Sukses

Afeksi adalah Rasa Kasih Sayang, Ketahui Jenis-Jenis, Fungsi, dan Dampaknya

Afeksi adalah berupa perasaan disukai dan dicintai.

Liputan6.com, Jakarta - Apa arti afeksi? Afeksi adalah berupa rasa kasih sayang, disukai dan dicintai. Afeksi memengaruhi perasaan dan emosional seseorang. Kekuatan afeksi setiap orang berbeda-beda, bergantung pada pengalaman emosional masing-masing individu.

Dalam buku berjudul Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat oleh Bagia Waluya, arti afeksi adalah bentuk kasih sayang yang diberikan kepada seseorang dengan setulus hati agar kehidupannya lebih bermakna dan memiliki arti tersendiri.

Apa fungsi afeksi? Afeksi adalah memiliki fungsi penting dalam menjaga kesehatan mental seseorang. Ketika seorang individu kekurangan afeksi, mereka akan cenderung sulit menjalin hubungan hingga berisiko menderita gangguan jiwa.

Agar lebih memahaminya, berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang afeksi, jenis-jenis afeksi, fungsi afeksi, dan dampak kekurangan afeksi, Selasa (1/11/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Afeksi adalah Rasa Kasih Sayang

Afeksi adalah istilah dalam ilmu Psikologi. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan arti afeksi adalah rasa kasih sayang serta perasaan dan emosi yang lunak. Afeksi menjadi gambaran dari perasaan dan emosi seseorang yang dipengaruhi hubungan dan situasi tertentu.

Dalam jurnal pekerjaan sosial berjudul Pemenuhan Kebutuhan Afeksi pada Anak (Peningkatan Kemandirian Dan Kepercayaan Diri di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak - LKSA) oleh Munthe, dkk menjelaskan afeksi bisa dilakukan dengan sebuah prinsip. Prinsip afeksi adalah disukai dan dicintai.

Perasaan merasa disukai dan dicintai menjadi kebutuhan setiap manusia termasuk makhluk hidup. Kebutuhan ini sama dengan kebutuhan ingin mendapat respon yang baik dan mendapat perlakuan hangat dari orang lain, terutama dari orang-orang terdekat. Seperti orang tua, guru, teman, sahabat, keluarga, saudara, dan pasangan.

Dalam buku berjudul Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat oleh Bagia Waluya, arti afeksi adalah bentuk kasih sayang yang diberikan kepada seseorang dengan setulus hati agar kehidupannya lebih bermakna dan memiliki arti tersendiri.

3 dari 5 halaman

Jenis-Jenis Afeksi

Setiap manusia memiliki kekuatan afeksi yang berbeda-beda. Kekuatan afeksi seseorang sangat bergantung dengan pengalaman emosionalnya. Ada dua jenis afeksi yang perlu diketahui, yakni afeksi positif dan afeksi negatif. Apa perbedaan kedua jenis afeksi ini?

1. Afeksi Positif

Afeksi positif adalah jenis afeksi yang didominasi dengan perasaan senang atau bahagia. Dalam penelitian berjudul Pengaruh Iklim Organisasional, Afek Positif Spiral dalam Kelompok Kerja, dan Spiritualitas Kerja Terhadap Komitmen Kerja Karyawan Rektorat Universitas Brawijaya oleh Silviandari, dkk, afeksi positif sering dihubungkan dengan hal-hal yang baik.

Contohnya kepercayaan diri, mudah disukai dan mudah menyesuaikan diri dengan orang lain, aktif, energik, perilaku prososial, kekebalan dan kesehatan tubuh, mengatasi tantangan dan stress dengan efektif, originalitas dan fleksibilitas.

Dalam buku berjudul Perilaku Organisasi (2021) oleh Alexander Thian, tingkat afeksi positif seseorang cenderung mencapai puncaknya pada akhir pagi, yaitu sekitar pukul 10.00 hingga siang hari, dan bertahan sampai awal malam, yaitu sekitar pukul 19.00. Kemudian, sekitar 12 jam sesudah bangun tidur, afeksi positif mulai jatuh sampai tengah malam, dan kemudian naik lagi sesudah terbitnya matahari.

