Sukses

Alasan Mantan KSAD Dukung Jokowi-JK

Awalnya ia merasa berat lantaran kedua pasangan cawapres tersebut adalah orang-orang yang dekat dengannya.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan panglima TNI Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu secara bulat menyatakan dukungannya terhadap pasangan capres-cawapres nomor 2 Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Ryamizard yang sebelumnya mengaku netral mengaku mendukung Jokowi-JK untuk menyeimbangkan dukungan para purnawirawan jenderal ke tiap pasangan capres-cawapres.

"Saya lihat di sana (Prabowo-hatta) sudah banyak, lebih dari satu kompi. Di sani (Jokowi-JK) sedikit, berapa orang? Saya rasa nggak sampe 10, paling cuma 4-5 orang. Di sana 100 lebih. Saya rasa demi keseimbangan, saya harus putuskan. Saya dukung nomor 2," ujar Ryamizard dalam sebuah diskusi di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Jumat (4/7/2014).

Ryamizard pun bercerita, melihat dua pasangan capres-cawapres yang maju. Awalnya ia merasa berat lantaran kedua pasangan cawapres tersebut adalah orang-orang yang dekat dengannya. Ia mengaku sulit untuk memilih siapa yang akan ia dukung.

"Saya berat, karena dua-dua ini dekat semua, Prabowo itu sudah kaya saudara, saya gludak-gluduk, tinggal sebarak sama Prabowo. Temen-teman saya ada sekompi disana (dukung Prabowo). Kalau Ibu Mega, saya sudah dianggap seperti adik sama beliau. Dia baik sama dia, dia angkat saya jadi KSAD, sampai jadi panglima TNI. Jadi sebetulnya saya susah‎ tentukan," ucap dia.

Karena kesulitan untuk memilih, Ryamizard yang sempat masuk dalam bursa bakal cawapres Jokowi itu pun melakukan istikharah, meminta petunjuk dan berdoa mana pilihan yang tepat untuknya.

"Ya saya kan orang Islam, orang Islam harus istikhoroh. Istikohroh pada tuhan. Dari istikhoroh itu muncul petunjuk, saya memilih nomor 2," ucapnya.

Lalu setelah resmi mendukung Jokowi, apakah dirinya akan menjadi juru kampanye bersama Jokowi-JK pada sisa akhir masa kampanye, Ryamizard mengaku dirinya tidak akan ikut berkampanye. Sebelum menentukan dukungan kepada Jokowi-JK, ia netral dan tidak memberikan dukungan kepada capres tertentu.

"Nggak pernah. Apa saya ikut kampanye? Saya kan nggak pernah ikut kampanye. Nggak pernah. Karena memang diharuskan memilih setelah besok, itu nggak boleh kumpul-kumpul. Dan selama ini, saya memang netral, karena saya dekat dengan dua pihak ini," ucapnya.

Lalu, mengapa dirinya baru menyatakan dukungannya kepada Jokowi-JK jelang Pilpres. Menurutnya, ini momen yang tepat pada bulan Ramadan.

"‎Kalau saya kecewa, saya ke sana dong (Prabowo-Hatta). Dukungan saya ke Pak Jokowi-JK untuk tunjukkan kalau saya tidak kecewa. Kenapa lambat? Karena ini waktunya tepat bulan puasa, kalau saya lebih awal, saya sudah pilih kemana, pasti saya tidak netral lagi," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.