Sukses

5 Bahaya Tidur Setelah Sahur untuk Kesehatan, Obesitas Hingga Masalah Pencernaan

Bahaya tidur setelah sahur dapat menyebabkan gangguan pencernaan hingga kemungkinan peningkatan risiko stroke.

Liputan6.com, Jakarta Bahaya tidur setelah sahur perlu diperhatikan umat Islam di bulan Ramadhan ini. Waktu sahur yang berada pada jam tidur biasanya terkadang membuat kamu ingin segera kembali tidur usai makan sahur. Apalagi, tidur setelah makan memang sangat sulit ditahan.

Namun, kebiasaan tidur setelah makan bukanlah hal yang baik. Tubuh paling nyaman mencerna makanan dalam posisi tegak. Dengan begitu proses pencernaan akan lebih mudah menyerap makanan. Saat tidur, tubuh akan bekerja keras mencerna makanan dan ini dapat menyebabkan penyakit.  

Umumnya, proses mencerna makanan membutuhkan waktu 2 jam. Jika kamu tidur sebelum proses pencernaan selesai, pencernaan belum sempurna melakukan tugasnya. Akibatnya, gangguan pencernaan dan penyerapan nutrisi akan terganggu. Selain itu energi yang dihasilkan tidak sempurna.

Bahaya tidur setelah sahur dapat menyebabkan gangguan pencernaan hingga kemungkinan peningkatan risiko stroke. Jika kamu merasa sangat mengantuk usai makan sahur, usahakan untuk tidur 2 jam setelah makan sahur. Kamu dapat mengisi 2 jam usai makan sahur untuk sholat subuh, berdzikir, atau mambaca Al Quran. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (11/4/2023) tentang bahaya tidur setelah sahur.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Risiko Obesitas

Bahaya tidur setelah sahur yang pertama adalah membuat berat badan naik. Tidur setelah makan memang sudah terbukti buruk bagi kesehatan. Salah satu dampak buruknya adalah risiko obesitas. Untuk menurunkan berat badan, kamu harus membakar lebih banyak kalori dari makanan yang dikonsumsi.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa tidur usai makan berat dapat meningkatkan risiko obesitas. Saat kamu langsung tidur setelah makan sahur, kalori yang masuk akan tertimbun dan sulit dicerna. Akibatnya lemak akan menumpuk dan menimbulkan obesitas. Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan sehingga membuat berat badan di atas normal. Secara umum, penyebab utama dari obesitas adalah ketidakseimbangan antara asupan dan pengeluaran energi.

3 dari 6 halaman

2. Heartburn

Berbaring telentang segera setelah makan besar mungkin terasa enak pada awalnya. Namun, pada kenyataannya saat tubuh beristirahat, sistem pencernaan akan bekerja terlalu keras. Hal ini karena dalam posisi berbaring tubuh akan lebih sulit untuk mencerna makanan. Hal ini dapat mengakibatkan heartburn sebagai salah satu bahaya tidur setelah sahur.

Heartburn adalah istilah yang menggambarkan sensasi terbakar yang dimulai dari bagian tengah dada dan bergerak naik ke tenggorok, akibat asam lambung yang naik ke tenggorokan. Sensasi terbakar terjadi ketika beberapa isi lambung mendorong ke kerongkongan. Hal ini disebut refluks, dan hal itu menyebabkan iritasi dan rasa sakit yang dialami sebagai heartburn.

Heartburn disebabkan oleh kelebihan asam lambung, yang menghasilkan sensasi terbakar yang menyebar dari perut ke dada dan kadang-kadang naik ke tenggorokan. Bisa juga disertai dengan sendawa. Heartburn ini justru bisa membuat kamu sulit untuk tidur nyenyak.

4 dari 6 halaman

3. GERD

Penyakit refluks gastroesofageal atau Gastroesophageal reflux juga disebut GERD atau acid reflux, disebabkan oleh katup antara perut dan kerongkongan yang tidak menutup semua salurannya. Ini memungkinkan asam lambung untuk kembali ke tenggorokan dan menyebabkan sensasi terbakar.

Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah penyakit kronik pada sistem pencernaan. GERD terjadi ketika asam lambung naik kembali ke esofagus (kerongkongan). Hal ini dapat menyebabkan terjadinya iritasi pada esofagus tersebut.

Berbaring telentang segera setelah makan dapat memperburuk kondisi ini, yang mana hal ini menjadi salah satu bahaya tidur setelah sahur. Jika tidak diobati, asam lambung yang masuk ke kerongkongan dapat merusak selaput lendir. Jika kamu terus tidur setelah makan, itu mungkin dapat menyebabkan sejumlah penyakit pencernaan.

5 dari 6 halaman

4. Sembelit

Bahaya tidur setelah sahur dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan, salah satunya sembelit. Normalnya, tubuh membutuhkan waktu dua jam untuk mencerna makanan menjadi sisa makanan yang akan berpindah ke usus untuk dipadatkan menjadi feses. Namun, tidur setelah sahur akan memperlambat proses pencernaan dalam tubuh karena adanya timbunan makanan dalam perut yang tidak kunjung dicerna.

6 dari 6 halaman

5. Risiko Stroke

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Ioannina di Yunani, tidur tepat setelah makan dapat meningkatkan peluang seseorang terserang stroke. Penelitian ini berfokus pada 500 orang sehat, dimana 250 yang sebelumnya mengalami stroke dan 250 yang didiagnosis dengan sindrom koroner akut. Penelitian ini menemukan bahwa mereka yang menunggu paling lama antara makan dan tidur berada pada risiko terendah untuk terkena stroke.

Bahaya tidur setelah sahur ini juga diperkirakan terjadi akibat asam lambung yang terus meningkat. Selain itu, setelah makan akan terjadi perubahan kadar gula darah, kadar kolesterol, dan tekanan darah yang mungkin dapat berdampak pada peningkatan risiko stroke.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.