Sukses

Parasitisme adalah Simbiosis yang Merugikan Salah Satu Pihak, Kenali Contohnya

Parasitisme adalah simbiosis yang hanya menguntungkan salah satu pihak, sedangkan pihak lain dirugikan.

Liputan6.com, Jakarta Parasitisme adalah salah satu jenis simbiosis yang perlu kamu ketahui. Simbiosis berkaitan dengan interaksi antara satu makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya. Dalam kehidupan, banyak sekali terjadi simbiosis-simbiosis baik pada manusia, hewan, dan tumbuhan.

Simbiosis adalah keadaan hidup bersama secara erat antara dua organisme yang berbeda. Secara garis besar ada tiga jenis simbiosis yang sering ditemui di kehidupan. Ketiga simbiosis tersebut adalah simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, dan juga simbiosis parasitisme. 

Parasitisme adalah simbiosis yang hanya menguntungkan salah satu pihak, sedangkan pihak lain dirugikan. Dalam contoh simbiosis parasitisme, salah satu pihak menjadi inang dan pihak lain menjadi parasit. Pihak yang mendapat keuntungan adalah parasit, sedangkan inang akan dirugikan karena keberadaan parasit yang menempel padanya.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (4/8/2023) tentang parasitisme.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Parasitisme adalah

Simbiosis parasitisme adalah kondisi hubungan ketergantungan yang paling dibenci. Pasalnya, simbiosis parasitisme adalah kondisi ketergantungan yang terjadi ketika pihak yang satu mendapat keuntungan namun merugikan pihak lainnya. Contoh hubungan yang merupakan simbiosis parasitisme terjadi pada nyamuk dan manusia. Nyamuk mendapat keuntungan dengan mengisap darah dari manusia, sedangkan manusia dirugikan karena dapat terjangkit penyakit berbahaya.

Parasitisme adalah simbiosis yang hanya menguntungkan salah satu pihak, sedangkan pihak lain dirugikan. Dalam contoh simbiosis parasitisme, salah satu pihak menjadi inang dan pihak lain menjadi parasit. Pihak yang mendapat keuntungan adalah parasit, sedangkan inang akan dirugikan karena keberadaan parasit yang menempel padanya.

Selain nyamuk dan manusia, simbiosis parasitisme adalah kondisi yang juga terjadi pada lalat dengan buah. Lalat mendapatkan makanan dari buah sekaligus bisa berkembang biak di buah. Buah yang dihinggapi lalat merugi karena akan membusuk.

3 dari 4 halaman

Contoh Simbiosis Parisitisme

Selain pada nyamuk dan manusia serta pada lalat dan buah, contoh simbiosis parasistisme adalah sebagai berikut:

1. Kutu dengan Hewan

Kutu merupakan jenis hewan artropoda yang hidup dengan menyerap nutrisi dari makhluk lain yang menjadi inangnya. Kutu kerap kali menempel pada hewan seperti anjing, kucing, sapi, kuda, dan lain-lain. Cara hidup kutu ini tentu merugikan inangnya, sebab selain kehilangan nutrisi kutu juga dapat menyebabkan rasa gatal di kulit inangnya.

2. Kutu Daun dengan Tumbuhan

Kutu daun yang juga dikenal dengan nama ‘afid‘ atau ‘aphid‘ menyerap nutrisi yang ia butuhkan melalui getah tanaman yang menjadi inangnya. Kutu daun hidup secara berkelompok dan merupakan salah satu jenis hama yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Tumbuhan yang ditempeli kutu daun akan kehilangan nutrisi sehingga pertumbuhannya tidak maksimal.

3. Kutu dengan Manusia

Selain pada hewan kutu juga dapat tinggal di rambut manusia. Sama halnya kutu yang menjadikan hewan sebagai inangnya, kutu pada manusia juga menyerap nutrisi dari kulit kepala manusia. Keberadaan kutu akan menyebabkan manusia tersebut kehilangan nutrisi dan menimbulkan rasa gatal yang mengganggu.

4. Sapi dengan Cacing Hati

Hubungan antara sapi dengan cacing hati, hampir mirip dengan hubungan manusia dan cacing pita atau cacing tambang. Jenis cacing hati biasa tinggal pada bagian organ hati dari sapi dan menyerap nutrisi dari dalam tubuh sapi. Kesehatan sapi yang terinfeksi cacing hati dapat terganggu dan terserang penyakit.

5. Manusia dengan Cacing Pita

Cacing pita dapat masuk dalam sistem pencernaan manusia dan menyerap nutrisi dari dalam tubuh manusia. Cacing pita menyerap nutisis penting yang dibutuhkan oleh tubuh seperti karbohirat dan sumber energi lain. Infeksi cacing pita dapat menyebabkan komplikasi pada fungsi organ, alergi, serta penyumbatan organ pencernaan.

4 dari 4 halaman

Jenis-Jenis Simbiosis Lainnya

Melansir ditsmp.kemdikbud.go.id, selain simbiosis parasitisme, berikut jenis-jenis simbiosis lainnya:

1. Simbiosis mutualisme

Simbiosis mutualisme merupakan hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis namun saling menguntungkan satu sama lain. Hubungan ini sangat positif karena kedua belah pihak diuntungkan.  Contohnya yaitu kupu-kupu dan bunga. Kupu-kupu mengisap nektar yang terdapat pada bunga, sedangkan timbal-baliknya adalah bunga mendapat bantuan dari gerakan kupu-kupu untuk penyerbukan.

Contoh lainnya dari simbiosis mutualisme adalah manusia dengan bakteri. Dengan adanya bakteri E. Coli, manusia terbantu untuk bisa mengurangi pertumbuhan bakteri jahat dan mempercepat proses pembusukan di usus besar. Sedangkan keuntungan yang didapat oleh bakteri E. Coli adalah mendapat makanan dari sisa-sisa pembuangan pada usus besar.

2. Simbiosis komensalisme

Simbiosis komensalisme adalah sebuah interaksi antara dua makhluk hidup yang menguntungkan salah satu organisme, sementara organisme lain tidak dirugikan dan tidak diuntungkan (netral). Simbiosis komensalisme contohnya terjadi pada ikan remora dan ikan hiu. Setelah hiu makan, biasanya sisa-sisa makanan akan berjatuhan. Di saat sisa-sisa makanan jatuh, ikan-ikan remora bakal menempel dengan hiu untuk mengambil sisa-sisa makanan dari hiu. Ikan hiu tidak dirugikan dan juga tidak diuntungkan.

Selain pada ikan remora dan ikan hiu, contoh dari simbiosis komensalisme lainnya adalah tanaman anggrek dan pohon mangga. Dalam interaksi antara anggrek dan pohon mangga, anggrek mendapat keuntungan karena memiliki tempat untuk tumbuh, mendapatkan sinar matahari, air serta zat-zat untuk melakukan proses fotosintesis, dengan menempel pada pohon mangga. Sementara pohon mangga tidak dirugikan dalam hal apa pun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.