Sukses

Apa Fungsi Ragam Hias pada Bahan Tekstil? Perhatikan 2 di Antaranya

Fungsi ragam hias pada bahan tekstil dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu fungsi sakral dan fungsi sekuler.

Liputan6.com, Jakarta - Ragam hias pada bahan tekstil memiliki peran yang penting dalam memperindah dan memberikan nilai estetik pada kain. Fungsi ragam hias pada bahan tekstil dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu fungsi sakral dan fungsi sekuler. Fungsi sakral ragam hias mencakup fungsi magis dan simbolis. Di sisi lain, fungsi sekuler atau bersifat profan dari ragam hias yang mencakup elemen estetik dan artistik.

Paling populer dari fungsi ragam hias pada bahan tekstil adalah memperindah bahan tekstil dan menciptakan daya tarik visual. Dalam konteks ini, motif-motif yang indah dan simetris dapat menciptakan kesan harmoni dan keindahan pada kain atau bahan tekstil lainnya. Adanya desain-desain yang rumit dan kreatif akan mencerminkan keterampilan dan keahlian pengrajin.

Penerapan ragam hias pada bahan tekstil juga melibatkan berbagai teknik seperti sulam, membatik, tenun ikat, bordir, dan songket. Setiap teknik memiliki prosedur yang berbeda dan menghasilkan desain yang unik. Teknik sulam menggunakan jarum dan benang untuk membuat gambar atau motif pada kain, sementara teknik membatik melibatkan penggunaan lilin sebagai penutup sebelum pewarnaan kain. Teknik tenun ikat melibatkan pengikatan benang sebelum dilakukan tenun, dan lainnya.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam fungsi ragam hias pada bahan tekstil yang dimaksudkan, Selasa (6/6/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sakral dan Sekuler

Fungsi ragam hias pada bahan tekstil sangat penting diketahui dan beragam. Menurut jurnal penelitian berjudul "Bentuk dan Fungsi Ragam Hias pada Pendapa Sasana Sewaka di Keraton Kasunanan Surakarta (2007)" oleh Joko Budiwiyanto, ragam hias dapat diartikan sebagai sesuatu yang dirancang untuk menambah keindahan pada suatu benda atau sebagai elemen tambahan pada bentuk struktural.

Ragam hias sering dipasang pada bahan tekstil seperti kain-kain atau busana. Selain itu, dipasang juga pada bangunan, furniture, senjata, instrumen, dan sebagainya. Fungsi ragam hias pada bahan tekstil dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok utama, yaitu ragam hias yang memiliki fungsi sakral dan ragam hias yang berfungsi sekuler atau estetis.

Dalam Ensiklopedia Indonesia, istilah "hias" secara bahasa diartikan sebagai ragam macam, corak, atau bentuk. Ragam hias sama dengan ornamen, berupa keinginan manusia untuk menghias sekitarnya atau suatu objek agar terlihat lebih indah. Dalam konteks bahan tekstil, ragam hias mencakup berbagai motif dan pola yang digunakan untuk menghias kain melalui teknik penerapan yang berbeda.

1. Fungsi Sakral

Fungsi ragam hias pada tekstil adalah sakral, yang terdiri dari fungsi magis dan fungsi simbolis. Dalam konteks magis, fungsi ragam hias untuk memberikan perlindungan atau mempengaruhi kekuatan spiritual. Misalnya, motif tertentu pada kain ritual digunakan untuk mengusir roh jahat atau memberikan keberuntungan.

Sementara itu, dalam konteks simbolis, fungsi ragam hias jadi simbol atau representasi dari makna yang lebih dalam, seperti identitas suatu kelompok atau kelas sosial tertentu.

2. Fungsi Sekuler

Fungsi ragam hias pada tekstil adalah sekuler atau bersifat profan yang mencakup elemen estetik dan artistik. Kedua elemen ini membuat fungsi ragam hias berperan memperindah bahan tekstil dan menciptakan daya tarik visual. Dalam konteks ini, motif-motif yang indah dan simetris dapat menciptakan kesan harmoni dan keindahan pada kain atau bahan tekstil lainnya.

