Sukses

Apa Itu Vasektomi? Pahami Manfaat, Efek Samping, Konsekuensi Jangka Panjang, dan Alternatif Lain

Vasektomi merupakan salah satu prosedur sterilisasi yang dilakukan pada pria.

Liputan6.com, Jakarta Vasektomi merupakan salah satu prosedur sterilisasi yang dilakukan pada pria. Prosedur ini melibatkan pemutusan atau penyumbatan saluran sperma dengan tujuan untuk mencegah sperma mencapai air mani. Dengan demikian, sperma yang dihasilkan oleh testis tidak dapat mencapai rongga tubuh lainnya dan mencegah kemungkinan kehamilan pada pasangan.

Sebagai metode kontrasepsi permanen, vasektomi memiliki banyak manfaat yang bisa didapatkan oleh pasangan yang telah memilih untuk tidak melanjutkan kehidupan seksual mereka dengan kehamilan.  Namun, sebagaimana prosedur medis lainnya, vasektomi juga memiliki beberapa efek samping yang perlu dipahami oleh pria yang mempertimbangkan untuk menjalani prosedur ini. 

Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang dari vasektomi. Oleh karena itu, sebelum menjalani vasektomi, penting bagi pria untuk mempertimbangkan dengan matang dan berkomunikasi dengan pasangannya tentang keputusan ini.

Untuk memahami vasektomi lebih dalam, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (5/3/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Bagaimana Cara Kerja dan Prosedur Vasektomi Dilakukan?

Vasektomi adalah prosedur kontrasepsi yang dilakukan pada pria dengan tujuan menghentikan kemampuan untuk membuahi sel telur pasangan. Proses ini melibatkan pengangkatan sebagian kecil dari saluran yang membawa sperma dari testis ke kantung sperma.

Sebelum menjalani prosedur vasektomi, konsultasi praprosedur sangat penting. Pada konsultasi ini, dokter akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi kesehatan pasien dan memberikan penjelasan rinci mengenai prosedur tersebut. Konsultasi ini juga memberikan kesempatan bagi pasien untuk mengajukan pertanyaan atau menjelaskan kekhawatirannya.

Pelaksanaan prosedur vasektomi dilakukan dengan menggunakan teknik pembedahan yang relatif sederhana. Dokter akan melakukan anestesi lokal pada area skrotum untuk mengurangi rasa sakit selama prosedur. Kemudian, dokter akan membuat dua sayatan kecil pada kulit skrotum untuk mengakses saluran yang membawa sperma.

Setelah itu, sebagian kecil dari saluran tersebut akan diangkat dan dipotong. Akibatnya, sperma tidak akan lagi tercampur dalam air mani saat ejakulasi. Proses ini umumnya berlangsung kurang dari 30 menit.

Pemulihan pasca-operasi pada umumnya relatif cepat. Pasien mungkin mengalami sedikit nyeri dan pembengkakan pada area operasi selama beberapa hari, namun ini dapat dikurangi dengan istirahat yang cukup dan penggunaan kompres es. Pasien juga disarankan untuk menghindari aktivitas fisik yang berat dan hubungan seksual dalam beberapa hari pertama setelah prosedur.

Dalam beberapa minggu pasca-operasi, sperma masih dapat ditemukan dalam cairan sperma, oleh karena itu, pasien perlu melanjutkan metode kontrasepsi lain sampai sperma benar-benar tidak ditemukan.

 

3 dari 5 halaman

Manfaat Vasektomi

Vasektomi adalah prosedur bedah mikroskopis yang mengikat atau memutus saluran semen pada pria untuk mencegah kehamilan. Proses ini merupakan metode kontrasepsi permanen yang efektif, reversible, dan relatif aman.

Salah satu manfaat utama dari prosedur vasektomi adalah efektivitasnya dalam mencegah kehamilan. Setelah menjalani vasektomi, pria masih dapat mengalami ejakulasi seperti biasa, namun tidak ada sperma yang keluar dalam air mani. Tingkat efektivitas vasektomi dalam mencegah kehamilan dapat mencapai lebih dari 99%.

Keuntungan lain dari vasektomi adalah prosedur ini dapat diubah kembali. Meskipun menjadi metode kontrasepsi permanen, sebagian pria mungkin masih ingin memiliki anak di masa depan. Dalam beberapa kasus, vasektomi dapat di-reversal melalui prosedur bedah lainnya seperti vasektomi revaskularisasi atau fertilisasi in vitro.

