Sukses

Ibu Menyusui Hendak Puasa Ramadhan Perlu Perhatikan Ini agar ASI Lancar

Ada syarat yang harus dipenuhi ibu menyusui (busui) yang ingin melaksanakan puasa Ramadhan.

Liputan6.com, Jakarta - Ada syarat yang harus dipenuhi ibu menyusui (busui) yang ingin melaksanakan puasa Ramadhan. Syarat tersebut yakni harus makan sahur demi proses menyusui tetap berjalan lancar meski tengah berpuasa.

"Untuk memproduksi ASI, dibutuhkan sejumlah energi, didapat dari makanan yang terakhir dimakan yakni saat sahur. Ibu harus sahur," kata dr Melisa Lilisari, SpA, MKes dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dilansir Antara, Kamis (31/3).

Melisa menjelaskan, bila energi yang didapat dari makan sahur telah habis, maka tubuh akan menggunakan energi dari cadangan lemak tubuh. Dengan demikian energi ibu untuk memproduksi ASI tetap akan berlangsung selama 12-14 jam berpuasa.

Saat berpuasa, tubuh ibu akan menyesuaikan, terutama jika memiliki status nutrisi baik dan tidak ada penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi dan lainnya.

Meski demikian, Melisa mengingatkan para ibu menyusui agar waspada jika berat badan turun lebih dari 1 kg per minggu. Hal tersebut sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter guna mengetahui kemungkinan adanya gangguan kesehatan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perhatikan Tanda Dehidrasi

Selain itu, untuk memantau tanda akut dehidrasi, ibu bisa melihat tanda-tandanya semisal jarang buang air kecil dan urine berwarna kuning pekat serta berbau, sakit kepala, pandangan berkunang-kunang, lemas, mual dan muntah.

"Ini gejala-gejala yang berkaitan dengan dehidrasi berat. Bila terjadi, maka ibu bisa mengasumsikan dirinya dehidrasi berat sehingga butuh cairan segera," jelas Melisa.

 

3 dari 4 halaman

Efek Puasa pada Bayi

Sedangkan efek puasa terhadap si kecil, secara umum puasa pada ibu menyusui tidak membahayakan bayi-bayi mereka selama nutrisi dan hidari ibu tetap cukup semalaman.

Menurut berbagai studi, bayi tetap bisa bertumbuh sebagaimana biasanya dengan parameter yang dinilai seperti berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala.

4 dari 4 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini