Sukses

5 Keistimewaan Umat Nabi Muhammad SAW Dibanding Umat Terdahulu Menurut Gus Reza Lirboyo

5 Keistimewaan Umat Nabi Muhammad SAW yang Tak Ditemui di Umat Nabi Lain Menurut Gus Reza Lirboyo

Liputan6.com, Jakarta - Masyhur dalam berbagai riwayat, umat Nabi terdahulu lebih kuat dan besar secara fisik serta berumur panjang. Sebaliknya, umat Nabi Muhammad SAW atau manusia di zaman Rasulullah SAW hingga saat ini, bertubuh lebih kecil dan berusia pendek.

Secara lahiriyah, jika ada pilihan, bertubur tinggi besar atau kecil, seseorang tampaknya akan memilih tinggi lagi besar. Pun dengan umur manusia, sepertinya nyaris semuanya memilih berumur panjang. 

Bagi sebagian orang, umat di zaman Nabi Muhammad SAW memiliki kekurangan dibandingkan dengan umat terdahulu. Namun, jika dikaji lebih mendalam, ternyata kekurangan-kekurangan tersebut justru menjadi kelebihan umat zaman modern.

Hal ini diungkapkan oleh pengasuh Ponpes Lirboyo, KH Reza Ahmad Zahid atau Gus Reza Lirboyo.

Menurut dia, menjelaskan lima kekurangan umat Nabi Muhammad SAW dibanding umat-umat terdahulu. Namun lima kekurangan tersebut malah menjadi keistimewaan umat Nabi Muhammad SAW dibanding umat-umat terdahulu.

Hal itu disampaikan Gus Reza saat hadir di Haul ke-9 KH Ali Mahrus pendiri Pondok Pesantren Al Islamiyah Al Mustaqimiyah Rogotrunan Lumajang, Sabtu (11/03/2023), dikutip dari laman nu.or.id, Rabu (19/5/2023).

Putra pertama KH Imam Yahya bin KH Mahrus Ali pendiri Pondok Pesantren Lirboyo Kediri ini mengatakan, tidak ada yang membanggakan di dunia ini kecuali menjadi umat Nabi Muhammad SAW.

"Sekaya dan sepintar apapun tidak ada yang lebih membanggakan dari itu, sehingga mendapat barokah Nabi. Dalam kitab Tanbihul Ghofilin dijelaskan, Allah memberikan umat nabi 5 kekurangan yang sebenarnya 5 kelebihan, alias perkara minus tapi luar biasa istimewa," ucap Gus Reza.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Satu-Satunya Umat yang Diberi Lailatul Qadar

Di kitab Karya Syaikh Abu Laits As Samarqandi tersebut dikatakan, umat Nabi Muhammad dijadikan sebagai umat yang lemah. Gus Reza menerangkan, mengenai hal ini pernah Rasulullah menceritakan kisah Sam'un umat Nabi Musa yang selama 70 tahun ibadah berhenti sedikit pun, sehingga ada salah satu sahabat bersedih, karena merasa dirinya lemah, tidak akan bisa seperti Sam'un.

"Nabi menghiburnya, kata Nabi, jangan kawatir, kamu insyaallah ketemu lailatul qadar, ibadah di sana sama dengan ibadah 1000 bulan. Tapi, kekurangan ini sebenarnya kelebihan umat Nabi, hikmahnya apa? Agar kita tidak sombong," terang sosok kelahiran 22 September 1980 ini.

Selanjutnya, umat Nabi adalah umat yang kecil-kecil, hal ini pun menurut Gus Reza merupakan sebuah keistimewaan. Sebab, dengan dijadikan umat yang bertubuh kecil otomatis kebutuhan hidup tidak banyak, makan dan minum tidak membutuhkan jumlah banyak sehingga irit, termasuk tidak menghabiskan banyak kain untuk membuat pakaian.

"Maka jangan kecewa, saya pernah ziarah ke makam Nabi Hud, makamnya panjangnya 27 meter. Diriwayatkan Nabi Adam tingginya 150 dziro' yaitu kira-kira 75 meter, umatnya nabi rata rata 150 sentimeter. Bayangkan, seumpama jenengan tingginya 75 meter butuh berapa rol kain. Enak kita, 1 meter kain bisa dibuat atasan dan bawahan," ungkap Gus Reza dengan kocak.

 

3 dari 3 halaman

Waktu Tunggu Kiamat Lebih Pendek

Berikutnya, Gus Reza menuturkan umat Nabi dijadikan umat yang miskin, keistimewaannya agar nanti hisabnya sedikit. Umat Nabi Muhammad juga berumur pendek tak seperti umat-umat terdahulu yang umurnya mencapai ratusan tahun bahkan ada yang sampai seribu tahun. Keistimewaannya adalah agar dosa yang dilakukan tidak terlalu banyak.

"Kira-kira melakukan ibadah jenengan dengan maksiatnya banyak mana? Introspeksi diri, kalau jenengan umurnya sampai 900 tahun berapa banyak dosa yg dilakukan, maka enak kita dosanya sedikit, tetapi orang baik itu yang panjang umurnya dan banyak amalnya," imbuh Gus Reza.

Yang kelima, umat Nabi Muhammad SAW dijadikan umat akhir zaman, tanda kiamat sudah dekat buktinya adalah umat ini, umat Nabi Muhammad ini. Istimewanya, ini agar umat Nabi tidak lama menunggu di dalam kubur.

"Kalau kita hidup di zaman Nabi Nuh, mungkin kita sekarang jadi fosil dijadikan bahan bakar, batu akik. Itu semua keutamaan dan barokah umatnya Nabi Muhammad," pungkas Gus Reza seraya guyon. (Sumber: jatim.nu.or.id)

Tim Rembulan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.