Sukses

Ketika Syaikhona Kholil Bangkalan ‘Tertawa’ Saat Sholat, Kisah Karomah Wali

Syekh Muhammad Kholil atau Mbah Kholil Bangkalan termasuk hamba Allah yang juga Waliyullah yang memiliki banyak karomah. Karomah Mbah Kholil sudah terlihat sejak muda.

Liputan6.com, Jakarta - Karomah merupakan suatu hal yang luar biasa di luar akal dan kemampuan manusia biasa. Karomah hanya diberikan kepada hamba-hamba pilihan Allah SWT. Biasanya yang memiliki karomah adalah orang berpangkat wali.

Syekh Muhammad Kholil atau Mbah Kholil Bangkalan termasuk hamba Allah yang juga Waliyullah yang memiliki banyak karomah. Karomah Mbah Kholil sudah terlihat sejak muda.

Salah satu karomah yang tampak pada diri Syaikhona Kholil Bangkalan muda adalah ketika mondok di Pesantren Langitan Tuban. Suatu ketika Mbah Kholil dan santri lainnya melaksanakan sholat Isya berjemaah yang diimami KH Muhammad Noer, pengasuh pesantren saat itu.

Mbah Kholil tertawa terbahak-bahak di tengah kekhusyuan sholat. Sontak membuat para santri lain marah karena merasa terganggu kekhusukannya.

Setelah sholat, Mbah Kholil dipanggil kiai. Ia disidang lantaran tertawa di tengah-tengah sholat.  

“Kholil mengapa pada waktu sholat tadi kamu tertawa? Apakah kamu tidak tahu bahwa tertawa dapat membatalkan sholat dan mengganggu kekhusyukan (jemaah) sholat yang lain?” tanya kiai dengan wajah cemberut, dikutip dari laman syaichona.net, Kamis (3/8/2023). 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Alasan Mbah Kholil Muda Tertawa Saat Sholat

Kemudian Mbah Kholil menjawab pertanyaan tersebut dengan sopan. Ia menjelaskan alasannya tertawa saat sholat berjemaah dengan kiai.

“Maaf kiai, waktu sholat tadi saya tidak mampu menahan tawa. Karena saya melihat di kepala kiai ada tumpeng. Apakah yang saya lihat itu salah kiai?“ ucap Mbah Kholil.

Jawaban Mbah Kholil muda itu membuat KH Muhammad Noer terkejut. Ternyata apa yang dikatakan Mbah Kholil itu benar.

“Yang kamu katakan itu benar nak, waktu sholat tadi saya sedang lapar dan tak bisa khusyuk karena setelah sholat saya mau menghadiri acara yang kemungkinan saya akan mendapatkan tumpeng untuk melepaskan rasa lapar saya,” tuturnya.

Setelah kejadian itu, nama Kholil menjadi terkenal. Bukan hanya di Pesantren Langitan Tuban, tapi hingga pesantren-pesantren lainnya.

Masya Allah. Karomah Mbah Kholil sudah tampak sejak muda. Terlepas dari kisah karomah ini kita dapat mengambil hikmah bahwa ketika kondisi sedang lapar, maka sebaiknya menghilangkan dulu rasa lapar itu agar sholat bisa lebih khusyuk. Wallahu’alam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.