Sukses

Beda Glaukoma dan Katarak, Ketahui Bahayanya

Glaukoma dan katarak adalah penyebab kebutaan terbesar.

Liputan6.com, Jakarta Glaukoma dan katarak merupakan kondisi yang sama-sama dapat menyebabkan kehilangan penglihatan. Faktanya, katarak adalah penyebab utama kebutaan, sedangkan glaukoma berada di urutan kedua. Orang dengan glaukoma atau katarak memerlukan perawatan khusus.

Baik katarak maupun glaukoma dapat diatasi dengan pembedahan. Katarak terjadi secara bertahap dan tidak menimbulkan rasa sakit. Glaukoma di sisi lain, bisa cepat berkembang dan menyakitkan.

Meski banyak yang menyadari kondisi ini, hanya sedikit orang yang memahami bagaimana pengaruhnya terhadap penglihatan atau perbedaannya. Glaukoma dan katarak sama-sama terjadi lebih sering pada orang dewasa yang lebih tua.

Keduanya dianggap sebagai dua penyebab utama kebutaan, tetapi pengaruhnya terhadap mata sangat berbeda. Berikut perbedaan glaukoma dan katarak, dirangkum Liputan6.com dari Healthline, Selasa(20/10/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 9 halaman

Penyebab glaukoma

laukoma disebabkan oleh terlalu banyak tekanan cairan di dalam mata. Mata dipenuhi cairan yang disebut aqueous humor. Setiap hari, tubuh menyegarkan cairan tersebut. Cairan baru menggantikan cairan lama, mempertahankan tekanan yang stabil di dalam bola mata.

Jika sesuatu menghalangi salah satu mekanisme drainase, tekanan dapat menumpuk di dalam mata. Jika tekanan cairan tidak berkurang, serat di saraf optik dapat rusak secara permanen, menyebabkan hilangnya penglihatan.

Ada dua jenis glaukoma: sudut terbuka dan sudut tertutup. Sebagian besar kasus glaukoma terjadi pada sudut terbuka. Tekanan meningkat perlahan dan penglihatan hilang secara bertahap.

Sekitar 10 persen kasus glaukoma adalah sudut tertutup, di mana penyumbatan terjadi secara tiba-tiba. Gejalanya cepat dan parah.

3 dari 9 halaman

Penyebab katarak

Katarak adalah area padat dan keruh yang terbentuk di lensa mata. Katarak dimulai ketika protein di mata membentuk gumpalan yang mencegah lensa mengirimkan gambar yang jelas ke retina.

Di dalam mata, lensa bening memungkinkan cahaya masuk, memungkinkan gambar diproyeksikan ke retina di bagian belakang mata. Seiring waktu, protein di dalam mata bisa rusak. Mereka dapat saling menempel, membentuk gumpalan keputihan, kuning, atau coklat yang mengaburkan, menghalangi, atau merusak penglihatan. Inilah yang disebut dengan katarak.

Katarak adalah penyebab paling umum dari kehilangan penglihatan di dunia.

4 dari 9 halaman

Gejala glaukoma

Glaukoma mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun pada awalnya, terutama jika berkembang perlahan. Gejala pertama yang mungkin muncul adalah hilangnya penglihatan tepi.

Glaukoma sudut tertutup lebih cenderung menunjukkan gejala mendadak, termasuk nyeri mata yang hebat. Mata mungkin terasa kencang saat disentuh, dan mungkin tampak merah. Rasa mual juga bisa terjadi.

5 dari 9 halaman

Gejala katarak

Katarak membutuhkan waktu untuk berkembang. Gejala katarak juga jarang muncul saat fase awal. Jenis gejala yang dialami dapat bergantung pada lokasi katarak pada lensa.

Tetapi pada akhirnya katarak bisa menimbulkan gejala seperti penglihatan kabur, penglihatan ganda, penglihatan malam yang buruk, kepekaan ekstra terhadap cahaya, warna mata pucat atau pudar, dan resep kacamata yang berubah-ubah.

6 dari 9 halaman

Faktor risiko glaukoma

Secara umum, orang yang berusia di atas 60 tahun berisiko lebih tinggi terkena glaukoma. Orang yang memiliki anggota keluarga dekat yang memiliki glaukoma lebih mungkin mengembangkan kondisi tersebut.

Orang dengan keturunan Afrika-Amerika atau Latin lebih cenderung menderita glaukoma sudut terbuka. Wanita dan orang-orang dari keturunan asli Asia Tenggara atau Alaska berisiko lebih tinggi terkena glaukoma sudut tertutup.

7 dari 9 halaman

Faktor risiko katarak

Beberapa orang terlahir dengan katarak karena infeksi pada rahim, dan beberapa orang mengalami katarak saat mereka masih anak-anak, meskipun hal ini jarang terjadi. Katarak juga bisa terbentuk setelah mata terluka atau akibat operasi mata.

Tetapi penyebab katarak yang paling umum adalah perubahan alami pada mata seiring bertambahnya usia. Pada usia sekitar 40 tahun, jumlah penderita katarak sekitar 2,5 persen, namun pada usia 75 tahun, angka tersebut melonjak menjadi sekitar 49 persen.

Beberapa faktor lain juga dapat meningkatkan risiko terkena katarak, termasuk diabetes, kegemukan, merokok, tekanan darah tinggi, penggunaan steroid jangka panjang, penggunaan alkohol yang berlebihan, dan paparan sinar matahari yang berlebihan.

8 dari 9 halaman

Diagnosis dan perawatan glaukoma

Glaukoma dapat didiagnosis selama pemeriksaan mata rutin. Untuk mendiagnosis glaukoma, dokter kemungkinan akan memberi obat tetes mata yang melebarkan (membuka) pupil. Dokter juga akan menguji tekanan di mata.

Pilihan pengobatan pertama untuk glaukoma seringkali obat tetes mata yang dapat membantu mengurangi tekanan pada mata. Jika obat tetes mata bukan pengobatan terbaik atau jika tidak bekerja secara efektif, dokter mata mungkin melakukan operasi laser untuk membantu cairan mata mengalir dengan baik.

Dalam beberapa kasus, pembedahan atau teknik bedah mikro mungkin diperlukan untuk membuat lubang kecil yang memungkinkan drainase.

9 dari 9 halaman

Diagnosis dan perawatan katarak

Katarak dapat dideteksi dengan tes dilatasi sederhana selama pemeriksaan mata rutin. Dokter akan menempatkan obat tetes mata ke mata untuk memperlebar (melebarkan) pupil sementara waktu. Ini memudahkan dokter untuk melihat katarak pada lensa.

Jika katarak kecil, dokter mungkin dapat mengubah resep kacamata untuk mengatasi perubahan pada penglihatan. Jika katarak sudah parah, mata mungkin perlu dioperasi. Operasi katarak adalah prosedur umum yang biasanya memberikan hasil yang baik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.