Sukses

Jokowi Pilih J Atau A?

Dua huruf itu merupakan klu dari teka-teki siapa bakal calon wakil presiden yang mendampingi Jokowi dalam Pilpres 2014.

Liputan6.com, Jakarta - J dan A kini jadi huruf paling misterius di dunia politik tanah air. Dua huruf itulah yang merupakan klu dari teka-teki siapa bakal calon wakil presiden yang mendampingi Jokowi dalam Pilpres 2014.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah membuka pintu pendaftaran untuk pasangan capres dan cawapres yang akan berlaga pada Pilpres 9 Juli 2014. Pendaftaran dimulai sejak Minggu 18 Mei hingga Selasa 20 Mei.

Namun, siapa pasangan bakal calon presiden yang diusung koalisi PDIP, Nasdem, PKB, dan Hanura, belum juga diputuskan. Sang capres, Jokowi hanya memberikan inisial 2 nama, yakni J dan A.

"‎Hanya sampai saat ini cawapres belum (diputuskan), sudah mengerucut 2 nama. Inisialnya J dan A," ujar Jokowi saat menghadiri acara deklarasi Revolusi Mental oleh tim relawan dari Sahabat Jokowi di Cikini, Jakarta, Sabtu 17 Mei lalu.

Kabar beredar, inisial J yaitu Jusuf Kalla atau JK, inisial A yakni Abraham Samad. Jokowi mengaku dari 2 inisial nama tersebut, dirinya belum menentukan mana yang akan dipilih untuk menjadi cawapresnya.

"‎Kalau nanti sudah dipilih, saya minta yang mendukung salah satunya jangan kecewa, karena ini butuh pertimbangan. Yang satu banyak lebihnya, yang satu juga banyak lebihnya. Yang ini banyak kekurangannya, yang itu juga banyak kekurannya. Jadi ini pilihan sulit," jelas Jokowi.

Menurutnya, pertimbangan-pertimbangan itu harus dimunculkan agar dirinya benar-benar mendapatkan pendamping yang terbaik dan mampu membantu tugasnya. "Kita ingin milih yang baik untuk 9 Juli maupun yang setelah Pilpres. Nanti akan kita putuskan."

Meski siapa pasangan Jokowi masih rahasia, namun tempat untuk mendeklarasikannya sudah ditentukan. Yakni di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat.

"Tempat penyampaian cawapresnya sekaligus deklarasi pasangan capres dan cawapres diputuskan di Gedung Joang," ungkap Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo.

Ia mengaku, bersama Wasekjen PDIP Hasto Kristianto telah ditugaskan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk mengecek tempat tersebut. Namun, untuk waktunya belum diputuskan.

"Kemudian setelah deklarasi jam berapa, kita mendaftar ke KPU. Bisa besok, bisa tanggal 20 Mei. Kalau diputuskan malam ini," jelas Tjahjo pada Minggu 18 Mei.

J Untuk JK

Politisi Senior Partai Golkar Zainal Bintang mengungkap, PDIP sudah resmi mengusung Jusuf Kalla atau JK sebagai cawapres pendamping Jokowi. Keputusan JK dipasangkan dengan Jokowi oleh PDIP disepakati pada Sabtu 17 Mei malam.

Menurut dia, nama JK sudah lama direkomendasikan Partai Golkar. Bahkan, nama mantan Ketua Umum Partai Golkar itu sudah 'digodok' sejak jauh-jauh hari di internal partai.

"Jadi sudah lama diproses," ujar Zainal.

Meski begitu, lanjut dia, JK menjadi cawapres pendamping Jokowi merupakan keputusan pribadi dan tidak terkait Rapimnas Partai Golkar. "(JK) Keputusan pribadi, tidak diputus (oleh) Golkar. Dan bukan karena Golkar."

Ketua Ormas Angkatan Muda Partai Golkar Yorrys Raweai menambahkan, nama JK memang direkomendasikan Dewan Pertimbangan Golkar. Yorrys bahkan memuji JK sebagai kader terbaik yang dimiliki partai beringin.

"JK itu juga negarawan," kata Yorrys. Tak cuma itu, dia menambahkan, komunikasi Golkar dengan JK yang merupakan mantan ketua umum Golkar, masih terus berjalan. Bahkan komunikasi itu tergolong baik.

Lahir 15 Mei 1942 di Wattampone, kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, JK merupakan anak seorang pengusaha terkenal di Sulawesi Selatan. Ia menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar tahun 1967. Kemudian melanjutkan kuliah di the European Institute of Business Administration Fountainebleu, Prancis pada 1977.

