Sukses

Macam-Macam Puasa dalam Islam, Pelajari Juga Dalil-dalilnya

Macam-macam puasa beserta dengan dalil-dalilnya.

Liputan6.com, Jakarta Macam-macam puasa dalam Islam penting untuk diketahui, mengingat puasa tidak hanya terdiri dari puasa Ramadhan saja, namun juga ada puasa lain yang dapat dilakukan oleh umat muslim. Puasa disebut shaum dalam Al-Qur'an. Kata shaum secara harfiah berarti berpantang. Jadi secara harfiah, puasa berarti berpantang sepenuhnya dari makanan, minuman, hubungan intim dan merokok, sebelum fajar hingga matahari terbenam. 

Dikatakan bahwa Allah SWT menganggap puasa sebagai amal yang dipersembahkan kepada-Nya dan bukan untuk individu. Oleh karena itu, tidak heran jika puasa merupakan amalan yang dicintai Nabi Muhammad SAW. Sedemikian rupa sehingga ada hari-hari dia berpuasa di luar bulan Ramadhan, yang merupakan puasa yang paling dikenal oleh umat muslim.

Namun selain puasa Ramadhan, terdapat banyak macam-macam puasa dalam Islam yang perlu dan penting untuk diketahui. Seperti puasa sunnah, yang merupakan puasa yang tidak diwajibkan, namun jika dilakukan akan membawa banyak manfaat dan ibadah ini juga sangat dicintai oleh Allah, maka masuk akal jika tindakan ini dilakukan secara sukarela sepanjang sisa tahun ini.

Lantas apa saja macam-macam puasa yang penting untuk diketahui? Berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Selasa (28/2/2023) macam-macam puasa beserta dengan dalil-dalilnya. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Macam-Macam Puasa dalam Islam

Puasa dalam Islam dibagi menjadi empat jenis, puasa wajib, puasa sunnah, puasa makruh, dan puasa haram. Empat jenis puasa tercantum di bawah ini. Di bawah ini adalah berbagai puasa yang ditemukan dalam Islam.

1. Puasa Ramadhan

Puasa ramadhan adalah puasa wajib yang harus dijalankan oleh umat islam selama bulan ramadhan. Puasa Ramadhan juga telah tertulis dalam rukun iman yang keempat dimana Allah SWT telah memerintahkan kita. Di bawah ini adalah firman Allah SWT dalam Al Quran. 

Surat Al-Baqarah Ayat 185

شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

 

2. Puasa Kafarat

Selain puasa ramadhan puasa wajib lainnya adalah kafarat dimana puasa ini merupakan puasa penebusan dosa bagi seorang muslim yang melanggar hukum Allah SWT. Pelanggaran yang biasa dilakukan adalah bersetubuh di siang hari di bulan Ramadhan, membunuh seorang muslim yang tidak sengaja, suami yang melakukan zhihar, bersumpah tetapi sengaja melanggar sumpahnya dan seorang yang ihram membunuh hewan buruan baik yang halal maupun yang haram. Di bawah ini Allah SWT mengatakan dalam Quran.

Surat Al-Ma’idah Ayat 89

لَا يُؤَاخِذُكُمُ ٱللَّهُ بِٱللَّغْوِ فِىٓ أَيْمَٰنِكُمْ وَلَٰكِن يُؤَاخِذُكُم بِمَا عَقَّدتُّمُ ٱلْأَيْمَٰنَ ۖ فَكَفَّٰرَتُهُۥٓ إِطْعَامُ عَشَرَةِ مَسَٰكِينَ مِنْ أَوْسَطِ مَا تُطْعِمُونَ أَهْلِيكُمْ أَوْ كِسْوَتُهُمْ أَوْ تَحْرِيرُ رَقَبَةٍ ۖ فَمَن لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَٰثَةِ أَيَّامٍ ۚ ذَٰلِكَ كَفَّٰرَةُ أَيْمَٰنِكُمْ إِذَا حَلَفْتُمْ ۚ وَٱحْفَظُوٓا۟ أَيْمَٰنَكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمْ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarah (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kafarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya).

 

3 dari 7 halaman

Macam-Macam Puasa dalam Islam

3. Puasa Nazar

Puasa nazar adalah puasa janji yang harus dilakukan oleh seorang muslim. Jika seorang muslim berjanji berpuasa selama 3 hari berturut-turut setelah sembuh dari penyakitnya, maka wajib bagi seorang muslim yang telah berjanji untuk berpuasa sesuai dengan kata nazar (janji) yang diucapkannya. Di bawah ini adalah firman Allah SWT dalam Quran.

