Sukses

Ilmuwan Buat Alat Pengambil Sampel Darah Terinspirasi Lintah, Bentuknya Unik

Keunikan lintah jadi solusi para ilmuwan ciptakan jarum sedot darah baru.

Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar orang pernah merasakan suntikan pengambilan darah untuk cek laboratorium. Meski singkat, namun rasa sakit akibat suntikan pengambilan sampel darah harus ditahan pasien. Alat pengambil sampel darah ini umumnya memiliki bentuk seperti pulpen atau yang biasa disebut blood lancet. Kali ini ilmuwan membuatnya seperti lintah. 

Lintah mungkin menimbulkan ketakutan bagi sebagian orang. Lintah punya keunikan diam-diam menghisap darah tanpa rasa sakit. Begitu pula tidak dapat dipungkiri bahwa jarum suntik kadang-kadang menjadi momok yang lebih menakutkan. Terlebih bagi anak-anak yang skeptis dengan jarum suntik. 

Itulah mengapa penelitian yang dipimpin oleh Nicole Zoratto dan para ilmuwan dari Universitas ETH Zurich, Swiss telah berhasil mengembangkan alat pengambil sampel darah baru yang terinspirasi dari linta. Alat ini menawarkan solusi tanpa rasa sakit bagi pasien yang membutuhkan pengambilan darah.

Salah satu dari keunikan utama alat ini adalah kemampuannya untuk mengambil sampel darah tanpa menyebabkan rasa sakit pada pasien. Begitu pula bentuk pengambil sampel darah mirip lintah ini yang unik. Berikut Liputan6.com mengulas keunikan alat sedot darah mirip lintah melansir dari New Atlas, Senin (6/5/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cara Kerjanya Mirip Lintah Sedot Darah

Perangkat unik ini terinspirasi dari lintah sanguivora, makhluk yang menempel pada inangnya dengan menggunakan mulutnya yang berbentuk mangkuk penghisap. Dengan menggunakan prinsip yang sama, alat ini dilengkapi dengan mangkuk penghisap silikon kecil yang ditempelkan pada kulit lengan atas pasien. 

Ketika ditekan dan kemudian dilepaskan, mangkuk ini menciptakan tekanan negatif yang memungkinkan darah keluar dari pembuluh darah kapiler kulit tanpa menyebabkan rasa sakit.

Perbedaan signifikan lainnya adalah adanya rangkaian mikroneedel (jarum penusuk) baja tahan karat sepanjang 2 mm di dalam alat ini. Mikroneedel ini, yang tersusun dalam lingkaran, mampu menembus lapisan atas kulit tanpa menimbulkan sensasi nyeri. 

Darah yang diperoleh kemudian dikumpulkan dalam reservoir terintegrasi yang juga mengandung antikoagulan alami untuk menjaga agar sampel darah tetap cair. Ini merupakan solusi yang sangat diharapkan, terutama bagi mereka yang merasa tidak nyaman dengan jarum suntik yang besar dan tajam. 

3 dari 3 halaman

Cocok untuk Segala Alat Medis

Setelah pengambilan sampel selesai, alat ini dapat dengan mudah ditutup dengan penutup yang disediakan, menjaga kebersihan dan keamanan sampel darah yang telah dikumpulkan. Adaptor yang tersedia memungkinkan penggunaan alat ini dengan berbagai peralatan analisis darah atau peralatan laboratorium lainnya.

Lewat jurnal yang diterbitkan laman Advanced Science, keunggulan lain dari alat ini adalah minimnya risiko tusukan jari secara tidak sengaja, karena jarum mikro tersembunyi di dalam perangkat. Teknologi ini juga dianggap lebih ekonomis daripada jarum suntik tradisional, serta membutuhkan pelatihan yang lebih sedikit dalam penggunaannya. 

Oleh karena itu, alat ini sangat cocok digunakan di klinik atau fasilitas medis dengan sumber daya terbatas, terutama di negara-negara berkembang. Para peneliti yang terlibat dalam pengembangan alat ini saat ini sedang mencari mitra untuk membantu mengembangkan lebih lanjut perangkat tersebut.  

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.