Memasuki dunia politik, JK berhasil meraih posisi tertinggi sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Pada masa pemerintahan Abdurrahman Wahid, JK pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan merangkap Kepala Bulog.

Pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri, JK menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat. JK kemudian mengundurkan diri untuk mengikuti pemilihan presiden 2004.

Berpasangan dengan Susilo Bambang Yudhoyono, pada Oktober 2004, JK dan SBY berhasil memenangi pemilu sehingga mengantarkan SBY sebagai Presiden RI ke-6 dan JK sebagai Wakil Presiden RI ke-10. SBY-JK merupakan pasangan presiden dan wakil presiden yang pertama dipilih langsung oleh rakyat.

Pada pemilu 2009, JK berpasangan dengan Wiranto sebagai cawapres dan capres. Sayang pada pemilu itu JK-Wiranto gagal memenangkan pemilu.

Meski tak lagi mengemban jabatan politik, tapi JK masih tetap dipadati kesibukan. Saat ini JK tercatat sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) dan Ketua Umum Dewan masjid Indonesia (DMI).  

Selama duduk di pemerintahan, JK berhasil meredakan dan menyelesaikan konflik antara komunitas Kristen dan Muslim di Poso, Sulawesi Selatan, melalui pertemuan Malino I dan II. Pengalaman ini diterapkan pada konflik di Nanggroe Aceh Darussalam. Melalui perundingan Helsinki, JK berhasil meredakan konflik yang sudah berlangsung lama di Aceh.

A Untuk Abraham

Nama Ketua KPK Abraham Samad diakui masuk dalam bidikan PDIP sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Jokowi. Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Puan Maharani mengatakan, partainya saat ini tengah mempertimbangkan Abraham untuk diduetkan bersama Jokowi.

"Itu (Abraham) masuk dalam pertimbangan," kata Puan Kamis 15 Mei lalu.

Meski begitu, Puan mengaku hal tersebut belum diputuskan partai secara resmi. Keputusan pendamping Jokowi baik itu Samad maupun yang lainnya harus dibicarakan dengan partai pendukung.

"Tapi kan belum ada keputusan. Dalam waktu dekat ini pastinya akan ada pertemuan dengan ketum partai pendukung dan dalam waktu dekat ini akan ada lagi partai pendukung tambahan kalau nantinya bertambah lagi," tandas putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu.

Abraham menjadi salah satu cawapres yang disebut paling mendekati kriteria yang pernah diutarakan bakal capres PDIP Joko Widodo. Seperti, wawasan terhadap hukum, berasal dari luar Jawa, dan tokoh berusia muda.

Abraham pun telah mengisyarakatkan dirinya akan meninggalkan KPK dan menjadi kandidat dalam Pilpres 2014. Pria berdarah Sulawesi Selatan itu mengaku, di KPK tak hanya ada dirinya. Ada 4 wakil pimpinan KPK yaitu  Zulkarnaen, Bambang Widjojanto, Busyro Muqoddas, dan Adnan Pandu Praja.

"Di KPK masih ada 4 orang yang lebih hebat, lebih jago daripada Abraham Samad," tegas Abraham.

Apakah itu artinya Abraham tak khawatir meninggalkan KPK yang telah dipimpinnya sekitar 3 tahun itu, lalu merapat ke PDIP sebagai cawapres? Ia kembali berujar, lebih menyerahkan semuanya kepada takdir.

"Lihat saja perkembangan selanjutnya, biar lah takdir itu yang menentukan. Ke mana akan menuju," ungkap Samad.

Sebelum menjabat sebagai Ketua KPK, Abraham Samad merupakan seorang pengacara. Saat terpilih sebagai pimpinan KPK pada 2011, Abraham dinyatakan sebagai Ketua KPK termuda.

Setelah menyelesaikan pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar tahun 1992, Abraham memulai karirnya sebagai pengacara magang. Di Makassar, ia dikenal sebagai aktivis antikorupsi. Dia merupakan penggagas sekaligus Koordinator Anti Corruption Committee di Sulsel.

Salah satu kasus korupsi yang pernah dia bongkar yakni kasus yang melibatkan walikota Makassar. Akibat langkahnya itu, rumah serta usaha milik istrinya pernah dirusak sekelompok orang. Melalui LSM ini, Abraham ingin mendorong terciptanya sistem pemerintahan yang baik. Abraham juga pernah menjadi Tim Penasehat Hukum Komite Pemantau Legislatif (KOPEL) Sulawesi. Dia menanggalkan profesinya sebagai advokat ketika mendaftar di panitia seleksi calon pimpinan KPK.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.