Vasektomi juga dapat dianggap relatif aman dibandingkan dengan metode kontrasepsi lainnya. Risiko komplikasi serius dari prosedur ini sangat rendah, dan efek samping umumnya ringan dan sementara seperti bengkak, memar, atau rasa nyeri pada area sekitar bedah.

Namun, perlu untuk diingat bahwa meskipun vasektomi sangat efektif dalam mencegah kehamilan, ada kemungkinan kecil terjadinya kehamilan setelah prosedur. Beberapa spermatozoa mungkin masih terdapat dalam saluran reproduksi pria. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan metode kontrasepsi tambahan setidaknya selama tiga bulan pertama atau sampai dua tes yang menunjukkan tidak adanya sperma dalam air mani.

4 dari 5 halaman

Efek Samping dan Konsekuensi Jangka Panjang

Vasektomi adalah prosedur sterilisasi pria yang melibatkan pemotongan dan penyumbatan saluran sperma untuk mencegah kehamilan. Meskipun prosedur ini relatif sederhana, pasca-vasektomi perlu waktu pemulihan yang cukup cepat. Setelah menjalani prosedur, pasien biasanya mengalami pembengkakan pada daerah pangkal penis, nyeri selama beberapa hari, dan mungkin juga perubahan sensitivitas.

Pemeliharaan yang baik sangat diperlukan selama masa pemulihan pasca-vasektomi. Pasien disarankan untuk istirahat yang cukup, menghindari aktivitas fisik yang berat, dan memakai celana dalam yang longgar guna mengurangi iritasi. Pembengkakan dan nyeri dapat dikurangi dengan pemberian kompres dingin dan penggunaan obat pereda nyeri yang diresepkan oleh dokter.

Selain efek samping jangka pendek ini, pasangan harus mendiskusikan juga konsekuensi jangka panjang dari vasektomi. Keputusan ini harus dipertimbangkan secara matang dari segi psikologis dan emosional. Setelah vasektomi, kehamilan tidak mungkin terjadi, sehingga pasangan harus siap secara mental untuk mengambil tanggung jawab atas keputusan ini. Meskipun ada prosedur reversibel yang disebut vasovasostomi untuk mengembalikan kesuburan, tidak ada jaminan bahwa prosedur ini akan berhasil.

Dalam melakukan vasektomi, penting bagi pasangan untuk memahami konsekuensi jangka panjang dan kesiapan untuk menerima konsekuensi dari keputusan tersebut. Penting juga untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan informasi yang akurat dan memastikan bahwa vasektomi adalah pilihan yang tepat untuk pasangan yang bersangkutan.

5 dari 5 halaman

Apakah Vasektomi Bisa Dikembalikan?

Vasektomi adalah prosedur bedah yang dilakukan pada pria untuk mencegah kehamilan dengan cara memutus aliran sperma dari testis menuju uretra. Namun, banyak pria yang ragu apakah vasektomi bisa dikembalikan jika di kemudian hari mereka ingin memiliki anak lagi.

Kemungkinan reversibilitas vasektomi memang ada, namun tidak dapat dijamin sepenuhnya. Prosedur untuk mengembalikan vasektomi disebut vasektomi reversal, di mana ujung saluran sperma yang telah dipotong atau diikat pada vasektomi awal dilakukan penyambungan kembali.

Meskipun prosedur ini tersedia, keberhasilannya tidak dapat dijamin dan bisa melibatkan biaya  yang lebih besar dan proses yang rumit. Tingkat keberhasilan vasektomi reversal bervariasi tergantung pada berbagai faktor seperti lamanya waktu sejak vasektomi awal dilakukan, kondisi kesehatan pasien, serta keterampilan dan pengalaman dokter yang melakukan penyambungan kembali.

Selain vasektomi reversal, terdapat alternatif lain yang tersedia untuk pria yang ingin mengendalikan kehamilan, seperti penggunaan kondom, vas deferens embolization, atau penggunaan metode kontrasepsi hormonal pada pasangan wanita.

Demikianlah informasi mengenai kemungkinan reversibilitas vasektomi dan alternatif lain yang bisa dipertimbangkan. Keputusan untuk menjalani vasektomi dan kemungkinan pengembalian tergantung pada preferensi dan kebutuhan individu. Sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter spesialis untuk mendapatkan informasi yang lebih tepat dan sesuai dengan kondisi Anda.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.