Selain itu, ragam hias juga berfungsi sebagai bentuk ekspresi seni, dengan desain-desain yang rumit dan kreatif yang mencerminkan keterampilan dan keahlian pengrajin.

Menurut jurnal penelitian berjudul "Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil Siswa Kelas VII SMP Harapan Bhakti Makassar" oleh Rahmat Tongeng, teknik penerapan ragam hias pada bahan tekstil memiliki prosedur yang berbeda. Mulai dari teknik sulam, batik, tenun ikat, bordir, dan songket adalah contoh teknik penerapan ragam hias yang berbeda satu sama lain. Setiap teknik ini memiliki cara dan alat yang khas untuk menghasilkan ragam hias yang berbeda, sehingga menciptakan variasi yang menarik dan kaya dalam desain bahan tekstil.

 

3 dari 3 halaman

1. Teknik Sulam

Membuat ragam hias dengan teknik sulam melibatkan penggunaan jarum dan benang untuk membuat gambar atau motif pada kain. Proses ini melibatkan tusukan-tusukan jarum yang diarahkan secara manual untuk membentuk ragam hias yang diinginkan. Teknik sulam dapat menciptakan efek yang detail dan rumit, dengan berbagai variasi seperti sulam benang, sulam pita, atau sulam manik-manik. Hal ini memungkinkan para pengrajin untuk menghasilkan ragam hias yang beragam dengan kekayaan detail dan tekstur yang menarik.

2. Membatik

Membuat ragam hias dengan teknik membatik melibatkan penggunaan lilin sebagai bahan penutup sebelum pewarnaan kain. Dalam proses ini, desain ragam hias diaplikasikan dengan menutupi bagian-bagian tertentu pada kain dengan lilin cair. Setelah itu, kain dicelup ke dalam larutan pewarna sehingga warna hanya menempel pada bagian yang tidak terlindungi lilin. Dengan mengulangi proses ini, berbagai lapisan warna dan motif dapat dihasilkan. Teknik membatik memungkinkan pembuatan ragam hias yang bervariasi, mulai dari motif geometris hingga motif flora dan fauna yang rumit.

3. Tenun Ikat

Membuat ragam hias dengan teknik tenun ikat melibatkan pengikatan benang sebelum dilakukan tenun. Dalam teknik ini, benang yang akan menjadi ragam hias diikat dengan simpul tertentu untuk menciptakan pola atau motif yang diinginkan. Setelah proses pengikatan selesai, kain ditenun dengan menggunakan alat tenun. Ketika benang ditenun, pola yang diikat akan muncul pada kain sebagai ragam hias. Teknik tenun ikat memungkinkan pembuatan ragam hias yang kuat dan tahan lama dengan detail yang khas.

4. Membordir

Membuat ragam hias dengan teknik bordir melibatkan penggunaan benang dan jarum untuk menghias kain dengan motif atau gambar. Dalam teknik ini, benang dijalin secara rumit di atas atau di dalam kain, mengikuti pola atau gambar yang telah ditentukan sebelumnya. Jarum digunakan untuk mengulir benang dan menghasilkan detail yang halus. Teknik bordir memungkinkan pembuatan ragam hias yang rumit dan bervariasi, dengan penggunaan berbagai jenis jahitan dan kombinasi warna yang kreatif.

5. Songket

Membuat ragam hias dengan teknik songket melibatkan penggunaan benang emas atau perak sebagai hiasan pada kain. Dalam teknik ini, benang logam berharga dijalin dengan hati-hati pada kain dasar, membentuk pola atau motif yang khas. Proses pembuatan songket membutuhkan keahlian dan ketelatenan yang tinggi, karena benang logam harus ditenun secara rapi dan presisi. Teknik songket menghasilkan ragam hias yang berkilau dan mewah, memberikan sentuhan istimewa pada kain dan mencerminkan kemewahan dan keindahan budaya tradisional.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.