Sukses

Pentingnya Pendidikan Seksual pada Anak Sesuai Usia, Ini 4 Cara yang Tepat

Pendidikan seksual pada anak sesuai usianya sangat penting, untuk menghindari bahaya pelecehan seksual.

Liputan6.com, Jakarta Pendidikan seksual pada anak sesuai usia sangat penting, terutama di era digital saat ini. Anak-anak hari ini terpapar dengan berbagai informasi, juga konten seksual yang lebih mudah diakses melalui internet. Oleh karena itu, penting bagi orangtua dan pendidik untuk memberikan pemahaman yang benar dan sehat, mengenai seksualitas kepada anak-anak sesuai dengan tahapan usianya.

Untuk memberikan pendidikan seksual pada anak sesuai usia, maka orangtua dan pendidik perlu memahami perkembangan psikologis anak. Misalnya, anak usia dini yang berusia 3-6 tahun perlu diberikan pemahaman tentang batasan tubuh, privasi, serta bagaimana merawat tubuhnya dengan cara yang benar.

Sedangkan untuk anak usia 7-12 tahun, mereka perlu diberikan informasi tentang menstruasi (untuk anak perempuan), pubertas, serta bagaimana menghargai perbedaan gender. Cara memberikan pendidikan seksual pada anak sesuai usia juga perlu dilakukan dengan cara yang mudah dimengerti, misalnya dengan menggunakan bahasa yang sederhana, gambar-gambar yang menyenangkan, serta diskusi yang terbuka.

Selain itu, memberikan contoh yang baik dan menjaga komunikasi yang terbuka juga merupakan kunci penting, dalam memberikan pendidikan seksual pada anak. Berikut ini Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber, tentang pentingnya pendidikan seksual pada anak sesuai usia, Selasa (16/1/2024). 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pentingnya Memberi Pendidikan Seksual pada Anak

Pendidikan seksual pada anak sesuai usianya sangatlah penting, terutama di era digital saat ini. Namun, penting juga untuk memberikan pendidikan seksual sesuai dengan tahapan usia anak agar mudah dimengerti. Berikut adalah penjabarannya: 

1. Memahami Tubuh dan Fungsi Reproduksi

Pendidikan seksual bukan hanya tentang memberikan informasi dasar tentang organ tubuh, tetapi juga mengajarkan anak untuk benar-benar memahami fungsi reproduksi. Dengan demikian, anak dapat mengembangkan kesadaran dan penghargaan terhadap kompleksitas tubuh manusia, membangun dasar pengetahuan yang kokoh untuk merawat dan menghormati diri mereka sendiri.

2. Mengenali Batasan dan Privasi

Aspek ini melibatkan lebih dari sekadar mengajarkan anak mengenai batasan ketelanjangan. Pendidikan seksual bertujuan untuk memberdayakan anak dengan pengetahuan mengenai hak privasi dan hak untuk mengontrol tubuhnya sendiri. Ini melibatkan pembicaraan tentang waktu dan tempat yang sesua, untuk menjelajahi isu-isu terkait tubuh dan seksualitas, serta memberikan dasar moral yang kokoh.

3. Mencegah Pelecehan Seksual

Selain memberikan pengetahuan mengenai batasan menyentuh, pendidikan seksual juga berperan dalam mencegah pelecehan seksual. Anak diajarkan untuk mengenali perilaku tidak senonoh dan bagaimana mengatasi serta melaporkannya. Ini membantu membentuk respons proaktif dan perlindungan diri yang efektif.

4. Membentuk Nilai-Nilai Seksual yang Sehat

Melalui pendidikan seksual, anak diajarkan nilai-nilai seperti saling menghormati, persetujuan  dan komunikasi terbuka. Konsep ini ditanamkan sebagai dasar, untuk membentuk hubungan yang sehat dan bermartabat di masa depan, menciptakan landasan etika dan moral dalam menjalani kehidupan seksual.

5. Menyediakan Informasi yang Akurat

Pendekatan yang holistik melibatkan penyediaan informasi yang akurat dan berbasis fakta. Anak diajarkan tentang perkembangan tubuh, menstruasi, ejakulasi, kontrasepsi, serta informasi lainnya yang relevan. Hal ini bertujuan untuk mencegah anak mencari jawaban dari sumber yang tidak tepat atau tidak terpercaya.

