Sukses

Doa Nurbuat Teks Arab, Latin, dan Artinya, Begini Hukum Membacanya

Doa nurbuat berisi permohonan perlindungan dan keberkahan dari Allah SWT.

Liputan6.com, Jakarta - Doa nurbuat memiliki makna penting bagi umat Islam, karena dalam doa ini terdapat permohonan perlindungan dan keberkahan dari Allah SWT. Di dalamnya terdapat berbagai makna, antara lain memohon kesehatan, kelimpahan rezeki, serta perlindungan dari orang kafir. Ini disebut juga dengan doa pengasihan.

Selain itu, dalam doa ini berisi permohonan panjang umur, keselamatan, dan kemuliaan bagi diri mereka serta keluarga. Doa nurbuat juga bagian dari upaya memuliakan para Nabi dan Rasul serta memohon kesejahteraan bagi mereka. Apa hukum membaca doa nurbuat ini?

Pondok Pesantren Al-Khoirot menjelaskan kalimat pertama doa nurbuat berasal dari hadis dari Ibnu Asakir dalam Tafsir Ibnu Kathir. Sementara itu, hukum membaca doa nurbuat yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber boleh dibaca sebelum dan setelah sholat dengan niat memohon kebaikan dunia dan akhirat.

"Dari Abu Umamah, ia berkata: Dikatakan kepada Rasulullah SAW, apakah doa yang paling didengarkan? Rasulullah menjawab: 'Doa di tengah malam dan doa di akhir sholat wajib.'" (HR. At-Tirmidzi)

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang doa nubuwat, hukum membaca, dan maknanya, Selasa (21/3/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ini Doanya

اَللّٰهُمَّ ذِى السُّلْطَانِ الْعَظِيْمِ وَذِى الْمَنِّ الْقَدِيْمِ وَذِي الْوَجْهِ الْكَرِيْمِ وَوَلِيِّ الْكَلِمَاتِ التَّامَّاتِ وَالدَّعَوَاتِ الْمُسْتَجَابَةِ عَاقِلِ الْحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ مِنْ اَنْفُسِ الْحَقِّ عَيْنِ الْقُدْرَةِ وَالنَّاظِرِيْنَ وَعَيْنِ الْجِنِّ الْاِنْسِ وَالشَّيَاطِيْنِ

وَاِنْ يَّكَادُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَيُزْ لِقُوْنَكَ بِاَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُوْلُوْنَ اِنَّهُ لَمَجْنُوْنٌ وَمَاهُوَ اِلاَّذِكْرٌ لِّلْعَالَمِيْنَ وَمُسْتَجَابُ اْلقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَاوُدَ عَلَيْهِمَا السَّلَامُ الْوَدُوْدُ ذُوالْعَرْشِ الْمَجِيْدِ

طَوِّلْ عُمْرِيْ وَصَحِّحْ جَسَدِيْ وَاقْضِ حَاجَتِيْ وَاَكْثِرْ اَمْوَالِيْ وَاَوْلَادِيْ وَحَبِّبْنِيْ لِلنَّاسِ اَجْمَعِيْنَ وَتَبَاعَدِ الْعَدَاوَةَ كُلَّهَا مِنْ بَنِيْ اٰدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ مَنْ كَانَ حَيًّا وَّيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكَافِرِيْنَ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْ

Allaahumma dzis-sultaanil-‘aziimi wa dzil-mannil-qadiimi wa dzil-wajhil-kariimi wa waliyyil-kalimaatit-taammati wadda’awaatil-mustajaabaati ‘aaqilil-hasani wal-husaini min anfusil-haqqi ‘ainil-qudrati wan-naaziriina wa ‘ainil-jinni wal-insi wasy-syayaatiin,

Wa iy yakaadulladziina kafaruu layuzliquunaka bi absaarihim lammaa samii’udz-dzikra wa yaquuluuna innahuu lamajnuunuw wa maa huwa illaa dzikrul lil-‘aalamiin, wa mustajaabil-qur’aanil-‘aziim, wa waritsa sulaimaanu daawuuda ‘alaihimas-salaam, al-wuduudu dzul-‘arsyil-majiid.

