:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4012633/original/009732000_1651399319-20220501-Pantau_Hilal_Penentuan_Idul_Fitri_1443_H-2.jpg)
Sidang Isbat
Berita Terkini
Lihat SemuaInfografis Larangan Aplikasi TikTok di 10 Negara Plus Uni Eropa
Telah dibaca 0 kaliPanorama Sentrawisata Kantongi Restu Pemegang Saham untuk Gelar Rights Issue
Telah dibaca 7 kaliApa Itu Coklit dalam Pemilu? Simak Fakta-Faktanya
Telah dibaca 0 kali899 Ribu Mobil Bakal Tinggalkan Jabotabek Lewat Tol saat Libur Nyepi 2023
Telah dibaca 7 kaliPeneliti Gunakan Deep Learning untuk Restorasi Film Hitam-Putih Otomatis
Telah dibaca 0 kaliSiasat Tekan Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok di Bone Bolango Jelang Ramadhan
Telah dibaca 0 kali6 Gaya Rambut Marion Jola yang Pernah Alami Culture Shock dan Star Syndrome
Telah dibaca 0 kaliMantan Pemain Arsenal Kasih Bocoran Nasib MU Jika Dibeli Sir Jim Ratcliffe
Telah dibaca 0 kali
Pengertian
Tekanan bola mata tinggi atau glaukoma adalah gangguan penglihatan yang ditandai dengan kerusakan saraf mata. Biasanya diakibatkan oleh meningkatnya tekanan dalam bola mata. Glaukoma dapat timbul pada usia berapa pun, tetapi lebih sering ditemukan pada orang tua.
Glaukoma terdiri dari dua jenis, yakni glaukoma akut dan glaukoma kronis. Glaukoma akut merupakan glaukoma yang terjadi secara tiba-tiba. Sementara itu, glaukoma kronis merupakan glaukoma yang terjadi secara perlahan-lahan.
Komplikasi
Penyakit glaukoma yang tidak ditangani dengan baik, atau bahkan tidak mendapatkan pengobatan, dapat berujung kepada kebutaan.
Kebutaan ini disebabkan oleh penekanan saraf penglihatan karena tekanan bola mata yang terlalu tinggi. Kebutaan yang diakibatkan oleh kerusakan saraf penglihatan tidak dapat diperbaiki lagi, walaupun dengan cara operasi sekalipun.
Diagnosis
Pemeriksaan terhadap tekanan bola mata tinggi atau glaukoma dapat dilakukan dengan alat yang dinamakan slit lamp. Dengan alat ini, dokter dapat menilai keadaan komponen-komponen dari bola mata, mulai dari kornea hingga retina.
Untuk mengukur tekanan bola mata, dokter akan menggunakan alat yang bernama tonometri. Sebelumnya, mata pasien akan diberikan semacam tetes mata yang berfungsi untuk membuat kebal kornea.
Untuk memeriksa sudut di antara iris dan kornea, dokter dapat melakukan pemeriksaan gonioskopi. Dokter perlu mengetahui apakah sudut tersebut terbuka atau tertutup.
Untuk menilai kerusakan saraf penglihatan, dokter akan memeriksa saraf tersebut dengan sebelumnya meneteskan tetes mata untuk melebarkan pupil. Setelah penetesan cairan tersebut, pasien akan merasa penglihatannya silau atau sedikit kabur karena pupil terbuka lebar. Namun Anda tak perlu khawatir, karena efek ini hanya berlangsung sementara.
Gejala
Penderita tekanan bola mata tinggi atau glaukoma dapat mengeluhkan hal-hal seperti berikut:
- Penglihatan kabur.
- Mendadak terasa nyeri hebat pada mata dan kepala.
- Mual dan muntah.
- Melihat pelangi di sekitar objek.
- Tekanan bola mata meninggi.
- Mata merah.
- Kornea suram atau keruh.
Pada kasus glaukoma kronis, penglihatan pasien akan semakin menurun. Bahkan, jika hal ini sudah berlangsung cukup lama, pasien akan mengeluhkan kehilangan penglihatan pada salah satu mata, sedangkan mata yang lainnya masih dapat melihat.
Pengobatan
Pengobatan untuk mengatasi tekanan bola mata tinggi atau glaukoma berbeda-beda tergantung dari jenisnya.
- Glaukoma akut
Terapi glaukoma akut dapat berupa obat tetes mata, obat suntik dan minum, maupun pembedahan. Obat suntik dan minum yang digunakan antara lain acetazolamide, glycerol, isosorbide, dan manitol. Selain itu, obat antinyeri dan antimuntah dapat ditambahkan untuk mengurangi gejala.
Jika sudut bilik mata tertutup lebih dari 50%, harus dilakukan tindakan bedah. Milsanya: prosedur iridektomi perifer (untuk melancarkan aliran cairan mata) atau trabekulotomi (untuk menurunkan tekanan mata).
Untuk pertolongan pertama pada glaukoma akut, dapat dilakukan kompres mata dan kepala dengan air dingin atau minum obat antinyeri. Namun, setelah itu Anda disarankan untuk mengunjungi dokter mata di rumah sakit.
- Glaukoma kronis
Terapi glaukoma kronis terdiri dari obat-obatan dan pembedahan. Terapi obat-obatan ini ditujukan untuk kasus yang masih ringan atau sedang.
Awalnya pasien akan diberikan obat golongan beta-blockers, seperti timolol, betaxolol, levobunolol, carteolol, dan metipranolol. Atau obat golongan simpatomimetik, seperti adrenalin dan depriverin. Untuk mencegah efek samping, obat diberikan dengan dosis terendah dan frekuensi pemberiannya tidak boleh terlalu sering.
Jika pengobatan belum efektif, maka dapat dilakukan peningkatan konsentrasi obat, mengganti jenis obat, atau menambah dengan obat lain. Jika tekanan bola mata sudah tidak bisa lagi dikontrol dengan obat-obatan, tindakan operasi bisa menjadi jalan keluar.
Pencegahan
Tekanan bola mata tinggi atau glaukoma yang terjadi dengan sendirinya tidak dapat dicegah. Namun, deteksi dini dapat dilakukan untuk mengetahui keberadaannya agar bisa cepat diobati. Karena itu, periksalah mata secara berkala setiap empat tahun sekali setelah berusia 40 tahun, dan setiap dua tahun sekali setelah menginjak usia 65 tahun.
Penyebab
Penyebab tekanan bola mata tinggi atau glaukoma adalah bagian bilik mata yang tertutup oleh sesuatu, sehingga aliran cairan mata tidak lancar atau menumpuk di dalam bola mata. Pada akhirnya, hal ini akan menyebabkan peningkatan tekanan dalam bola mata. Sementara itu, sudut antara kornea dan iris tetap terbuka.