2. Afeksi Negatif

Afeksi negatif adalah jenis afeksi yang didominasi dengan perasaan tidak menyenangkan, penuh dengan hal-hal negatif dan cenderung menciptakan keterpurukan, kemarahan, kesedihan, kecemasan, gugup, dan sejenisnya. Afeksi negatif umumnya dipengaruhi stres dalam diri seseorang.

Dalam jurnal ilmu sosial berjudul Afeksi Negatif Sebagai Mediator Antara Keadilan Organisasi dengan Perilaku Kerja Kontraproduktif-Organisasi oleh Yoseanto, dkk, mereka dengan afeksi negatif adalah mengekspresikannya dengan memandang diri sendiri dan berbagai aspek yang ada di dunia sekitarnya negatif.

Afeksi negatif sangat umum dimiliki manusia dan harus dihadapi oleh mereka. Sampai kapan afeksi negatif ini bertahan? Dalam buku berjudul Perilaku Organisasi (2021) oleh Alexander Thian, afeksi negatif akan meningkat sepanjang hari, dimana titik rendahnya adalah pada awal pagi, dan tertinggi pada akhir malam.

4 dari 5 halaman

Fungsi Afeksi

Apa fungsi afeksi? Dalam buku berjudul Sosiologi Keluarga oleh Evy Clara, dkk, ada lima fungsi afeksi yang perlu diketahui, terutama dalam hubungan keluarga.

1. Afeksi membuat seseorang mengerti cara mencintai sekaligus menyayangi sesama anggota keluarga.

2. Afeksi menciptakan hubungan keluarga yang sangat erat dan dalam.

3. Afeksi membuat ikatan persaudaraan menjadi lebih kuat dan menciptakan kerukunan.

4. Afeksi mampu menumbuhkan sikap saling mengerti dan memahami satu sama lain.

5. Afeksi menciptakan rasa nyaman yang sangat khas.

5 dari 5 halaman

Dampak Kekurangan Afeksi

Afeksi adalah rasa kasih sayang yang memiliki dampak luar biasa bagi kehidupan seseorang. Ini dimulai dari ketika seseorang baru dilahirkan ke dunia hingga mereka tumbuh menjadi dewasa. Rasa kasih yang terpenuhi pada seorang individu akan berdampak baik bagi kehidupannya, segala aspek.

Sementara rasa kasih sayang yang tidak terpenuhi atau kurangnya afeksi pada seorang individu, akan berdampak buruk bagi kehidupannya. Dalam buku berjudul Metode Perkembangan Sosial Emosi Anak Usia Dini (2019) oleh Masykuroh, dkk, ada lima dampak buruk kurangnya afeksi yang perlu diketahui.

1. Pertumbuhan Terhambat

Kurangnya afeksi akan menghambat perkembangan fisik, dapat menyebabkan anak depresi, akibatnya terjadi hambatan sekresi (pengeluaran hormone pituitary).

Ini hormon yang memiliki fungsi mengatur metabolisme dan pertumbuhan perkembangan badan sehingga perkembangan fisik anak terganggu.

2. Sulit Berbicara

Kurangnya afeksi akan membuat anak gagap atau mengalami gangguan bicara.

3. Sulit Berkonsentrasi

Kurangnya afeksi akan membuat anak sulit berkonsentrasi dan mudah teralih konsentrasinya.

4. Sulit Menjalin Hubungan

Kurangnya afeksi akan membuat anak sulit membina hubungan dengan teman lainnya, ketika agresif sering dicap sebagai anak nakal.

5. Gangguan Jiwa

Kurangnya afeksi akan membuat anak akan membuat seseorang kurang berminat berinteraksi dengan teman lain, ego yang tinggi, menarik diri sehingga menjadi kasus-kasus berat yang dapat mnyebabkan gangguan jiwa.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.