Sukses

Apa Itu Tesis? Karya Ilmiah yang Didukung Oleh Argumen, Kenali Karakteristiknya

Tesis adalah suatu karya tulis ilmiah, yang merupakan bagian dari persyaratan wisuda bagi mahasiswa magister (S2).

Liputan6.com, Jakarta Apa itu tesis? Tesis adalah suatu karya tulis ilmiah, yang merupakan bagian dari persyaratan wisuda bagi mahasiswa pada mahasiswa magister (S2). Dalam tesis, mahasiswa harus menunjukkan hasil penelitian yang dilakukannya selama beberapa tahun terakhir, yang bertujuan untuk memperkaya wawasan dan pengetahuan dalam bidang ilmu tertentu. Tesis dapat berupa hasil penelitian kualitatif atau kuantitatif, yang dilakukan dengan mengumpulkan data, menganalisisnya, dan menarik kesimpulan dari hasil analisis tersebut.

Tesis adalah suatu pernyataan atau teori, yang kemudian didukung oleh argumen dan dikemukakan dalam suatu karya tulis ilmiah. Dalam hal ini, mahasiswa harus menunjukkan keterampilan dan keahlian dalam melakukan penelitian, serta memahami teori dan konsep dalam bidang yang diteliti. Apa itu tesis? Tesis adalah karya yang dikembangkan dengan bimbingan dari dosen pembimbing, di mana mereka dapat memastikan bahwa tesis memenuhi standar akademis, juga sesuai dengan prosedur yang berlaku. 

Secara keseluruhan, tesis adalah suatu proses yang memerlukan waktu, usaha, dan dedikasi mahasiswa. Namun, tesis juga merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan dalam bidang yang dipilih, serta mempersiapkan diri untuk menjadi ahli dalam bidang tersebut. Berikut penjelasana tentang apa itu tesis dan karakteristik yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (13/2/2023). 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Karakteristik Tesis

Setelah mengetahui apa itu tesis, maka Anda perlu mengetahui tentang karakteristik juga jenis-jenis tesis. 

- Originalitas

Tesis harus memiliki ide dan analisis yang orisinil, serta belum pernah diterbitkan sebelumnya. Ini berarti bahwa tesis harus memiliki kontribusi baru bagi bidang studi yang dipelajari. Penelitian dan analisis harus dilakukan secara independen oleh penulis tesis, dan tidak boleh menjiplak atau mengambil kredit dari sumber-sumber lain.

- Relevansi

Tesis harus memiliki relevansi dan kontribusi bagi bidang studi yang dipelajari. Hal ini berarti bahwa tesis harus memiliki tujuan yang jelas, dan berkaitan dengan isu atau masalah yang relevan dalam bidang studi.

- Kualitas metodologi

Tesis harus menggunakan metodologi yang tepat dan sesuai dengan standar akademis, untuk mencapai hasil yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Ini berarti bahwa tesis harus memiliki desain penelitian yang jelas, serta memiliki teknik pengumpulan dan analisis data yang sesuai.

- Analisis dan interpretasi data

Tesis harus memiliki analisis dan interpretasi yang jelas, dan detail dari data yang dikumpulkan. Ini berarti bahwa tesis harus memiliki deskripsi yang jelas dari data yang dikumpulkan, serta memiliki analisis yang komprehensif dan interpretasi yang tepat dari data tersebut.

- Kesimpulan yang valid

Tesis harus memiliki kesimpulan yang valid, dan dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan hasil penelitian dan analisis data. Ini berarti bahwa tesis harus memiliki kesimpulan yang sesuai dengan data dan analisis, serta memiliki implikasi yang jelas bagi bidang studi yang dipelajari.

- Presentasi yang baik

Tesis harus memiliki presentasi yang baik, termasuk penggunaan bahasa yang tepat, penulisan yang jelas, dan desain yang profesional. Ini berarti bahwa tesis harus memiliki tata bahasa yang benar, serta memiliki desain yang menarik dan memudahkan pembaca untuk memahami isi tesis.

