Sukses

ROI atau Return on Investment adalah Cara Menghitung Laba Investasi, Simak Contohnya

Cara menghitung ROI adalah melakukan pembagian laba bersih setelah pajak dengan total pajak yang dikalikan 100 persen.

Liputan6.com, Jakarta Apa itu ROI atau Return on Investment? Memahami ROI atau Return on Investment adalah cara menghitung laba investasi. ROI atau Return on Investment adalah berguna memahamkan risiko investasi yang sedang dilakoni, positif atau negatif.

“ROI atau Return on Investment adalah berperan penting memberikan informasi mengenai ukuran profit secara jelas,” melansir modul pembelajaran berjudul Rumus Return on Investment dan Cara Menghitungnya yang diterbitkan Zenius.

Perhitungan ROI atau Return on Investment adalah menggunakan rumus pembagian laba bersih setelah pajak dengan total pajak yang dikalikan 100 persen. Apabila hasil presentasenya positif, investasi bisa dilanjutkan. Saat hasil presentasenya negatif, investasi lebih baik tidak dilanjutkan karena berisiko menyebabkan kerugian.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang ROI atau Return on Investment dan cara menghitungnya, Selasa (18/1/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mengenai ROI atau Return on Investment

Memahami pengertian ROI atau Return on Investment adalah cara menghitung laba atas investasi yang dilakukan. Dalam buku berjudul Analisis Laporan Keuangan oleh Kasmir, pengertian ROI atau Return on Investmen adalah kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan.

“Semakin tinggi ROI atau Return on Investment suatu segmen usaha, semakin besar laba yang dihasilkan dari setiap dolar yang diinvestasikan dalam aktiva operasi segmen tersebut,” dijelaskan Garrison dkk (2007: 261) melansir jurnal berjudul Analisis Return on Investmen (ROI) dan Residual Incom (RI) Guna Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan oleh Danico Mastur Adiwinata, Moch Dzulkirom AR, dan Muhammad Saifi.

ROI atau Return on Investmen adalah berguna menghitung nilai suatu investasi. Melansir modul pembelajaran berjudul Rumus Return on Investment dan Cara Menghitungnya yang diterbitkan Zenius, ROI atau Return on Investment adalah berperan penting memberikan informasi mengenai ukuran profit secara jelas.

“Sehingga kegiatan operasional dapat mengevaluasi kegiatan tingkat pengembalian investasi dari segala segiatan operasional,” dijelaskan.

Apabila nilai ROI atau Return on Investment adalah positif atau baik, maka investasi yang direncanakan bisa mengembalikan biaya investasi yang sudah dikeluarkan. Inilah yang dinamakan laba atau keuntungan investasi. Berbeda bila hasil yang didapat negatif atau tidak baik. Sebaiknya investasi tidak dilanjutkan karena berisiko menyebabkan kerugian.

“Nilai tersebut diukur dalam bentuk persentase,” dipaparkan.

3 dari 4 halaman

Cara Menghitung ROI atau Return on Investment

Perhitungan ROI atau Return on Investment adalah menggunakan rumus pembagian laba bersih setelah pajak dengan total pajak yang dikalikan 100 persen. Ini rumus cara menghitung ROI atau Return on Investment, masih melansir jurnal penelitian yang sama:

ROI = Net Profit After Taxes/Total Assets

ROI = (Laba Bersih Setelah Pajak/Total Aktiva) x 100%

Zenius, memberikan contoh cara menghitung ROI atau Return on Investment sebagai berikut:

Investasi dilakukan pada salah satu proyek yang sedang ingin dijalankan suatu perusahaan. Investasi diberikan senilai Rp10.000.000. Dari proyek itu, diperoleh laba senilai Rp15.000.000.

ROI = (Laba Bersih Setelah Pajak/Total Aktiva) x 100%

ROI = ((Rp15.000.000 – Rp10.000.000)/Rp10.000.000)) x 100%

ROI = 50%

Hasil dari cara menghitung ROI atau Return on Investmen adalah positif. Itu artinya investasi akan memberikan keuntungan dan investasi bisa dilanjutkan dengan risiko yang minimal.

Liputan6.com, memberikan contoh cara menghitung ROI atau Return on Investmen sebagai berikut:

Seorang investor mengivestasikan uangnya sebesar Rp2.000.000. Satu tahun kemudian, investor menjual investasi tersebut seharga Rp 2.200.000.

ROI = (Laba Bersih Setelah Pajak/Total Aktiva) x 100%

ROI = ((Rp2.200.000 – Rp2.000.000)/Rp2.000.000)) x 100%

ROI = 10%

Hasil dari cara menghitung ROI atau Return on Investmen adalah positif. Itu artinya investasi akan memberikan keuntungan dan investasi bisa dilanjutkan dengan risiko yang minimal.

4 dari 4 halaman

Kelebihan dan Kekurangan ROI atau Return on Investment

ROI atau Return on Investment memberikan manfaat berupa memudahkan mengukur efisiensi modal, produksi, dan penjualan dengan lebih baik. Meski demikian, Zenius menunjukkan kelebihan dan kekurangan dari ROI atau Return on Investment ini. Apa saja?

Kelebihan ROI atau Return on Investment:

1. Kelebihan ROI atau Return on Investment adalah sifat ROI yang menyeluruh memungkinkan perusahaan untuk dapat mengukur efisiensi berbagai aspek.

2. Kelebihan ROI atau Return on Investment adalah dapat digunakan sebagai perbandingan dengan perusahaan lain jika rasio dan praktik akuntansinya telah diketahui.

3. Kelebihan ROI atau Return on Investment adalah dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan pengambilan keputusan investasi.

Kekurangan ROI atau Return on Investment:

1. Kekurangan ROI atau Return on Investment adalah Praktik akuntansi suatu perusahaan mungkin berbeda. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahan perbandingan.

2. Kekurangan ROI atau Return on Investment adalah ROI yang tinggi belum bisa dinilai efektif sebelum dibandingkan dengan biaya modalnya.

3. Kekurangan ROI atau Return on Investment adalah fluktuasi nilai uang berpengaruh pada perhitungan karena perbedaan saat pembelian saat inflasi dan saat tidak inflasi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.