Sukses

Seorang Pria Tak Sengaja Jalani Prosedur Vasektomi ketika Berniat untuk Operasi Empedu

Seorang pria asal Argentina mendapat kejutan besar setelah mengetahui bahwa para dokter melakukan vasektomi pada dirinya, yang awalnya hanya berniat untuk operasi empedu.

Liputan6.com, Jakarta Sebuah kesalahan medis yang sedang viral terjadi ketika seorang pria pergi ke rumah sakit dengan niat yang jelas untuk menjalani operasi pengangkatan kantung empedu, tetapi malah tanpa sengaja menjalani prosedur vasektomi. 

Vasektomi adalah prosedur pembedahan yang dilakukan untuk membuat pria mandul secara permanen atau tidak dapat menjadi ayah dari seorang anak, dengan cara memotong atau menyumbat saluran yang membawa sperma dari testis ke penis.

Insiden yang mengejutkan ini menyoroti pentingnya komunikasi yang tepat antara pasien dan tenaga medis, serta perlunya protokol yang ketat dalam prosedur operasi. Dalam artikel ini akan menguraikan peristiwa tragis yang dialami oleh pria tersebut, serta menggali dampak psikologis dan konsekuensi hukum yang mungkin timbul sebagai akibat dari kesalahan medis yang tidak terduga ini.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang peristiwa ini, mari simak artikel berikut yang telah dirangkum dari berbagai sumber pada Senin (01/04/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 10 halaman

Penyebab Awal Terjadinya Kelalaian Medis

Berawal dari Jorge Baseto yang berusia 41 tahun pergi ke Rumah Sakit Provinsi Florencio Díaz di Cordoba, Argentina, untuk menjalani operasi kantung empedunya. Operasi tersebut dijadwalkan pada hari Selasa, 28 Februari, tetapi karena keadaan di luar kendalinya, operasi Jorge ditunda hingga hari Rabu. Itulah awal kejadian kecil yang menyebabkan skandal kelalaian medis menjadi viral dan melanda seluruh negara. 

3 dari 10 halaman

Kelalaian Komunikasi dari Petugas Medis

Pada hari operasi, staf rumah sakit masuk ke kamar pasien, dan membawa Jorge ke ruang operasi tanpa bertanya apa pun bahkan tidak memeriksa kartu Jorge. Ketika tiba di ruang operasi, para dokter juga tidak memeriksa kartunya. Setelah itu mereka melakukan jenis operasi yang sudah dijadwalkan untuk hari itu, yaitu vasektomi.

Ketika Jorge bangun dari operasinya, dia tidak bisa mengingat apa yang terjadi, namun kemudian seorang dokter datang untuk memeriksanya, dan setelah melihat kartunya, Jorge sangat terkejut karena mengetahui bahwa dia telah menjalani vasektomi bukan operasi kantung empedunya yang dijadwalkan. 

Pria Argentina itu terdiam beberapa saat dan mulai panik, tetapi dia tidak punya banyak waktu untuk itu, karena dia akan menjalani operasi kedua yang seharusnya dia dapatkan sejak awal, yaitu operasi kantung empedu.

4 dari 10 halaman

Tanggapan Para Dokter yang Saling Menyalahkan

Setelah operasi keduanya, Jorge Baseto mencari tahu bagaimana kesalahan itu terjadi dan apa yang bisa dilakukan untuk membatalkan vasektomi. Para dokter saling menyalahkan atas kesalahan tersebut, dan mereka mengatakan kepada Jorge untuk tidak terlalu dramatis tentang situasi ini, karena dia masih bisa memiliki anak melalui pembuahan buatan jika dia mau. Namun karena usianya dan ukuran saluran yang terputus, kemungkinan keberhasilannya sangat tipis, jadi tidak ada gunanya mencoba.

“Ini sangat aneh karena di kartu medis saya, di mana-mana tertulis ‘kantung empedu’, yang harus mereka lakukan hanya membacanya, Anda tidak perlu menjadi ilmuwan untuk mengetahuinya,” kata Jorge kepada media Argentina El Doce.

 “Saya tidak ingin menuding siapa pun, tetapi tidak ada yang mau bertanggung jawab di sini. Mereka fokus pada mengatakan “Yah, jangan terlalu dramatis, karena melalui pembuahan buatan Anda masih bisa memiliki anak.”

5 dari 10 halaman

Dampak Psikologis Pasien

Pengacara Jorge, Diego Larrey, mengatakan bahwa kliennya hancur. Meskipun dia adalah seorang ayah dari dua anak laki-laki, namun dia memiliki rencana untuk mencoba memiliki anak dengan pasangannya yang baru di masa depan. Mereka jelas ingin mempunyai keturunan secara alami, tetapi sekarang mereka hanya memiliki opsi penyuntikan sperma buatan.

"Saya marah dan merasa tidak berdaya karena apa yang mereka lakukan tidak bisa diubah dan tidak ada yang bisa mengubahnya," kata Jorge. "Saya hanya tidak bisa memahami tingkat kelalaian ini, bagaimana Anda bisa membuat kesalahan besar seperti ini."

Pengacara pria itu memberi tahu wartawan bahwa kesalahan tersebut berasal dari penjadwalan ulang operasi kliennya. Vasektomi biasanya dilakukan pada hari Rabu, dan staf di Rumah Sakit Provinsi Florencio Díaz, termasuk para dokter, hanya memperlakukan Jorge Basto sebagai pasien vasektomi lainnya, tanpa perlu melihat kartu pasien nya.

6 dari 10 halaman

Apakah yang Terjadi setelah Dilakukan Vasektomi pada Pria?

Vasektomi merupakan metode yang mencegah sperma yang dihasilkan oleh testis agar tidak mencampur dengan air mani. Sebagai gantinya, tubuh menyerap sperma yang tidak merugikan. Meskipun demikian, vasektomi tidak memberikan perlindungan langsung terhadap kehamilan.

7 dari 10 halaman

Pada saat Ejakulasi Apa yang Keluar jika Pria Sudah di Vasektomi?

Saat sperma tidak hanya bergantung pada membran di epididimis, mereka justru diserap kembali ke dalam testis melalui proses alami tanpa menimbulkan rasa sakit atau tekanan.

8 dari 10 halaman

Apakah Vasektomi Tidak Bisa Keluar Sperma?

Dalam beberapa situasi, tindakan medis dapat dilakukan dengan menggunakan anestesi umum, di mana pasien akan dibuat tertidur. Setelah menjalani prosedur vasektomi, seorang pria masih mampu mengalami ereksi dan ejakulasi, namun sperma tidak akan terdapat dalam ejakulasi tersebut.

9 dari 10 halaman

Apakah Vasektomi Permanen?

Vasektomi, atau sterilisasi pria, adalah suatu bentuk kontrasepsi permanen yang tidak menghambat kemampuan pria untuk mengalami ejakulasi dan orgasme.

10 dari 10 halaman

Apakah setelah Vasektomi Masih Bisa Punya Anak?

Dengan demikian, pendekatan ini adalah salah satu metode kontrasepsi yang paling efektif dalam mencegah kehamilan. Menurut data survei, vasektomi dapat mengurangi risiko kehamilan hingga 1 persen. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemungkinan hamil setelah pasangan menjalani vasektomi sangatlah rendah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini