Sukses

Quraish Shihab: Saleh Tidaknya Seseorang, Bukan Dinilai dari Puasa atau Salatnya

Quraish Shihab menjelaskan, puasa dijadikan Allah sebagai arena berlomba meraih kebajikan, melawan diri sendiri dan olah jiwa.

Liputan6.com, Jakarta Bersegeralah berbuka, begitu matahari terbenam. Pesan Nabi SAW ini, menurut cendikiawan muslim Quraish Shihab, bukan berarti bahwa seseorang harus duduk di depan hidangan hingga magrib menjelang.

"Untuk itu, jangan menilai kesalehan seseorang dari puasa dan salatnya saja. Ketahuilah bahwa puasa dijadikan Allah sebagai arena berlomba meraih kebajikan, melawan diri sendiri dan olah jiwa," jelas Quraish Shihab.

Tidak ada ibadah yang lebih ampuh mengantar kekuatan tekad dan kelapangan dada, seperti halnya puasa.

"Tidak ada juga yang mengantar pelakunya meraih kemenangan melawan dirinya sendiri sebagaimana puasa," lanjutnya.

"Itu sebabnya, mengapa yang berpuasa merasa gembira. Bukan karena hidangan yang telah tersedia, melainkan karena telah berhasil melawan hawa nafsunya," ucap Quraish Shihab di akhir renungannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.