Sukses

Memahami Psikis Artinya dan Berbagai Tanda Gangguan yang Perlu Diwaspadai

Psikis artinya berkaitan dengan mental yang perlu dipahami oleh setiap orang untuk memelihara kesehatan mentalnya.

Liputan6.com, Jakarta Psikis artinya adalah istilah yang digunakan dalam bidang psikologi dan ilmu terkait untuk mengacu pada hal-hal yang berkaitan dengan pikiran, emosi, dan proses mental individu. Secara umum, psikis adalah kondisi mental seseorang yang mempengaruhi aktivitas sehari-hari.

Psikis artinya berkaitan dengan mental yang perlu dipahami oleh setiap orang untuk memelihara kesehatan mentalnya. Meski sudah muncul kesadaran di masyarakat bahwa peran kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, pengertian psikis masih perlu dikenalkan secara lebih mendalam. 

Seseorang dikatakan sehat apabila fisik dan mentalnya sama-sama dalam kondisi yang baik. Berikut ulasan tentang psikis artinya dan berbagai jenis gangguan yang perlu diwaspadai, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (8/9/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Pengertian Psikis

Istilah psikis berasal dari bahasa Latin "psyche," yang memiliki makna roh, sukma, atau jiwa. Oleh karena itu, psikis dapat diartikan sebagai sifat yang berkaitan dengan kejiwaan seseorang. Ini mencakup segala hal yang berhubungan dengan kejiwaan atau kondisi rohani individu.

Psikis artinya juga juga merujuk pada kondisi mental seseorang, yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti lingkungan, cara berpikir, pendidikan, dan lainnya. Kondisi psikis ini memainkan peran penting dalam menentukan kepribadian setiap individu.

Setiap manusia memiliki dua unsur, yaitu unsur ragawi yang berhubungan dengan tubuh fisik, dan unsur psikis yang berhubungan dengan aspek mental. Ilmu yang mempelajari tentang psikis secara ilmiah kemudian disebut sebagai psikologi.

Jadi, psikis adalah istilah yang merujuk pada aspek-aspek kejiwaan, kondisi mental, dan unsur mental seseorang yang sangat mempengaruhi kepribadian dan perilaku individu, serta dapat dipelajari melalui ilmu psikologi.

3 dari 6 halaman

Tanda-tanda Gangguan Mental yang Perlu Diwaspadai

Ada berapa tanda yang muncul ketika seseorang mengalami gangguan mental. Ketuka tanda-tanda ini muncul sebaiknya orang yang mengalaminya segera mencari cara untuk mengatasinya agar masalah mental tidak berlarut-larut dan sulit diperbaiki. Berikut tanda-tanda seseorang mengalami gangguan mental.

1. Pikiran Negatif Berkepanjangan

Jika seseorang terus-menerus memiliki pikiran negatif dan kehilangan optimisme dalam hidup, ini dapat menjadi tanda masalah psikis seperti depresi atau kecemasan.

2. Kehilangan Semangat

Ketika seseorang tiba-tiba kehilangan semangat untuk melakukan aktivitas yang sebelumnya mereka nikmati, ini bisa menjadi gejala gangguan psikis.

3. Perasaan Tertekan yang Membuat Kewalahan

Perasaan tertekan yang berlebihan dapat membuat seseorang menjadi sangat tertutup, pemurung, dan sulit berbicara. Ini bisa mengindikasikan masalah psikis yang serius.

4. Obsesi yang Berlebihan

Jika seseorang mengembangkan obsesi yang berlebihan terhadap sesuatu, bahkan sampai menggunakan cara-cara yang tidak etis untuk mencapainya, ini dapat menjadi tanda masalah psikis.

5. Emosi yang Labil

Emosi yang tidak stabil dan sulit untuk dikendalikan dapat mengindikasikan masalah mental. Ini bisa menyebabkan gangguan dalam kehidupan sehari-hari.

6. Kecenderungan untuk Menyakiti Diri Sendiri

Jika seseorang memiliki kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri, ini merupakan tanda yang sangat serius dari gangguan psikis. Dibutuhkan bantuan profesional segera.

7. Melakukan Kekerasan pada Orang Lain

Jika seseorang merasa dorongan untuk melakukan kekerasan pada orang lain, terutama jika ini dilakukan hanya untuk kesenangan, itu juga merupakan tanda gangguan psikis yang serius.

8. Penyimpangan Seksual

Jika seseorang memiliki keinginan tak tertahankan untuk melakukan tindakan seksual yang menyimpang, ini bisa mengindikasikan gangguan psikis yang memerlukan bantuan.

9. Kesulitan Beradaptasi

Kekurangan dukungan sosial, kurangnya hubungan interpersonal yang sehat, atau isolasi sosial dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang dan menyebabkan masalah psikis.

4 dari 6 halaman

Penyebab Gangguan Mental

Sebagian besar masalah mental terjadi akibat kombinasi berbagai faktor yang kompleks, dan setiap individu dapat memiliki situasi yang berbeda-beda. Diagnosis dan perawatan masalah psikis sering memerlukan kerja sama antara individu yang mengalami gangguan, keluarga, dan profesional kesehatan mental untuk memahami penyebab dan mengembangkan rencana perawatan yang tepat. 

Berikut adalah beberapa penyebab umum yang dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang.

1. Faktor Genetik (Keturunan)

Riwayat keluarga dapat memainkan peran penting dalam penentuan risiko seseorang mengalami masalah mental. Jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat gangguan psikis, seseorang mungkin memiliki predisposisi genetik terhadap masalah serupa. Namun, genetik hanya salah satu faktor dan tidak menjamin bahwa seseorang pasti akan mengalami masalah mental.

2. Faktor Pra-Kelahiran

Beberapa kondisi sebelum kelahiran dapat mempengaruhi perkembangan otak dan kesehatan mental. Contoh-contoh ini termasuk stres yang dialami oleh ibu selama kehamilan, paparan terhadap zat-zat beracun, atau penyakit yang memengaruhi perkembangan janin. Faktor-faktor ini dapat meningkatkan risiko gangguan mental.

3. Kimiawi dalam Otak

Ketidakseimbangan neurotransmitter dan zat kimia dalam otak seperti serotonin, dopamin, dan norepinefrin dapat berkontribusi pada masalah seperti depresi, kecemasan, atau gangguan bipolar. Perubahan kimiawi ini dapat dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, atau stres.

4. Stres dan Trauma

Peristiwa-peristiwa traumatik atau stres berkepanjangan dalam hidup seseorang dapat memiliki dampak serius pada kesehatan mental. Ini termasuk pelecehan, kecelakaan, perang, kehilangan yang mendalam, atau situasi yang mengganggu secara emosional.

5. Kehidupan Sehari-hari yang Penuh Tekanan

Stres kronis yang disebabkan oleh tekanan dalam kehidupan sehari-hari, seperti masalah keuangan, pekerjaan yang menuntut, atau masalah hubungan, dapat berkontribusi pada masalah mental.

6. Kondisi Medis Kronis

Beberapa kondisi medis kronis seperti penyakit jantung, diabetes, atau gangguan neurologis dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental seseorang. Penyakit fisik yang kronis seringkali terkait dengan masalah psikologis.

7. Masa Kanak-kanak yang Traumatis

Pengalaman masa kecil yang penuh dengan trauma, pelecehan, atau ketidakstabilan dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan psikis di kemudian hari.

8. Penggunaan Zat Berbahaya

Penggunaan obat-obatan terlarang atau penyalahgunaan alkohol dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang. Zat-zat ini dapat memicu atau memperburuk gangguan psikis.

9. Isolasi Sosial

Kekurangan dukungan sosial, kurangnya hubungan interpersonal yang sehat, atau isolasi sosial dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang dan menyebabkan masalah psikis.

5 dari 6 halaman

Contoh Gangguan Psikis

1. Communication Disorder (Gangguan Komunikasi)

Gangguan ini melibatkan kesulitan dalam menggunakan, memahami, atau mendeteksi bahasa dan ucapan. Termasuk dalam kategori ini adalah gangguan bahasa, gangguan proses mendengar, gangguan pada kelancaran tempo berbicara pada anak, dan gangguan komunikasi sosial.