Surat Al-Baqarah Ayat 270

وَمَآ أَنفَقْتُم مِّن نَّفَقَةٍ أَوْ نَذَرْتُم مِّن نَّذْرٍ فَإِنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُهُۥ ۗ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ

Artinya: Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nazarkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. Orang-orang yang berbuat zalim tidak ada seorang penolongpun baginya.

 

4. Puasa Qadha

Qadha adalah pengganti puasa dimana puasa ini dilakukan di luar bulan Ramadhan sebagai pengganti puasa Ramadhan. Biasanya hal ini banyak dilakukan oleh para wanita, dimana haid di bulan ramadhan tidak boleh berpuasa, dan bisa menggantinya di hari lain di luar bulan ramadhan. Di bawah ini di dalam Al Quran Allah telah menjelaskan. Lihat juga  Tips Puasa Ramadhan Ibu Hamil

Surat Al-Baqarah Ayat 184

أَيَّامًا مَّعْدُودَٰتٍ ۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى ٱلَّذِينَ يُطِيقُونَهُۥ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُۥ ۚ وَأَن تَصُومُوا۟ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

Artinya: (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan orang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

4 dari 7 halaman

Macam-Macam Puasa dalam Islam

5. Puasa Senin Kamis

Puasa Senin Kamis merupakan amalan puasa sunah yang sering dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Ada beberapa keistimewaan dalam puasa senin kamis salah satunya membuka pintu surga yang disebut “Ar Rayyan”. Pintu ini hanya akan dimasuki oleh orang yang sering berpuasa di hari kiamat. Di bawah ini adalah hadits yang menyatakan hal tersebut.

“(Pahala) Diangkat Pujian Pada Hari Senin Dan Kamis, Maka Aku Suka Jika Diangkat Amalku Aku Sedang Puasa.” (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

 

6. Puasa Nabi Daud AS

Puasa Daud adalah amalan puasa sunah yang paling disukai Allah swt, puasa Dawud ini puasa satu hari, besoknya tidak puasa, dan besok puasa kembali begitu seterusnya. Keutamaan puasa Daud adalah selain menyembuhkan badan, Allah SWT akan memasukkan orang tersebut ke surga pada hari kiamat. Di bawah ini adalah haditsnya. Lihat juga  Keutamaan Memberi Makan Orang Puasa Dalam Islam

“Doa yang paling baik di sisi Allah adalah shalat Nabi Daud 'alaihi salam. Dan sebaik-baik puasa di sisi Allah adalah puasa Daud. Nabi Daud tidur di tengah malam dan dia berdoa di malam ketiga dan tidur lagi di seperenam. Puasa Daud adalah puasa sehari dan tidak puasa keesokan harinya.“ (HR Bukhari).

 

7. Puasa pada hari Arafah

Puasa Arafah merupakan salah satu puasa sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Puasa ini dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Beberapa keistimewaan puasa Arafah ini adalah penghapusan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Juga dinyatakan bagi siapa saja yang melakukannya akan diampuni dosanya selama dua tahun berturut-turut. Di bawah ini adalah haditsnya.

“Puasa hari Arafah, saya sangat berharap kepada Allah, Dia menghapuskan dosa setahun sebelumnya dan setahun setelahnya.” (Tirmidzi dan Ibnu Majah)

 
5 dari 7 halaman

Macam-Macam Puasa dalam Islam

8. Puasa Sunnah Tasu'a

Puasa Tasu'a adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram. Sejarah puasa dilakukan Nabi Muhammad SAW karena umat Yahudi memuliakan hari itu dan juga berpuasa pada hari itu. Rasulullah SAW juga bersabda puasa Tasu'a adalah puasa sunnah yang boleh dilakukan oleh umat Islam. Di bawah ini adalah haditsnya.

“Ketika Nabi Sallallahu 'alaihi Wasallam berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan orang untuk berpuasa padanya, mereka berkata, “Wahai Rasulullah, dia suatu hari dibangkitkan oleh orang Yahudi dan Nasrani.” Maka Nabi Sallallahu' alaihi Wa Sallam bersabda, “Jika datang tahun depan, Insya Allah kita berpuasa juga pada hari kesembilan. "Ibn Abbas berkata," Agar tidak datang tahun depan, Nabi (s) meninggal." (Muslim dan Abu Dawud)

 

9. Puasa Asyura

Puasa asyura adalah puasa sunnah yang juga dilakukan pada tanggal 10 bulan Muharram. Puasa Asyura merupakan puasa yang istimewa dan sangat disukai oleh Rasulullah SAW. Setiap muslim yang mengerjakan puasa ini akan dihapuskan segala dosanya setahun sebelumnya oleh Allah SWT. Di bawah ini adalah hadits yang menyatakan hal tersebut.

