Sukses

NaOH Adalah Asam atau Basa? Pahami Ciri, Manfaat, dan Bahayanya

NaOH adalah senyawa kimia basa yang sering disebut sebagai natrium hidroksida.

Liputan6.com, Jakarta - NaOH adalah asam atau basa? NaOH adalah senyawa kimia yang sering disebut sebagai natrium hidroksida atau sodium hidroksida. NaOH adalah senyawa basa, dengan pH sekitar 14, yang digunakan dalam berbagai industri karena sifat korosif dan reaktifnya.

Senyawa ini sering ditemukan dalam bentuk padatan putih rapuh dan memiliki sifat higroskopis, yang berarti mudah menyerap kelembapan dari udara.

Proses pembentukan NaOH adalah melalui elektrolisis larutan natrium klorida (NaCl) dalam sel membran atau sel raksa. Proses ini menghasilkan gas klorin dan hidrogen sebagai produk sampingan. Dalam suhu ruangan, NaOH umumnya berbentuk padatan putih yang mudah larut dalam air, melepaskan panas yang signifikan saat bereaksi.

Memahami apakah NaOH adalah asam atau basa penting untuk penanganan yang tepat dan aman. Sifat basa yang kuat membuatnya efektif dalam berbagai aplikasi industri, tetapi juga berbahaya jika tidak digunakan dengan benar.

Mengetahui ciri-ciri, manfaat, dan bahaya NaOH adalah langkah awal untuk memastikan keamanan saat bekerja dengan senyawa ini.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam penjelasannya, Minggu (28/4/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

NaOH Adalah Senyawa Basa

NaOH adalah senyawa basa yang kuat dan dikenal luas dengan nama natrium hidroksida atau sodium hidroksida. Sering disebut juga sebagai soda kaustik atau soda api, NaOH banyak digunakan dalam berbagai aplikasi industri. Dalam suhu ruangan, senyawa ini berbentuk kristal putih yang tidak berbau dan sangat higroskopis, yang berarti mampu menyerap kelembapan dari udara. Hal ini menjadikannya sangat reaktif ketika terpapar udara atau air.

NaOH adalah senyawa anorganik yang terdiri dari kation natrium (Na+) dan anion hidroksida (OH-). Ketika dilarutkan dalam air, NaOH melepaskan panas yang cukup signifikan, bahkan bisa menyalakan bahan-bahan yang mudah terbakar. Seperti yang dijelaskan dalam buku "Rangkuman Lengkap Kimia; SMP/MTS Kelas 7/8/9" karya Tim Guru Indonesia dan Tim Redaksi Bintang Wahyu (2016), sifat basa dari NaOH membuatnya sangat korosif. Jika bersentuhan dengan kulit atau jaringan tubuh lainnya, NaOH bisa menyebabkan luka bakar yang serius.

Sifat kaustik NaOH adalah alasan mengapa senyawa ini digunakan secara luas dalam industri, terutama untuk proses pembersihan dan manufaktur. Namun, sifat ini juga menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan. Menurut National Library of Medicine, penghirupan NaOH dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, sesak napas, sakit tenggorokan, dan iritasi berat seperti pneumonia dan edema. Ketika mengenai mata, NaOH bisa menyebabkan luka bakar menyeluruh yang berpotensi menyebabkan kebutaan permanen, seperti yang dilaporkan oleh Vedantu.

Bentuk senyawa NaOH dalam suhu ruangan adalah kristal putih yang sangat higroskopis. Dalam keadaan cair, NaOH membentuk larutan bening yang lebih kental daripada air. Karena reaksi eksotermal yang dihasilkan saat larut dalam air atau dinetralkan dengan asam, NaOH menjadi senyawa yang harus ditangani dengan sangat hati-hati. Dilansir dari National Library of Medicine, NaOH memiliki potensi untuk merusak jaringan tubuh lunak secara kimiawi, menyebabkan luka bakar yang dalam dan bahkan dapat menembus jaringan.

NaOH adalah senyawa yang bisa sangat berbahaya jika tidak ditangani dengan benar. Jika terjadi kontak dengan NaOH, penting untuk segera membilas area yang terkena dengan air mengalir dan mencari bantuan medis secepat mungkin. Langkah ini bisa mengurangi risiko kerusakan lebih lanjut dan memberikan waktu bagi profesional medis untuk memberikan perawatan yang diperlukan. NaOH, dengan semua potensi bahaya dan manfaatnya, harus selalu ditangani dengan perhatian dan langkah keselamatan yang tepat.

3 dari 4 halaman

Ciri-Ciri Senyawa NaOH

Merangkum dari jurnal Universitas Islam Majapahit dan sumber lainnya, ini ciri-ciri senyawa NaOH yang dimaksudkan:

  1. Berbentuk padatan putih rapuh: Salah satu ciri-ciri senyawa NaOH adalah bentuknya yang berupa padatan putih rapuh. Senyawa ini dapat dihancurkan dengan tekanan ringan karena sifat rapuhnya. Padatan putih ini biasanya dikemas dalam wadah kedap udara untuk mencegahnya menyerap kelembapan dari udara.
  2. Tidak berbau: Ciri-ciri senyawa NaOH lainnya adalah tidak memiliki bau yang menyengat. Meskipun demikian, senyawa ini tetap harus ditangani dengan hati-hati karena sifatnya yang korosif. Meskipun tidak berbau, kontak dengan NaOH bisa menyebabkan iritasi atau luka bakar.
  3. Mudah larut dalam air: NaOH sangat mudah larut dalam air, salah satu ciri-ciri senyawa NaOH yang paling penting. Proses pelarutannya menghasilkan reaksi eksotermal, di mana panas dilepaskan. Ini menyebabkan kenaikan suhu air yang signifikan dan dapat menjadi risiko jika tidak ditangani dengan hati-hati.
  4. Mudah menyerap air dan karbon dioksida: Ciri-ciri senyawa NaOH berikutnya adalah kemampuannya menyerap air dan karbon dioksida dari udara. Sifat ini menjadikan NaOH sangat higroskopis dan menyerap kelembapan, yang dapat menyebabkan senyawa ini menggumpal atau berubah tekstur. Untuk mencegahnya, NaOH disimpan dalam wadah yang tertutup rapat.
  5. Bersifat korosif: NaOH bersifat korosif, salah satu ciri-ciri senyawa NaOH yang perlu diwaspadai. Jika bersentuhan dengan kulit atau jaringan tubuh lainnya, dapat menyebabkan luka bakar yang serius. Oleh karena itu, penggunaan alat pelindung diri sangat dianjurkan saat menangani senyawa ini.
  6. Bersifat basa (pH=14): Sifat basa adalah salah satu ciri-ciri senyawa NaOH. Dengan pH 14, NaOH merupakan salah satu basa terkuat. Sifat ini membuat NaOH sangat reaktif dengan asam dan juga bersifat kaustik, yang berarti dapat menyebabkan kerusakan pada bahan organik.
  7. Bereaksi dengan asam: Ciri-ciri senyawa NaOH lainnya adalah reaksinya dengan asam. Saat bereaksi dengan asam, NaOH menghasilkan garam dan air, yang merupakan reaksi netralisasi klasik. Reaksi ini juga menghasilkan panas, sehingga penting untuk berhati-hati dalam melakukan reaksi ini.
  8. Bersifat higroskopis: NaOH bersifat higroskopis, artinya dapat menyerap kelembapan dari udara. Ciri-ciri senyawa NaOH ini membuatnya sangat sensitif terhadap lingkungan lembap dan bisa menggumpal jika terkena udara terbuka. Ini juga berarti penyimpanannya harus dilakukan dalam wadah yang tertutup rapat untuk mencegah reaksi dengan air atau kelembapan udara.
  9. Larut dalam etanol dan methanol: Selain larut dalam air, NaOH juga larut dalam etanol dan methanol, yang juga merupakan ciri-ciri senyawa NaOH. Sifat ini membuatnya berguna dalam berbagai proses industri dan kimia di mana pelarut organik digunakan. Kemampuan larut dalam pelarut organik ini menambah fleksibilitas penggunaan NaOH dalam berbagai aplikasi.
  10. Memiliki titik leleh dan titik didih tinggi: Ciri-ciri senyawa NaOH selanjutnya adalah memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi. NaOH meleleh pada suhu sekitar 318 derajat Celcius dan mendidih pada suhu sekitar 1.388 derajat Celcius. Sifat ini membuatnya stabil pada suhu ruangan dan tahan terhadap suhu tinggi.
  11. Ketika dilarutkan dalam air, senyawa ini sepenuhnya terdisosiasi menjadi ion hidroksida (OH) dan ion natrium (Na): NaOH, saat dilarutkan dalam air, sepenuhnya terdisosiasi menjadi ion hidroksida (OH) dan ion natrium (Na). Ini adalah ciri-ciri senyawa NaOH yang menunjukkan sifat elektrolit kuat. Disosiasi penuh ini yang membuat NaOH menjadi senyawa basa yang kuat dan sangat reaktif.
  12. Larutan NaOH meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas: Ciri-ciri senyawa NaOH lainnya adalah kemampuannya meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas. Sifat ini dapat menjadi masalah dalam industri tekstil atau kertas jika tidak berhati-hati saat menggunakan NaOH. Oleh karena itu, perlindungan tambahan diperlukan saat bekerja dengan senyawa ini.

 

4 dari 4 halaman

Manfaat Senyawa NaOH

Manfaat senyawa NaOH, atau natrium hidroksida, sangat beragam dan digunakan dalam berbagai industri. Berikut penjelasannya merangkum dari berbagai sumber:

  1. Pembersih saluran untuk membersihkan pipa yang tersumbat: Salah satu manfaat senyawa NaOH adalah sebagai pembersih saluran untuk membersihkan pipa yang tersumbat. Sifat korosif dan basa yang kuat memungkinkan NaOH melarutkan lemak dan bahan organik yang menyumbat pipa. Saat digunakan dalam jumlah yang tepat, NaOH bisa membuka saluran air yang tersumbat dengan cepat dan efisien.
  2. Menetralisasi limbah yang bersifat asam: Manfaat senyawa NaOH lainnya adalah kemampuannya untuk menetralisasi limbah yang bersifat asam. Reaksi antara NaOH dan asam menghasilkan garam dan air, sehingga NaOH sering digunakan dalam pengolahan limbah industri. Dengan manfaat ini, pH limbah bisa dikendalikan sehingga tidak membahayakan lingkungan.
  3. Menyerap komponen dalam gas buang yang bersifat asam: NaOH juga digunakan untuk menyerap komponen asam dalam gas buang, terutama dalam industri manufaktur dan pembangkit listrik. Manfaat senyawa NaOH ini penting untuk mengurangi emisi gas asam yang bisa mencemari udara. Dengan menambahkan NaOH ke dalam sistem pengolahan gas buang, zat berbahaya seperti sulfur dioksida bisa dihilangkan.
  4. Pembuatan pulp dan kertas: Manfaat senyawa NaOH yang lain adalah dalam proses pembuatan pulp dan kertas. NaOH digunakan untuk membersihkan selulosa kayu dari material yang tidak diinginkan dan membantu memisahkan serat-serat kayu. Ini memungkinkan industri kertas menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan proses yang lebih efisien.
  5. Pembuatan tekstil: NaOH juga digunakan dalam industri tekstil, terutama untuk proses pengelantangan dan pembersihan serat. Manfaat senyawa NaOH di sini adalah kemampuannya untuk menghilangkan minyak, lemak, dan zat pewarna dari serat tekstil. Hasilnya, tekstil menjadi lebih bersih dan siap untuk proses pewarnaan atau pembuatan kain lainnya.
  6. Pembuatan air minum: NaOH digunakan dalam proses pembuatan air minum untuk mengatur pH dan menghilangkan kontaminan. Manfaat senyawa NaOH dalam konteks ini adalah kemampuannya untuk menetralisasi asam dan menghilangkan kotoran dari air. Dengan menyesuaikan pH air, NaOH membantu memastikan bahwa air minum aman untuk dikonsumsi.
  7. Pembuatan sabun dan deterjen: Manfaat senyawa NaOH dalam pembuatan sabun dan deterjen sangat penting. NaOH digunakan dalam proses saponifikasi, di mana minyak atau lemak direaksikan dengan basa untuk menghasilkan sabun. Sabun yang dihasilkan memiliki sifat pembersihan yang kuat, menjadikannya produk yang efektif untuk membersihkan tubuh dan pakaian.
