Sukses

Penyebab Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya adalah Invasi Sekutu, Ini Kronologinya

Penyebab pertempuran 10 November 1945 di Surabaya adalah invansi tentara Inggris yang menjadi bagian dari sekutu.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab pertempuran 10 November 1945 di Surabaya adalah kedatangan Pasukan Sekutu yang bertujuan melucuti senjata tentara Jepang setelah Perang Dunia II berakhir. Invasi militer tersebut terjadi di Kota Surabaya yang dikenal sebagai kota pahlawan karena kejadian 10 November 1945 tersebut.

Penyebab pertempuran 10 November 1945 di Surabaya adalah invansi tentara Inggris yang menjadi bagian dari sekutu. Pertempuran ini menjadi perang besar pertama angkatan bersenjata Republik Indonesia yang baru resmi terbentuk pada 5 Oktober 1945. Berikut ulasan tentang penyebab pertempuran 10 November 1945 di Surabaya adalah salah satu tonggak sejarah kemerdekaan Bangsa Indonesia yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (7/8/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kronologi Pertempuran 10 November

Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya memiliki sejumlah faktor penyebab yang memicu eskalasi konflik antara pasukan Sekutu, terutama pasukan Inggris, dengan rakyat Surabaya yang mendukung Republik Indonesia. Berikut kronologi pertempuran 10 November 1945 di Surabaya

1. Kedatangan Tentara Sekutu (Inggris) di Surabaya (25 Oktober 1945)

Pada tanggal 25 Oktober 1945, pasukan Inggris dari Allied Forces Netherland East Indies (AFNEI) di bawah pimpinan Brigadir Jenderal Mallaby mendarat di Surabaya. Tujuan utama mereka awalnya adalah melucuti senjata tentara Jepang setelah berakhirnya Perang Dunia II. Namun, situasi berubah menjadi tegang ketika pasukan Sekutu mulai menguasai gedung-gedung penting dan melakukan patroli di kota, serta membebaskan tahanan yang dipenjara oleh pihak Indonesia.

2. Kontak Senjata Pertama (27 Oktober 1945)

Pada tanggal 27 Oktober 1945, terjadi kontak senjata pertama antara pasukan Sekutu dan pihak Indonesia. Pasukan Sekutu terus melakukan patroli keliling kota dan berusaha mendapatkan senjata dari rakyat Surabaya. Tindakan ini memicu reaksi dari pihak Indonesia yang merasa terancam.

3. Perang Semakin Intens (28-30 Oktober 1945)

Pada tanggal 28 Oktober 1945, pertempuran semakin meningkat di Surabaya karena pasukan Sekutu tidak mengindahkan tuntutan pihak Indonesia. Rakyat Surabaya yang didorong oleh semangat nasionalisme dan tuntutan kemerdekaan mulai memberontak dan berhasil merebut beberapa pos yang sebelumnya dikuasai oleh pasukan Sekutu.

4. Kematian Mallaby dan Puncak Konflik (30 Oktober 1945)

Pada tanggal 30 Oktober 1945, terjadi pertempuran sengit di Surabaya. Puncaknya adalah kematian Brigadir Jenderal Mallaby, yang dipicu oleh situasi yang semakin memanas. Kematian Mallaby memicu perasaan kemarahan dan pembalasan dari pihak Sekutu.

5. Ultimatum Sekutu (9 November 1945)

Pada tanggal 9 November 1945, pasukan Sekutu mengeluarkan ultimatum kepada rakyat Surabaya, memerintahkan agar semua pemimpin dan individu bersenjata menyerahkan senjata mereka dalam batas waktu tertentu. Namun, ultimatum ini tidak dihiraukan oleh rakyat Surabaya.

6. Pertempuran 10 November 1945

Meningkatnya ketegangan dan penolakan atas ultimatum menyebabkan meletusnya pertempuran besar-besaran pada tanggal 10 November 1945. Pasukan Sekutu yang telah diperkuat melakukan upaya untuk mengendalikan situasi, tetapi pertempuran berlangsung hingga tiga pekan dan menyebabkan banyak korban di kedua belah pihak.

Pertempuran ini memiliki konsekuensi besar dalam sejarah Indonesia. Pada akhirnya, pertempuran ini memperlihatkan tekad dan semangat perjuangan rakyat Surabaya untuk mempertahankan kemerdekaan dan integritas negara, meskipun dengan biaya korban yang tinggi. Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan untuk menghormati mereka yang berjuang dalam pertempuran ini.

3 dari 3 halaman

Dampak Dari Pertempuran 10 November 1945

Dampak dari pertempuran 10 November 1945 di Surabaya sangat signifikan pada perjuangan kemerdekaan Indonesia dan mempengaruhi pandangan serta tindakan pihak internasional terkait dengan perjuangan tersebut. Berikut adalah beberapa dampak utama dari pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

1. Korban dan Kerugian

Pertempuran 10 November 1945 menyebabkan kerugian besar dalam hal korban jiwa dan infrastruktur. Sekitar 6 ribu pejuang Indonesia tewas, sementara pasukan Sekutu (terutama Inggris) kehilangan sekitar 600 prajurit Inggris-India. Meskipun pasukan Indonesia berjumlah 4 kali lipat dari pasukan Sekutu, superioritas persenjataan dan pelatihan militer menjadi faktor penting dalam penentuan hasil pertempuran.

2. Prestise Militer Inggris

Kematian dua jenderal militer Inggris, yaitu Brigadir Jenderal Aubertin Walter Sothern Mallaby dan Brigadir Jenderal Robert Guy Loder-Symonds, menggambarkan kekalahan militer Inggris di tangan pejuang Indonesia yang secara persenjataan lebih rendah. Ini menjadi malu bagi Inggris dan mempengaruhi reputasi mereka di mata publik internasional.

3. Pengaruh Politik Internasional

Pertempuran ini memiliki dampak signifikan dalam politik internasional terkait perjuangan kemerdekaan Indonesia. Kematian Mallaby dan situasi di Surabaya secara keseluruhan membantu mengubah pandangan Inggris terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mereka mulai lebih mempertimbangkan upaya diplomasi dan pengakuan terhadap Republik Indonesia.

4. Perubahan Sikap Inggris

Dampak politik dari pertempuran 10 November 1945 di Surabaya dapat dilihat dalam perubahan sikap Inggris terhadap Indonesia. Sebelumnya, Inggris mendukung Belanda dalam usahanya untuk memulihkan kolonialisme di Indonesia. Namun, setelah kejadian tersebut, Inggris mulai mengubah pendekatan mereka dan berupaya sebagai penengah dalam perundingan antara Belanda dan Indonesia.

5. Pendorong Perundingan

Pertempuran 10 November 1945 memberikan tekanan internasional pada Belanda untuk mengakui kemerdekaan Indonesia. Terutama melalui diplomasi dan perundingan, dampak dari pertempuran ini membantu mendorong upaya untuk mencapai kesepakatan politik yang lebih baik antara Republik Indonesia dan pihak Belanda.

6. Pengakuan Kemerdekaan

Hasil politik dari pertempuran ini menguatkan upaya Republik Indonesia untuk mendapatkan pengakuan kemerdekaannya dari pihak internasional. Meskipun proses ini memerlukan waktu dan perundingan lebih lanjut, dampak pertempuran di Surabaya menjadi salah satu faktor yang membantu mempercepat pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh beberapa negara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.