 

 

3 dari 5 halaman

Jenis-Jenis Tesis

1. Tesis Kualitatif

Tesis kualitatif menekankan pada interpretasi dan analisis dari data yang tidak dapat diukur secara langsung, seperti wawancara, observasi, dan dokumen. Dalam tesis kualitatif, penulis harus memahami dan mengevaluasi data dengan cara yang berbeda dari tesis kuantitatif, dan mencoba untuk memahami fenomena yang diamati dari perspektif subjek. Tesis kualitatif biasanya menggunakan metodologi penelitian kualitatif seperti studi kasus, analisis tematik, dan etnografi.

2. Tesis Kuantitatif

Tesis kuantitatif menekankan pada pengumpulan dan analisis data yang dapat diukur secara langsung, seperti survei dan penelitian eksperimental. Dalam tesis kuantitatif, penulis harus memastikan bahwa data yang dikumpulkan dapat diukur dan dianalisis secara objektif. Tesis kuantitatif biasanya menggunakan metodologi penelitian kuantitatif seperti survei, eksperimen, dan analisis regresi.

3. Tesis Komparatif

Tesis komparatif membandingkan dan menganalisis perbedaan dan kesamaan antara dua atau lebih objek atau fenomena. Dalam tesis komparatif, penulis harus memastikan bahwa objek yang dibandingkan memiliki kesamaan yang cukup untuk membandingkan dan menganalisis perbedaan dan kesamaan mereka. Tesis komparatif biasanya menggunakan metodologi penelitian kualitatif dan kuantitatif.

4. Tesis Exploratory

Tesis exploratory bertujuan untuk memahami atau mengidentifikasi masalah baru, atau mencari pemahaman dasar tentang suatu fenomena. Dalam tesis exploratory, penulis harus memahami dan memperoleh informasi yang cukup tentang fenomena atau masalah yang diamati. Tesis exploratory biasanya menggunakan metodologi penelitian kualitatif seperti studi kasus, analisis tematik, dan etnografi.

5. Tesis Konfirmatori

Tesis konfirmatori bertujuan untuk memvalidasi atau membuktikan hipotesis yang dibuat sebelumnya, melalui pengumpulan dan analisis data. Dalam tesis konfirmatori, penulis harus memastikan bahwa hipotesis yang dibuat dapat diuji dan dibuktikan melalui pengumpulan dan analisis data. Tesis konfirmatori biasanya menggunakan metodologi penelitian kuantitatif seperti survei, eksperimen, dan analisis regresi.

6. Tesis Deskriptif

Tesis deskriptif bertujuan untuk memberikan deskripsi dan gambaran tentang fenomena yang diamati. Dalam tesis deskriptif, penulis harus memahami dan memperoleh informasi yang cukup tentang fenomena atau masalah yang diamati, dan menyajikannya dalam bentuk deskripsi yang jelas dan terperinci. Tesis deskriptif biasanya menggunakan metodologi penelitian kualitatif seperti studi kasus, analisis tematik, dan etnografi.

7. Tesis Historis

Tesis historis bertujuan untuk mempelajari dan menganalisis peristiwa masa lalu atau sejarah. Dalam tesis historis, penulis harus memahami dan memperoleh informasi yang cukup tentang peristiwa atau sejarah yang diamati dan menyajikannya dalam bentuk deskripsi yang jelas dan terperinci. Tesis historis biasanya menggunakan metodologi penelitian kualitatif dan kuantitatif.

4 dari 5 halaman

Perbedaan Skripsi, Tesis dan Disertasi

Perbedaan antara skripsi, tesis, dan disertasi terletak pada tingkat pendidikan, tujuan penulisan, dan jumlah halaman yang dibutuhkan. Berikut adalah perbedaan antara skripsi, tesis, dan disertasi:

Skripsi

- Merupakan tugas akhir yang dikerjakan oleh mahasiswa sarjana.

- Tujuan utamanya adalah untuk membuktikan bahwa mahasiswa sarjana sudah memahami dan menguasai materi yang diajarkan selama pendidikan S1.

- Ukuran skripsi biasanya sekitar 40-60 halaman, dan membutuhkan waktu penulisan sekitar 3-6 bulan.