  8. Pembuatan bahan peledak: Dalam industri bahan peledak, NaOH digunakan sebagai salah satu bahan untuk menghasilkan senyawa kimia yang diperlukan dalam produksi bahan peledak. Manfaat senyawa NaOH dalam hal ini adalah kemampuannya untuk bereaksi dengan bahan-bahan lain untuk menghasilkan senyawa yang diperlukan untuk ledakan terkendali. Ini adalah salah satu contoh penggunaan NaOH dalam aplikasi industri yang lebih kompleks.
  9. Pembuatan pemutih bersama dengan senyawa klorin: NaOH digunakan dalam pembuatan pemutih bersama dengan senyawa klorin untuk menghasilkan bahan pemutih yang kuat. Manfaat senyawa NaOH di sini adalah kemampuannya untuk bereaksi dengan klorin dan menghasilkan senyawa yang bisa menghilangkan noda dan kotoran dengan efektif. Pemutih ini digunakan dalam produk pembersih rumah tangga dan industri.
  10. Memisahkan tinta dari serat kertas sebelum digunakan kembali: Dalam proses daur ulang kertas, NaOH digunakan untuk memisahkan tinta dari serat kertas sebelum digunakan kembali. Manfaat senyawa NaOH dalam hal ini adalah kemampuannya untuk melarutkan tinta tanpa merusak serat kertas. Ini membantu mengurangi limbah kertas dan mendukung upaya daur ulang.
  11. Membersihkan selulosa kayu dari material yang tidak diinginkan ketika proses produksi kertas berlangsung: NaOH juga digunakan untuk membersihkan selulosa kayu dari material yang tidak diinginkan selama proses produksi kertas. Manfaat senyawa NaOH di sini adalah kemampuannya untuk menghilangkan zat-zat yang tidak diinginkan, seperti resin atau lignin, dari selulosa kayu. Hasilnya, kertas yang dihasilkan lebih bersih dan berkualitas tinggi.
  12. Mengubah jelantah menjadi sabun: Manfaat senyawa NaOH yang menarik adalah kemampuannya untuk mengubah minyak jelantah menjadi sabun. Proses saponifikasi dengan NaOH memungkinkan minyak goreng bekas digunakan untuk membuat sabun buatan sendiri. Dengan demikian, penggunaan NaOH membantu mengurangi limbah dan mendukung upaya daur ulang di tingkat rumah tangga.
  13. Menyerap karbon dioksida dan air dari udara: NaOH memiliki kemampuan untuk menyerap karbon dioksida dan air dari udara. Manfaat senyawa NaOH ini sering digunakan dalam proses industri yang membutuhkan udara kering atau bebas karbon dioksida. Sifat higroskopis NaOH memungkinkan senyawa ini menyerap kelembapan dan gas asam dari udara dengan efektif.
  14. Menghilangkan karat: NaOH juga digunakan untuk menghilangkan karat dari permukaan logam. Manfaat senyawa NaOH di sini adalah kemampuannya untuk bereaksi dengan karat dan melarutkannya, memungkinkan logam dikembalikan ke kondisi semula. Proses ini sering digunakan dalam industri perbaikan dan restorasi logam.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.