6. Persiapan untuk Masa Pubertas

Pendidikan seksual membantu anak memahami dan merangkul masa pubertas, sebagai suatu fase alami perkembangan manusia. Dengan memahami perubahan fisik dan emosional yang akan terjadi, anak dapat lebih mudah menghadapi transformasi ini dengan sikap positif dan mampu mengelola perasaan yang muncul.

7. Mengajarkan Persetujuan dan Batasan Pribadi

Salah satu aspek yang paling mendalam adalah pengajaran anak, tentang pentingnya persetujuan dalam segala bentuk hubungan dan bagaimana menghormati batasan pribadi diri dan orang lain. Ini menciptakan dasar untuk membentuk individu yang bertanggung jawab dan sensitif terhadap kebutuhan serta hak orang lain.

3 dari 4 halaman

Cara Memberikan Pendidikan Seksual Sesuai Tahapan Usia

1. Bayi (Usia 0-24 Bulan): Memperkenalkan Bagian Tubuh dengan Lembut

Dalam tahap ini, penting untuk memberikan pemahaman yang lembut tentang bagian tubuh kepada bayi (usia 0-24 bulan). Ajarkan nama-nama bagian tubuh mereka, termasuk penis dan vagina. Biarkan mereka menyentuh bagian tubuh mereka sendiri saat mandi atau mengganti popok. Mulailah menjelaskan perbedaan organ reproduksi anak laki-laki dan perempuan, sambil memberikan pengertian mengenai fungsi-fungsi mendasar seperti urin dan kotoran. Penting juga untuk memulai pembiasaan batasan ketelanjangan, menjelaskan bahwa ada waktu dan tempat yang sesuai untuk telanjang dan tentu saja, melakukan hal tersebut bukanlah perilaku yang diterima di tempat umum.

2. Anak Usia Dini (2–5 Tahun): Fokus pada Fungsi Tubuh dan Konsep Privasi

Pada tahap ini, pendidikan seksual dapat dilanjutkan dengan lebih mendalam. Selain memberikan pengetahuan mengenai nama-nama bagian tubuh dan fungsinya, kenalkan juga konsep privasi. Ajarkan anak menghormati privasi diri dan orang lain. Selain itu, berikan pemahaman tentang adab berpakaian di rumah maupun di luar rumah. Anak harus diajarkan bahwa ada bagian tubuh yang bersifat pribadi dan tidak boleh dilihat oleh banyak orang. Beri penekanan pada hak anak untuk menyatakan siapa yang boleh menyentuh tubuhnya, serta ajarkan kepada mereka untuk tidak memeluk atau menyentuh orang lain tanpa izin.

3. Anak Usia 5–8 Tahun: Mengenal Masa Pubertas dan Keragaman Tubuh

Pada tahap ini, fokuskan pembicaraan pada masa pubertas. Ajarkan anak mengenai perubahan fisik yang akan mereka alami seiring bertambahnya usia. Selain organ reproduksi, berikan pengetahuan tentang organ internal seperti uterus, ovarium, saluran tuba dan lain-lain. Penting juga untuk menanamkan nilai saling menghargai terhadap keragaman bentuk, ukuran, dan warna tubuh. Beri pemahaman bahwa saat pubertas dimulai, anak akan mulai tertarik pada lawan jenis dan memiliki fantasinya sendiri tentang seksualitas.

4. Anak Usia Puber (9–12 Tahun): Memahami Perilaku Seksual dan Proses Reproduksi

Saat anak memasuki usia puber, pembicaraan tentang pendidikan seksual menjadi lebih kompleks. Jelaskan tentang hubungan seksual, bagaimana bayi terbentuk dan perubahan fisik, sosial, serta emosional yang akan terjadi. Anak perempuan perlu disiapkan untuk menstruasi pertama, sementara anak laki-laki perlu mendapatkan pemahaman tentang ejakulasi. Penting juga untuk membahas perilaku seksual, termasuk penyakit menular seksual, informasi dasar tentang kehamilan, aborsi dan cara mencegah kehamilan. Sertakan nilai-nilai yang ditanamkan oleh orang tua mengenai cinta, pacaran, kontrasepsi dan kapan anak diperbolehkan aktif secara seksual.

