Sukses

Hindari Rasa Malu, Wanita China Pilih Tren Pakai Baju Kebesaran Ala Pria Tua

Tren wanita pakai baju ala pria tua di China.

Liputan6.com, Jakarta Fenomena insecure atau malu memiliki bentuk tubuh belakangan kerap terjadi. Di saat wanita kurus ingin agak gemuk, ada wanita dengan tubuh berisi ingin punya tubuh kurus. Meski bukan lagi perkara tabu, namun sebagian besar orang masih mempermasalahkan bentuk tubuh yang membuat mereka insecure.

Oleh karenanya, melansir dari South China Morning Post, belakangan banyak wanita China gemar mengenakan pakaian kebesaran atau oversized. Banyak wanita di Tiongkok beralih ke pakaian pria yang lebih besar karena tidak menyukai ukuran pakaian wanita yang memalukan.

Tren "gaya pria tua" semakin populer di kalangan wanita muda Tiongkok yang mengutamakan kenyamanan daripada tampilan fisik. Hal itu dilakukan sebagai solusi terhadap perasaan malu terhadap tubuh. Gen Z asal Tiongkok May mengatakan dia tidak pede untuk mengenakan pakaian wanita dengan ukuran lebih rendah dari XXL meski beratnya hanya 50kg.

Seperti banyak perempuan di Tiongkok, May baru-baru ini menemukan dunia baru. Saat berbelanja pakaian pria bersama ayahnya, ia mengatakan kepada media Tiongkok Sanlian Lifelab bahwa pakaian pria cukup cocok untuknya, dan dia mulai memakainya untuk “merasa dihargai lagi”.

Berikut Liputan6.com merangkum tren pakaian kebesaran ala pria tua yang dikenakan wanita melansir dari berbagai sumber, Selasa (22/8/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menyamarkan Perut Buncit

Banyak wanita di Cina tidak menyukai ukuran pakaian wanita yang mereka anggap memalukan bagi tubuh mereka, sehingga beralih ke pakaian pria yang lebih besar dalam tren gaya "pria tua." 

Pengguna media sosial wanita telah mengungkapkan keunggulan pakaian pria, termasuk kenyamanan dan desain yang mengakomodasi perut buncit, serta menghilangkan kekhawatiran tentang pertambahan berat badan. 

Pakaian pria juga menawarkan palet warna klasik seperti hitam, putih, krem, abu-abu, dan biru tua, mengurangi kecemasan akan kesan ketinggalan zaman.

Di tempat kerja, beberapa wanita memilih pakaian pria untuk kesan "profesional dan dewasa." Sebagai contoh, seorang wanita dari Shanghai bernama Azaki menyebut bahwa dia mengenakan pakaian gaya "pria tua" agar merasa nyaman dan bekerja tanpa khawatir akan ejekan.

 

 

3 dari 3 halaman

Pakaian Pria Harganya Lebih Terjangkau

Salah satu alasan utama lain yang mendorong banyak wanita adalah harga yang lebih terjangkau dari pakaian pria. Di situs e-commerce terbesar di Cina, Taobao, rompi pria biasanya dijual sekitar 20 yuan (sekitar Rp 42 ribu).

Sedangkan kamisol wanita seringkali memiliki harga tiga kali lipatnya, bahkan ada yang dihargai lebih dari 100 yuan (sekitar Rp 213 ribu).

Dalam beberapa tahun terakhir, konsumen wanita di Cina semakin menyuarakan kritik terhadap "pajak merah muda”. Pajak ini mengacu pada diskriminasi gender dimana produk yang ditujukan untuk wanita dihargai lebih mahal daripada produk serupa yang ditujukan untuk pria.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.