2. Autism Spectrum Disorder (Gangguan Spektrum Autisme)

Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah gangguan perkembangan yang ditandai dengan defisit dalam interaksi sosial, komunikasi, serta pola perilaku yang terbatas dan berulang. Individu dengan ASD sering mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain dan memiliki minat yang terbatas pada aktivitas tertentu.

3. Bipolar Disorder (Gangguan Bipolar)

Gangguan bipolar ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem, termasuk episode mania (perasaan berlebihan, tingkat energi yang tinggi) dan episode depresi (perasaan sedih, kurang energi). Gangguan ini seringkali menyebabkan fluktuasi emosi yang drastis.

4. Panic Attack Disorder (Gangguan Serangan Panik)

Gangguan ini melibatkan serangan panik tiba-tiba yang terjadi tanpa peringatan. Selama serangan panik, seseorang bisa mengalami gejala fisik dan emosi yang intens, seperti detak jantung yang cepat, keringat dingin, dan perasaan takut yang mendalam.

5. Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) (Gangguan Stres Pasca Trauma)

PTSD adalah gangguan psikis yang dapat berkembang setelah seseorang mengalami trauma, seperti pengalaman kematian, ancaman, cedera serius, atau kekerasan seksual. Gejalanya meliputi reexperiencing peristiwa traumatis, kecemasan, rasa bersalah, dan pemikiran negatif yang berulang tentang trauma tersebut.

6 dari 6 halaman

Cara Mengatasi Gangguan Psikis

Cara mengatasi gangguan psikis bervariasi tergantung pada jenis penyakit mental yang dialami individu dan preferensi mereka. Berikut adalah beberapa pendekatan umum untuk mengatasi gangguan psikis.

1. Konsultasi dengan Profesional Kesehatan Mental

Langkah pertama yang sangat penting adalah berkonsultasi dengan seorang profesional kesehatan mental. Ini bisa menjadi seorang psikolog, psikiater, atau terapis yang memiliki pengalaman dalam menangani gangguan psikis. Profesional ini akan melakukan evaluasi dan diagnosis untuk merancang rencana perawatan yang sesuai.

2. Terapi Psikologis (Konseling)

Terapi psikologis adalah salah satu pendekatan utama dalam mengobati gangguan psikis. Terapi ini dapat membantu individu dalam memahami dan mengatasi masalah mereka, mengubah pola pikir yang negatif, dan mengembangkan keterampilan yang lebih baik untuk mengelola emosi dan stres.

3. Penggunaan Obat-obatan

Beberapa jenis gangguan psikis memerlukan penggunaan obat-obatan tertentu. Seorang dokter atau psikiater akan meresepkan obat yang sesuai berdasarkan diagnosis dan kebutuhan individu. Contoh obat-obatan termasuk anti-depresan, obat anti-kecemasan, dan obat antipsikotik. Penting untuk selalu mengikuti petunjuk dokter dalam penggunaan obat-obatan ini.

4. Terapi Kognitif-Perilaku

Terapi kognitif-perilaku (CBT) adalah salah satu bentuk terapi yang efektif untuk banyak gangguan psikis. CBT membantu individu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku yang merugikan. Terapis membantu individu belajar strategi untuk mengatasi stres, kecemasan, atau depresi.

5. Dukungan Sosial

Mendapatkan dukungan dari keluarga, teman, dan orang-orang terdekat sangat penting dalam mengatasi gangguan psikis. Dukungan sosial dapat membantu individu merasa didukung dan tidak sendirian dalam perjalanan pemulihan mereka.

6. Perubahan Gaya Hidup Sehat

Merawat tubuh secara fisik juga penting dalam mengatasi gangguan psikis. Ini termasuk menjaga pola makan seimbang, berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, dan menghindari penyalahgunaan zat-zat berbahaya seperti alkohol atau narkoba.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.