Tawwil ‘umrii wa shahhih jasadii waqdii haajatii wa aktsir amwaalii wa aulaadii wa habbibnii lin-naasi ajma ‘iina wa tabaa ‘adil-‘adaawata kullahaa mim banii aadama ‘alaihissalaamu man kaana hayyaw wa yahiqqal-qaulu ‘alal-kaafiriina innaka ‘alaa kulli syai’in qadiir.

Subhaana rabbika rabbil-‘izzati ‘ammaa yasifuuna wa salaamun ‘alal-mursaliina wal-hamdu lillaahi rabbil-‘aalamiin.

Artinya:

"Ya Allah yang Maha Kuat, yang memiliki anugerah, yang merupakan zat yang Maha Mulia, yang menguasai banyak kalimat sempurna dan doa yang mustajab, penjamin Al Hasan dan Al Husain dari jiwa yang hak, pandangan yang penuh kuasa, serta orang-orang yang melihat dari pandangan para jin, manusia dan juga setan.

Sesungguhnya orang yang kafir itu adalah orang yang menjerumuskan kamu dengan pandangan dari mereka, ketika mendengar Alquran dan mereka pun berkata: 'Sesungguhnya Muhamad adalah orang yang gila. Alquran hanyalah peringatan untuk setiap umat.'

Wahai yang Dia yang memperkenankan melalui Alquran yang sangat agung. Sulaiman dan juga Daud dan Dia yang Maha Pengasih, sebagai Pemilik Arasy yang Mulia.

Maka panjangkanlah umurku, sehatkanlah tubuhku, tunaikanlah segala yang kuperlukan, dan perbanyakanlah harta dan anakku, jandikanlah aku orang yang terhindar dari segala permusuhan dari anak-anak adam yang masih hidup.

Pastikan ketetapan atau azab untuk orang-orang yang kafir. Karena sesungguhnya Engkau adalah yang Maha Kuasa akan segala sesuatu.

Maha suci Tuhanmu, yaitu Maha yang memiliki kebesaran, dari apa pun yang (mereka) gambarkan yaitu orang-orang kafir, dan melimpahlah kesejahteraan pada para Rasul, dan segala puji Bagi Allah pemilik Alam Semesta."

Doa nurbuwat adalah doa yang berisikan cahaya kenabian. Dalam buku berjudul Panduan Shalat Terlengkap oleh Sholechul Azis, doa nurbuat banyak diamalkan para ulama dan kyai karena memiliki makna yang cukup mendalam, diantaranya:

3 dari 3 halaman

1. Memohon Perlindungan dan Pertolongan kepada Allah yang Maha Kuat

Dalam doa nurbuat ini, umat Islam memohon perlindungan dan pertolongan kepada Allah yang memiliki kekuatan yang tak terbatas untuk membantu dalam menghadapi segala masalah dan tantangan hidup.

2. Meminta Kesehatan dan Kebahagiaan

Umat Islam memohon agar Allah memberikan umur yang panjang, kesehatan, dan kelimpahan rezeki serta anak-anak yang baik, serta terhindar dari permusuhan dan fitnah dari orang-orang yang hidup di dunia.

3. Memohon Pertolongan terhadap Orang Kafir

Dalam doa nurbuat ini juga dimohonkan pertolongan terhadap orang-orang kafir dan ketetapan azab untuk mereka yang tidak beriman kepada Allah. Umat Islam meyakini bahwa hanya Allah yang mampu menolong dan mengazab orang-orang yang melawan dan memusuhi-Nya.

4. Memuliakan Rasulullah SAW dan para Nabi lainnya

Dalam doa nurbuat ini, umat Islam juga memuliakan Rasulullah SAW dan para Nabi lainnya, serta memohon kesejahteraan bagi mereka. Umat Islam menganggap Nabi sebagai teladan dan panutan dalam menjalani hidup yang benar dan berbakti kepada Allah.

5. Memuliakan Allah sebagai Pencipta dan Pemilik Alam Semesta

Dalam doa nurbuat ini, umat Islam memuliakan Allah sebagai Pencipta dan Pemilik Alam Semesta yang memiliki kebesaran dan keagungan yang tak terbatas. Umat Islam menyadari bahwa hanya Allah-lah yang memiliki segala kekuasaan dan kendali atas seluruh alam semesta.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.