul akibat perubahan iklim. Meski tak langsung berdampak, fenomena semacam ini dalam jangka waktu yang lebih panjang akan mengakibatkan kiamat dunia bagi semua makhluk hidup.

3 dari 6 halaman

3. Bencana Nuklir

Salah satu tanda kiamat menurut ilmuwan yang tak kalah mengkhawatirkan yaitu akan terjadinya bencana nuklir. Hal ini tentunya berkaitan dengan adanya indikasi permusuhan antarnegara pemilik senjata dan rudal nuklir.

Kamu bisa melihat tensi tinggi antara Korea Utara dan Amerika Serikat seputar pengembangan rudal jarak jauh dan persenjataan nuklir. Sementara itu, baru-baru ini, US Nuclear Posture Review milik Kementerian Pertahanan AS yang baru dirilis pada awal Februari 2018 ini menyebut tentang eksistensi kapal selam drone senjata rudal nuklir pembawa kiamat milik Rusia yang tengah dikembangkan saat ini.

4. Bencana Instabilitas Ekosistem

Manusia kerap memindahkan dan mencampuri bentuk kehidupan dan spesies di planet ini, baik sengaja atau tak disengaja. Dan ternyata, kebiasaan itu membawa bencana tersendiri bagi peradaban manusia. Misalnya, tikus yang terbawa ekspedisi pelayaran dunia memicu pandemi penyakit Yarsinia pestis atau The Black Death di belahan benua lain. Kebiasaan memindahkan spesies itu, dalam jangka waktu panjang, mampu mengganggu keseimbangan ekosistem.

Contohnya, ketidakhadiran predator alami pada suatu wilayah akibat perburuan atau perdagangan satwa yang eksploitatif bisa menyebabkan bencana ambruknya jaring makanan dan mengganggu keseimbangan makhluk hidup lain. Tanaman dan hewan yang diandalkan manusia untuk konsumsi mungkin tidak lagi dapat tumbuh di lingkungan semacam itu. Dan hal itu akan menjadi isyarat kematian Homo sapiens lambat laun.

4 dari 6 halaman

5. Hantaman Benda Antariksa Raksasa

Menurut salah satu teori, pada masa pra-sejarah Mesozoic, asteroid raksasa pernah menghantam Bumi dan membawa kepunahan bagi dinosaurus yang dulu merajai planet ini. Maka, jika hantaman benda antariksa raksasa (bolide) semacam itu kembali terjadi lagi pada masa kini, bukan tak mungkin peristiwa itu membawa kepunahan bagi manusia yang sekarang merajai Bumi.

Sejatinya, asteroid tak serta merta langsung menyebabkan kepunahan. Melainkan, efek riak bencana alam yang ditimbulkan dari fenomena itu yang memperparah keadaan. Saat ini, telah banyak ramalan atau prediksi mengenai potensi fenomena serupa, salah satunya teori Planet Nibiru yang akan menghantam Bumi. Namun, teori itu telah berkali-kali dibantah oleh berbagai lembaga top, semisal NASA. Tapi tetap saja, skenario itu tetap berpotensi membawa kehancuran jika benar-benar ada dan terjadi di masa depan.

6. Erupsi Gunung Berapi Super

Menurut salah satu teori, pada 75.000 tahun lalu, pernah ada fenomena 'kiamat mini' yang disebabkan oleh erupsi gunung berapi super. Dampak seismik fenomena itu memicu gempa susulan dan tsunami. Sementara dampak vulkaniknya memicu abu tebal yang menutupi atmosfer dan menyulut musim dingin berkepanjangan. Akibatnya, bencana itu mengakibatkan fenomena populasi manusia di Bumi anjlok secara drastis akibat tewas oleh bencana tersebut, yang kemudian kembali pulih beberapa ribu tahun kemudian.

Teori itu bernama Toba Supervolcano-Supereruption Catastrophe Theory, dengan salah satu buktinya adalah Danau Toba di Sumatera Utara yang kita kenal saat ini. Meski masih menuai perdebatan, teori semacam itu selaras dengan kaidah ilmiah dan berpotensi akan terjadi lagi pada peradaban manusia modern. Sekitar beberapa tahun lalu, ilmuwan telah menemukan kaldera gunung berapi raksasa di bawah Taman Nasional Yellowstone. Meski saat ini statusnya masih jauh dari awas, tapi bisa saja Yellowstone akan menyerupai Toba Supervolcano-Supereruption Catastrophe Theory dewasa ini.

5 dari 6 halaman

7. Teori Big Rip

Big Rip adalah proses pertumbuhan alam semesta yang akan terus tumbuh semakin cepat setiap hari. Dr. Mat Pier dari Universitas Portsmouth mengatakan bila dalam kurun waktu 5 miliar tahun terakhir alam semesta mulai tumbuh dengan sangat cepat akibat kemunculan energi misterius yang disebut 'energi gelap'.

Lama kelamaan, alam semesta diprediksi akan tumbuh tak terkendali dengan kecepatan setara kecepatan cahaya. Imbasnya, galaksi, bintang, hingga planet seakan tercabik-cabik hingga musnah tak tersisa.

8. Teori Big Cruch

Big Crunch adalah tanda kiamat menurut ilmuwan di mana berubahnya kekuatan gravitasi yang menjadi semakin besar. Jika kekuatan gravitasi sangat kuat, maka pertumbuhan alam semesta akan berhenti. Setelah itu, alam semesta akan berhenti tumbuh dan akan cenderung mengecil.

Big Crunch menyebabkan galaksi dan planet akan saling bertabrakan. Inilah salah satu tanda kiamat menurut ilmuwan. Para ilmuwan mengungkapkan bahwa awal kiamat big crunch sudah dimulai. Salah satu buktinya adalah mendekatnya galaksi Andromeda ke galaksi Bima Sakti karena adanya gaya gravitasi antar galaksi yang semakin meningkat.

 

6 dari 6 halaman

9. Teori Big Freeze

Tanda kiamat menurut ilmuwan berikutnya yang paling mematikan, yaitu big freeze. Saat alam semesta sedang tumbuh, benda-benda di dalamnya mulai menua, hancur, dan berubah menjadi energi atau radiasi, contohnya hancurnya sebuah bintang.

Apabila bintang di alam semesta mulai hancur, termasuk matahari, manusia tinggal menunggu apakah bumi akan membeku akibat kehilangan matahari atau terbakar akibat ledakan radiasi yang dihasilkan oleh ledakan bintang raksasa lain yang jumlahnya miliaran di alam semesta.

Skenario kiamat ini pun sudah dimulai. Hal ini terlihat dari umur matahari yang semakin menua dan kehabisan energi utamanya, hidrogen.

Tim Rembulan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.