- Skripsi biasanya lebih terfokus pada pengembangan teori dan metodologi yang ada, dan lebih sedikit melibatkan penelitian lapangan.

Tesis

- Merupakan tugas akhir yang dikerjakan oleh mahasiswa magister.

- Tujuan utamanya adalah untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan mahasiswa magister dalam bidang tertentu.

- Ukuran tesis biasanya sekitar 100-150 halaman, dan membutuhkan waktu penulisan sekitar 6-12 bulan.

- Tesis biasanya lebih terfokus pada penelitian lapangan atau eksperimen, dan membutuhkan analisis data yang lebih detail.

Disertasi

- Merupakan tugas akhir yang dikerjakan oleh mahasiswa doktor.

- Tujuan utamanya adalah untuk memperkenalkan hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa doktor, dan membuktikan bahwa mahasiswa doktor sudah memahami dan menguasai bidang tertentu.

- Ukuran disertasi biasanya sekitar 200-300 halaman atau lebih, dan membutuhkan waktu penulisan sekitar 2 tahun atau lebih.

- Disertasi biasanya melibatkan penelitian lapangan atau eksperimen yang sangat detail, serta membutuhkan analisis data yang sangat kompleks.

5 dari 5 halaman

Cara Menyusun Tesis

Menyusun tesis merupakan proses yang memerlukan waktu, usaha, dan dedikasi. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu Anda menyusun tesis dengan baik:

1. Pilih topik tesis

Langkah pertama dalam menyusun tesis adalah, memilih topik yang sesuai dengan minat dan bakat Anda. Pastikan bahwa topik tersebut memiliki relevansi dan manfaat bagi bidang yang dipelajari, serta masih memiliki ruang untuk penelitian. Bicarakan topik dengan dosen pembimbing dan diskusikan untuk memastikan bahwa topik tersebut memenuhi standar akademis.

2. Buat proposal tesis

Setelah memilih topik tesis, selanjutnya adalah membuat proposal tesis. Proposal tesis berisi deskripsi singkat tentang topik tesis, latar belakang, tujuan, metodologi, dan jadwal yang akan digunakan dalam penelitian. Diskusikan proposal dengan dosen pembimbing untuk memastikan bahwa proposal memenuhi standar akademis dan sesuai dengan rencana penelitian.

3. Kerjakan penelitian

Setelah proposal tesis disetujui, selanjutnya adalah melakukan penelitian. Kerjakan penelitian sesuai dengan metodologi yang telah ditentukan dalam proposal. Pastikan bahwa data yang dikumpulkan relevan dan akurat, serta sesuai dengan tujuan penelitian. Analisis data untuk menarik kesimpulan yang sesuai.

4. Susun tesis

Setelah penelitian selesai, selanjutnya adalah menyusun tesis. Pastikan bahwa tesis memiliki intoduksi yang menjelaskan latar belakang dan tujuan penelitian, bab-bab yang sesuai dengan isi penelitian, kesimpulan yang menjelaskan hasil penelitian, dan daftar pustaka yang lengkap. Susun tesis sesuai dengan format dan struktur yang sesuai dengan standar akademis.

5. Terima bimbingan

Setelah tesis selesai ditulis, selanjutnya adalah menerima bimbingan dari dosen pembimbing. Terima umpan balik dan masukkan dari dosen pembimbing, untuk memperbaiki tesis sebelum diserahkan. Pastikan bahwa tesis memenuhi standar akademis, dan memiliki nilai ilmiah yang baik.

6. Pertahankan tesis

Langkah terakhir dalam menyusun tesis adalah, melakukan pertahanan tesis di hadapan dewan penguji. Jawab pertanyaan yang diajukan dengan baik dan jelas, dan tunjukkan bahwa Anda memahami dengan baik hasil penelitian yang diterapkan dalam tesis. Pastikan bahwa tesis memiliki nilai ilmiah yang baik, dan dapat memberikan manfaat bagi bidang yang dipelajari. Jika tesis diterima, Anda akan mendapatkan gelar akademis yang sesuai dengan bidang yang dipelajari.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.