Ingatkan anak bahwa seksualitas sering kali terlalu dilebih-lebihkan dalam pornografi dan bahwa setiap anak berkembang, dengan kecepatan yang berbeda dalam hal ketertarikan seksual. Dengan pendekatan yang terbuka dan mendukung, pendidikan seksual dapat membantu anak memahami dan menghormati tubuhnya sendiri, serta mempersiapkan mereka untuk tahap perkembangan selanjutnya.

4 dari 4 halaman

Manfaat Memberikan Pendidikan Seksual kepada Anak

Pendidikan seksual pada anak sangat penting untuk diberikan, terutama di era digital saat ini. Memberikan pendidikan seksual kepada anak sesuai dengan usianya memiliki manfaat yang sangat besar. Berikut adalah penjabarannya: 

1. Menangkal efek buruk media dan lingkungan

Pendidikan seksual pada anak merupakan bagian penting dari pendidikan yang harus diberikan oleh orang tua, serta lembaga pendidikan. Khususnya di era digital saat ini, anak-anak lebih rentan terhadap pengaruh buruk media dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pendidik untuk memberikan pendidikan seksual yang sesuai dengan usia anak. Pentingnya pendidikan seksual pada anak adalah untuk menangkal efek buruk dari media, serta lingkungan yang dapat mempengaruhi cara anak memandang seksualitas.

Dengan memberikan pendidikan seksual yang benar, anak-anak dapat memahami dan menghargai tubuhnya serta memahami batasan-batasan dalam hubungan sosial dan seksual. Cara memberikan pendidikan seksual yang sesuai dengan tahapan usia, adalah dengan mengadaptasi informasi yang disampaikan dengan cara yang mudah dimengerti oleh anak. Misalnya, dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan usia, menyampaikan informasi secara bertahap, serta memberikan contoh-contoh situasi yang relevan dengan kehidupan anak.

2. Membangun kepercayaan antara orang tua dan anak

Pendidikan seksual pada anak sesuai dengan usianya adalah hal yang penting, terutama dalam era digital seperti saat ini. Orang tua perlu memahami cara memberikan pendidikan seksual yang sesuai, dengan tahapan perkembangan anak agar mudah dimengerti. Salah satu kunci penting dalam memberikan pendidikan seksual pada anak adalah dengan membangun kepercayaan antara orang tua dan anak. Dengan adanya kepercayaan, anak akan merasa lebih nyaman dan terbuka untuk berbicara tentang topik yang sensitif ini. Orang tua perlu menciptakan lingkungan yang aman dan terbuka, sehingga anak merasa nyaman untuk bertanya dan mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas.

Selain itu, penting juga untuk memberikan pendidikan seksual sesuai dengan tahapan usia anak. Misalnya, untuk anak usia dini, orang tua dapat menggunakan bahasa yang sederhana dan jelas untuk menjelaskan bagian-bagian tubuh dan batasan-batasan pribadi. Sementara untuk anak usia remaja, pendidikan seksual juga perlu disesuaikan dengan perkembangan emosional dan sosial mereka, seperti membahas tentang hubungan sehat, kontrasepsi, juga pembahasan mengenai internet dan media sosial yang dapat mempengaruhi pandangan mereka tentang seks.

3. Membuat anak mengerti tentang konsekuensi dan menghargai diri

Pendidikan seksual pada anak sesuai dengan usianya menjadi semakin penting di era digital saat ini. Anak-anak terpapar dengan berbagai informasi dan konten seksual melalui internet dan media sosial, sehingga penting bagi orangtua dan pendidik untuk memberikan pemahaman yang tepat. Untuk anak usia sekolah dasar, sudah saatnya untuk memperkenalkan konsep tentang perbedaan antara laki-laki dan perempuan, serta pentingnya menghargai dan merespek satu sama lain.

Sementara itu, untuk anak usia remaja, hal-hal yang perlu diajarkan adalah tentang konsekuensi dari perilaku seksual, bagaimana cara melindungi diri dari penyalahgunaan seksual, serta pentingnya memiliki rasa percaya diri dan harga diri yang tinggi. Pendidikan seksual pada anak memegang peran penting dalam membentuk karakter dan sikap mereka terhadap seksualitas, sehingga penting bagi orangtua dan pendidik untuk memberikan pemahaman yang benar dan tepat,l sesuai dengan tahapan usia anak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.