“Dari Ibnu 'Abbas Radhiyallahu anhu beliau berkata, Aku pernah melihat Nabi Sallallahu 'alaihi wa Sallam memperhatikan puasa yang didahulukan satu hari di atas yang lainnya selain hari ini, Asyura dan bulan Ramadhan.” (Bukhori)

 

10. Puasa Syawal

Puasa Syawal adalah puasa sunah yang dilakukan pada bulan Syawal selama 6 hari. Mulai hari ke-2 sampai ke-7 atau bisa dilakukan pada hari lain selama bulan Syawal. Keutamaan puasa Syawal ini banyak pahalanya. Bagi setiap Muslim yang melakukan ini, puasa ini sama dengan puasa setahun penuh. Di bawah ini adalah riwayat hadis Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah.

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dilanjutkan dengan puasa 6 (enam) hari di bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti puasa setahun penuh.”

 
6 dari 7 halaman

Macam-Macam Puasa dalam Islam

11. Puasa Sya'ban

Puasa sunnah dilakukan pada bulan Sya'ban. Menurut para ulama, puasa dilakukan untuk mempersiapkan puasa Ramadhan. Beberapa keutamaan puasa Sya’ban ini adalah mampu menuntaskan puasa wajib di bulan Ramadhan. Di bulan Sya’ban banyak berbagai amalan yang dimunculkan oleh Allah SWT. Di bawah ini adalah haditsnya.

“Bulan Sya'ban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu antara Rajab dan Ramadhan. Bulan adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, saya sangat senang berpuasa ketika amal saya dinaikkan. “ (HR. An Nasa'i, Syekh Al Albani)

 

12. Puasa 3 hari dipertengahan bulan

Ayyamul Bidh atau puasa tiga hari setiap bulan. Puasa sunnah dilakukan secara rutin setiap bulan selama tiga hari berturut-turut. Biasanya puasa ini dilakukan pada tanggal 13,14,15 Hijriyah. Puasa sunnah ini juga merupakan salah satu wasiat Nabi Muhammad SAW kepada umat Islam. Di bawah ini adalah haditsnya.

“Kekasihku (yakni Nabi Sallallahu 'alaihi wa Sallam) berpesan kepadaku tiga nasehat yang tidak aku tinggalkan hingga aku mati; pertama puasa tiga hari setiap bulan, kedua sholat dhuha , dan terakhir sholat witir sebelum tidur. “ (HR Bukhari)

 

13. Puasa di bulan haram

Bulan haram atau bulan suci adalah bulan yang diharamkan membunuh pada bulan tersebut dan larangan melakukan perbuatan haram lainnya. Di bulan-bulan ini Allah SWT memerintahkan kita untuk memperbanyak puasa sunnah. Salah satunya adalah puasa sunah yang dilakukan di bulan haram adalah puasa Rajab. Tidak ada ketentuan berapa lama menjalankan puasa Rajab ini. Di bawah ini Allah berfirman dalam Al Quran. Lihat juga Pentingnya Menikah di Bulan Rajab

Surat At-Taubah Ayat 36

إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا۟ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ ۚ وَقَٰتِلُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ كَآفَّةً كَمَا يُقَٰتِلُونَكُمْ كَآفَّةً ۚ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلْمُتَّقِينَ

Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

7 dari 7 halaman

Macam-Macam Puasa dalam Islam

14. Puasa bagi pemuda yang belum menikah

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda barangsiapa yang belum menemukan jodohnya, maka berpuasalah. Dengan puasa sunnah dapat membentengi diri kita dari perbuatan buruk yang memicu hawa nafsu yang masuk ke dalam diri. Di bawah ini dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda.

“Wahai para pemuda, barang siapa di antara kalian mampu menikah, maka menikahlah, karena menikah lebih mampu menahan pandangan dan lebih menyehatkan kemaluan, dan barangsiapa yang tidak mampu maka hendaknya berpuasa karena puasa dapat menekan syahwat (sebagai tameng) .” (HR.Bukhari)

 

15. Puasa Idul Fitri dan Idul Adha

Puasa pada dua hari raya, baik Idul Fitri maupun Idul Adha adalah haram. Mengapa? Pada dua hari itu adalah waktu-waktu yang diharamkan umat Islam berpuasa. Di bawah ini adalah haditsnya.

Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah mengutus Abdullah bin Hudzaifah berkeliling kota Mina untuk bersabda, “Jangan berpuasa hari ini karena ini adalah hari makan dan minum dan mengingat Allah.” (HR Ahmad)

 

16. Puasa pada hari Tariq

Hari Thariq adalah hari yang jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dhu al-Hijjah. Dimana tiga hari tersebut merupakan waktu yang diharamkan bagi umat Islam untuk berpuasa. Berikut ini dijelaskan dalam salah satu hadits.

“Hari-hari Thariq adalah hari-hari makan, minum dan mengingat Allah SWT.” (Muslim)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.