Sukses

Duh, Pria Ini Pura-Pura Kena Serangan Jantung Agar Tak Bayar Makan di Restoran

Aksi penipuan yang dilakukan ini menjadi sorotan.

Liputan6.com, Jakarta Makan di luar rumah tentu harus menyiapkan uang yang lebih banyak dibandingkan makan makanan di rumah yang memasak sendiri. Biasanya, seseorang akan makan di luar rumah karena memang tidak ada makanan di rumah, atau hanya sekedar ingin hingga merayakan sesuatu.

Namun, terlalu sering membeli makan di luar pun bisa menghabiskan uang banyak. Begitu pula yang dirasakan seorang pria asal Lituania satu ini. Pria satu ini diketahui cukup sering makan di luar hingga menghabiskan banyak uang.

Akan tetapi, dirinya justru melakukan cara yang tak terduga hingga bisa terbebas dari tagihan makanan di sebuah restoran. Dilansir Liputan6.com dari Oddity Central, Selasa (17/10/2023), pria 50 tahun ini diketahui memilih untuk berpura-pura terkena serangan jantung agar tak mendapat tagihan makanan di restoran.

Aksinya ini pun langsung menjadi sorotan banyak netizen. Bahkan, karena hal tersebut dirinya diketahui dilaporkan ke pihak berwajib karena terlalu sering melakukan trik serupa.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Lebih dari 20 restoran

Seorang pria asal Lituania diketahui diamankan oleh pihak berwajib karena melakukan aksi penipuan. Pria yang tidak disebutkan namanya itu diduga berpura-pura terkena serangan jantung di lebih dari 20 restoran di sebagian besar di wilayah Costa Blanca Spanyol.

Aksinya di restoran pun diduga untuk menghindari pembayaran tagihan makanan yang dikonsumsi. Setelah memesan makanan dan minuman, dia akan menampilkan drama yang membuat banyak orang kesal. Sambil memegangi dadanya dan berpura-pura pingsan di lantai. Aksinya ini sendiri cukup berhasil dan membuatnya lolos dari pembayaran tagihan makanan di restoran.

Hingga akhirnya salah satu pemilik restoran mengetahui tindakan pria tersebut dan mulai mengambil foto. Sang pemilik restoran pun menunjukkannya ke restoran lokal lainnya yang memperingatkan mereka agar tidak terjerumus ke dalam rutinitas serangan jantungnya.

3 dari 4 halaman

Berpura-pura terkena serangan jantung saat ditagih bayaran

Aksi dari pria ini pun diketahui di sebuah restoran di Alicante. Saat tengah menikmati hidangan laut sera whisky, seorang pelayan membawakan tagihan sebesar 34,85 euro atau sekitar Rp 581.000.

Ketika pelayan meninggalkan meja, dia baru saja bangun dan mencoba pergi. Akan tetappi, dia dihentikan dan diberitahu bahwa dia masih harus membayar tagihannya. Sambil terlihat kesal, penipu tersebut mengungkapkan akan mengambil uang di kamar hotel terlebih dahulu. Akan tetapi pihak staf restoran tidak membiarkannya pergi hingga ia mulai berpura-pura terkena serangan jantung.

“Itu sangat teatrikal, dia berpura-pura pingsan dan menjatuhkan diri ke lantai. Kami telah mengirimkan fotonya ke semua restoran untuk mencoba menghentikannya agar tidak menyerang lagi.” ujar salah satu staf restoran.

4 dari 4 halaman

Dikenali oleh polisi

Staf restoran yang telah mengetahui aksi pria tersebut pun memilih untuk menelepon polisi dibandingkan petugas medis. Ketika petugas tiba di lokasi kejadian, pria yang tampak sakit itu meminta bantuan medis, namun yang tidak dia sadari adalah polisi sudah mengenalinya dari pertemuan di restoran lain di Alicante.

Pria berusia 50 tahun itu sudah terkenal di kalangan pemilik restoran di Costa Blanca. Dia pertama kali terlihat di Alicante pada November 2022 dan sejak itu menjadi terkenal karena rutinitas serangan jantungnya.

Pria tersebut pun sering lolos dari tagihan, bahkan dirinya tak mempermasalahkan ketika polisi ikut campur. Hal ini dikarenakan tagihan yang harus ia bayarkan kecil, sehingga ia hanya memerlukan menghabiskan waktu di penjara selama satu atau dua malam. Pasalnya, tagihan yang harus ia bayarkan relatif kecil hanya beberapa puluh euro saja, hal ini pun membuatnya dianggap melakukan kejahatan kecil hingga tak terlalu berdampak.

Meski begitu, sejumlah pemilik restoran berencana mengajukan pengaduan bersama. Hal ini dibuat agar pria tersebut bisa dijatuhi hukuman dalam hitungan tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.