Sukses

Tabloid Jokowi-JK adalah Kita Vs Obor Rakyat

Tabloid 'Jokowi-JK adalah Kita' beredar di tengah fitnah terhadap Jokowi dalam tabloid Obor Rakyat.

Liputan6.com, Jakarta - Beredarnya tabloid 'Jokowi-JK adalah Kita' disambut antusias masyarakat DKI Jakarta. Media tersebut muncul di tengah fitnah terhadap Jokowi dalam tabloid Obor Rakyat.

Ketua Pengarah Pusat Informasi Relawan (PIR) Jokowi-JK, Martin Manurung menjelaskan, para relawan mulai mengedarkan  tabloid 'Jokowi-JK adalah Kita' sejak Sabtu 21 Juni 2014 kemarin, sebagai cara melawan fitnah dan mengakhiri dampak kampanye hitam atas Jokowi di kalangan masyarakat.

"Kampanye hitam sudah ditangkal. Kemenangan Jokowi-JK pada 9 Juli 2014 nanti sudah tidak terbendung," kata Martin dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Minggu (22/6/2014).

Dia menjelaskan, pihaknya mendapat permintaan yang luas dari para relawan di daerah-daerah. Selain di Jakarta, relawan di daerah lain juga berencana menyebarkan tabloid tersebut.

"Saya pikir ini bagus sekali. Terlihat selama ini rakyat haus akan informasi tentang Jokowi-JK. Begitu para relawan turun, masyarakat berbondong-bondong mengambil tabloid 'Jokowi-JK adalah Kita' dan membagi-baginya lagi ke lingkungannya," imbuh dia.

Martin yang juga Ketua Umum Garda Pemuda Nasdem ini menjelaskan, tabloid relawan 'Jokowi-JK adalah Kita' akan dicetak scara besar-besaran dengan pendistribusian berskala nasional. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada relawan di daerah-daerah.

"Kita mencetak 350 ribu eksemplar dengan format 2 edisi. Pendistribusian tersebar ke seluruh daerah-daerah," tandas Martin.

Sebelumnya tabloid Obor Rakyat beredar di sejumlah daerah. Media itu dinyatakan sarat akan black campaign atau kampanye hitam terhadap Jokowi karena isinya mengandung fitnah.

Pengelola Obor Rakyat saat ini tengah diproses pihak kepolisian. Dewan Pers telah menyatakan bahwa tabloid Obor Rakyat bukan karya jurnalistik, karena berisi berita yang tak sesuai kaidah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini