Sukses

Kunci Kebahagiaan Rumah Tangga dalam Islam, Saling Menerima

Kunci kebahagiaan rumah tangga akan membentuk ikatan yang kuat antara suami dan istri, di mana kedua belah pihak merasa aman, terpenuhi, dan diterima dalam hubungan mereka.

Liputan6.com, Jakarta Membina rumah tangga adalah salah satu sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Sunnah ini mengacu pada teladan atau contoh yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW. Pernikahan dalam Islam dianggap sebagai sarana untuk mencapai ketenangan, kebahagiaan, dan keseimbangan dalam kehidupan seseorang. Untuk itu setiap pasangan suami istri perlu mengetahui kunci kebahagiaan rumah tangga.

Rumah tangga yang bahagia tentu menjadi tujuan yang diidamkan oleh setiap pasangan yang menjalani kehidupan pernikahan. Ini adalah hubungan yang didasarkan pada saling mencintai, menghargai, dan menghormati satu sama lain. Kunci kebahagiaan rumah tangga akan membentuk ikatan yang kuat antara suami dan istri, di mana kedua belah pihak merasa aman, terpenuhi, dan diterima dalam hubungan mereka.

Dalam rumah tangga yang bahagia, ada komunikasi yang efektif dan terbuka antara pasangan. Komunikasi yang baik memungkinkan pasangan untuk memahami satu sama lain dengan lebih baik, mengatasi masalah, dan memperkuat ikatan emosional mereka. Berikut kunci kebahagiaan rumah tangga dalam Islam yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (19/5/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Saling Menerima Kekuranga dan Kelebihan

Suami maupun istri adalah manusia biasa yang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Dapat menerima kekurangan dan kelebihan pasangan menjadi salah satu kunci kebahagiaan rumah tangga dalam Islam. Sikap saling menerima yang juga sering disebut dengan qanaah ini akan membentuk rumah tangga yang harmonis seperti yang disampaikan pada QS Al-Hujurat ayat 13.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS Al-Hujurat Ayat 13)

Selain itu pasangan suami dan istri dianjurkan untuk menjalin komunikasi yang baik untuk mencapai kebahagiaan dalam rumah tangga. Baik suami maupun istri hendaknya saling memberikan nasihat satu sama lain dengan cara yang ma'ruf.

2.  Iman dan Amal Saleh

Menurut ajaran Islam, iman dan amal saleh merupakan pangkal dari seluruh kebahagiaa, termasuk dalam kehidupan rumah tangga. Pasangan suami istri yang sepakat untuk mewujudkan keimanan dan amal saleh dalam rumah tangga akan dilimpahkan kebahagiaan oleh Allah SWT. hal tersebut sesuai dengan firman Allah dalam QS An-Nahl: 97.

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

Artinya: Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS An-Nahl: 97)

3 dari 4 halaman

3. Saling Menutupi Aib

Kunci kebahagiaan rumah tangga yang selanjutnya adalah saling menutupi aib. Baik suami maupun istri tidak diperkenankan menceritakan aib pasangannya kepada orang lain. Bila terjadi permasalahan Islam mengajarkan agar setiap pasangan hendaknya menyelesaikannya secara arif bijaksana sesuai tuntunan agama.

أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَائِكُمْ ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ ۗ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۖ فَالْآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

Artinya: Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri-istri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa. (QS. Al-Baqarah 187).

4. Mengisi Rumah dengan Dzikir

Faktor lain yang menjadi kunci kebahagiaan rumah tangga adalah kebiasaan berdzikir yang dilakukan oleh pasangan suami-istri. Dengan memperbanyak dzikir, rumah tangga pasangan tersebut akan menjadi lebih tenang dan tenteram.

Ketenangan dan ketenteraman akan membuat pikiran menjadi lebih jernih, sehingga ketika ada masalah, solusi menjadi lebih mudah untuk dicari. Manfaat berdzikir ini dijelaskan langsung oleh Allah SWT dalam QS Ar-Ra’d berikut

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ

Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. (QS. Ar-Ra’d: 28)

4 dari 4 halaman

5. Keseimbangan

Salah satu prinsip rumah tangga yang diajarkan Islam kepada setiap pasangan suami-istri adalah keseimbangan.Keseimbangan dalam hal ini adalah saling mengganti dan melengkapi. Hal ini disampaikan dalam QS. Al-Baqarah ayat 228.وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِيْ عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوْفِۖ

Artinya: Dan mereka (para perempuan) mempunyai hak seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang patut… (QS. Al-Baqarah: 228)

6. Memelihara Cinta dan Kasih Sayang

Cinta dan kasih sayang adalah kunci kebahagiaan rumah tangga yang penting dalam sebuah pernikahan. Perasaan cinta biasanya muncul ketika pasangan masih berusia muda dan produktif, sedangkan kasih sayang muncul saat keduanya sudah lanjut usia. Dengan cinta dan kasih sayang, seorang suami akan berusaha semaksimal mungkin untuk membahagiakan istrinya. Begitu juga sebaliknya, sang istri tentu akan melakukan yang terbaik untuk kebahagiaan suami.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.