Sukses

Penyebab Bronkitis dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Jangan Disepelekan

Batuk berkepanjangan, waspadai gejala bronkitis.

Liputan6.com, Jakarta Waspada jika kamu sedang mengalami kondisi batuk yang berkepanjangan dengan menghasilkan lendir berwarna kuning keabu-abuan atau kehijauan. Ini berarti kamu sedang mengalami satu gejala umum dari bronkitis. 

Bronkitis berbeda dengan asma dan pneumonia. Memang, jenis penyakit ini serupa, namun tak sama. Bronkitis merupakan istilah umum untuk terjadinya infeksi yang menyebabkan iritasi dan peradangan pada area bronkus di paru-paru. Bronkus sendiri merupakan pipa tabung pernapasan yang merupakan cabang dari trakea atau batang tenggorok.

Trakea inilah yang membawa oksigen ke paru-paru baik kanan maupun kiri. Disini bronkus memproduksi lendir sebagai mekanisme pertahanan tubuh untuk menangkap debu atau partikel lain yang dapat menyebabkan iritasi.

Nah, saat terjadi penyakit bronkitis, iritasi dan peradangan membuat dinding bronkus memproduksi lebih banyak lendir. Hal inilah yang menyebabkan tubuh akan berusaha untuk mengeluarkan kelebihan lendir melalui batuk.

Untuk lebih jauh membahas tentang penyakit bronkitis yang tidak boleh disepelekan ini, berikut Liputan6.com, Rabu (3/7/2019) telah merangkum dari berbagai sumber seputar penyebab bronkitis, gejala bronkitis, serta cara mencegahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Mengenal tentang Penyakit Bronkitis

Penyakit bronkitis sendiri dibagi menjadi dua, yaitu bronkitis akut dan bronkitis kronik. Berikut ini penjelasan dari masing-masing penyakit yang menyerang area bronkus di paru-paru ini.

Bronkitis akut merupakan suatu peradangan yang terjadi hanya sementara. Pada penyakit bronkitis yang satu ini, penderita akan mengalami gejala bronkitis seperti batuk dan produksi lendir yang berlebih. Ini dapat berlangsung hingga tiga minggu. Infeksi akut ini dapat menyerang semua golongan usia.

Namun, pada anak-anak di bawah lima tahun merupakan golongan yang cukup sering terkena bronkitis akut ini. Diketahui bahwa penyakit ini lebih sering terjadi saat musim dingin dan sering berkembang setelah sakit tenggorokan atau flu.

Nah, sedangkan pada bronkitis kronik adalah batuk produktif yang menghasilkan banyak lendir. Penyakit bronkitis jenis ini dapat berlangsung selama tiga bulan dalam setahun dan setidaknya terjadi dalam dua tahun bertutut-turut. Bronkitis kronik ini sering menyerang orang yang berusia di atas 40 tahun dan kadangkala berhubungan dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

3 dari 5 halaman

Gejala Bronkitis yang Umum Terjadi

Gejala bronkitis umumnya adalah penderita akan mengalami batuk secara terus-menerus dan produktif yang dimana juga menghasilkan lendir berwarna kuning keabu-abuan atau kehijauan. Gejala bronkitis lainnya mirip dengan flu biasa atau sinusitis. Ada juga gejala bronkitis lainnya yang perlu kamu ketahui, seperti:

- Sakit tenggorokan,

- Sakit kepala,

- Hidung berair atau tersumbat,

- Sakit dan nyeri dada atau perut karena bat uterus-menerus,

- Kelelahan,

- Deman yang tidak terlalu tinggi,

- Meriang dan menggigil,

- Penderita bronkitis kronis, sering terjadi sesak napas karena saluran udara yang meradang,

- Jangan sepelekan kondisi jika terjadi batuk berdarah atau batuk berlendir yang kental dan gelap. Segeralah untuk periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.

4 dari 5 halaman

Penyebab Bronkitis yang Perlu Diwaspadai

Penyakit bronkitis ini dapat disebabkan oleh virus maupun bakteri. Bronkitis virus merupakan yang biasanya sering terjadi. Virus yang sering menyebabkan bronkitis umumnya adalah virus flu biasa. Virus ini terdapat pada lendir yang berada pada hidung atau mulut seseorang ketika bersin atau batuk.

Lendir bervirus ini bahkan dapat menyebar pada orang lain yang berada di sekitar hingga kisaran jarak satu meter. Tak hanya itu, bronkitis juga bisa terjadi karena bahan yang mengiritasi seperti kabut asap, asap rokok, produk rumah tangga, butiran debu, tekstil (serat kain), amonia, asam kuat, dan klorin.

Rokok merupakan penyebab utama bronkitis kronis. Tak hanya menyerang perokok aktif, bronkitis juga bisa menyerang perokok pasif.

Tiap isapan rokok berpotensi akan merusak bulu-bulu kecil di dalam paru-paru yang disebut rambut silia. Rambut silia ini berfungsi untuk menghalau dan menyapu keluar debu, iritasi, dan lendir yang berlebihan. Setelah beberapa lama, kandungan rokok bisa menyebabkan kerusakan permanen pada silia dan lapisan dinding bronkus.

Saat ini sedang terjadi, kotoran jadi tidak bisa dikeluarkan dan dibuang dengan normal. Lendir dan kotoran yang menumpuk di dalam paru-paru membaut sistem pernapasan menjadi lebih rentan terserang infeksi.

5 dari 5 halaman

Cara Mencegah Bronkitis

Salah satu langkah yang bisa kamu lakukan agar tehindar dari penyakit bronkitis ini adalah dengan rajin mencuci tangan. Hal ini dapat membantu mencegah serta menurunkan risiko bronkitis. Kamu juga bisa mengenakan masker hidung-mulut yang memadai jika kamu bekerja di tempat yang banyak menghamburkan bahan iritan seperti serat kain atau asap.

Selain itu, kamu bisa mendapatkan vaksin flu yang bermanfaat untuk menurunkan risiko bronkitis. Berhenti merokok juga sangat dianjurkan. Asap dan bahan kimia dalam rokok dapat membuat bronkitis menjadi semakin parah. Merokok dan menjadi perokok pasif merupakan faktor risiko tinggi penyebab bronkitis kronik dan PPOK.

Semakin dini kamu menghindari kedua hal tersebut, maka akan semakin baik manfaatnya bagi kesehatan paru-paru kamu.

Nah, itu tadi ulasan mengenai penyebab bronkitis beserta gejala bronkitis yang wajib diwaspadai. Segera lakukan pengobatan jika sudah terkena penyakit bronkitis agar tidak semakin parah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini