Sukses

Cara Membuat Pupuk Organik Cair yang Mudah, Kenali Karakteristiknya

Cara membuat pupuk organik cair bisa kamu praktikkan di rumah.

Liputan6.com, Jakarta Cara membuat pupuk organik cair tidak begitu sulit. Kamu bisa menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan di rumah. Bahkan, bahan-bahan ini di antaranya ada yang memang sudah tidak ada gunanya lagi, sehingga sangat tepat digunakan untuk menjadi pupuk.

Cara membuat pupuk organik tentunya sangat penting dipahami oleh orang-orang yang bekerja atau hobi bercocok tanam. Dengan begitu, kamu tidak perlu lagi ke kios atau toko untuk membeli pupuk. Kamu tinggal menyiapkan bahan-bahan untuk membuat pupuk organik cair.

Cara membuat pupuk organik cair bisa kamu praktikkan di rumah. Selain itu, kamu juga bisa menerapkan cara membuat pupuk organik dengan bahan sampah rumah tangga. Kamu bisa memilih langkah-langkah membuat pupuk organik yang paling sesuai dengan kebutuhanmu.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (21/6/2022) tentang cara membuat pupuk organik cair.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Karakteristik Pupuk Organik Cair

Sebelum mengenali cara membuat pupuk organik cair, kamu perlu memahami karakteristiknya terlebih dahulu. Seperti Liputan6.com kutip dari dinastph.lampungprov.go.id, pupuk organik cair tidak bisa dijadikan pupuk utama dalam bercocok tanam, jadi kamu masih perlu menggunakan pupuk organik padat sebagai pupuk utama/dasar. Pupuk organik padat akan tersimpan lebih lama dalam media tanam dan bisa menyediakan hara untuk jangka yang panjang. Sementara ity, nutrisi yang ada pada pupuk cair lebih rentan terbawa erosi. Namun di sisi lain, lebih mudah dicerna oleh tanaman.

Cara membuat pupuk organik cair ini lebih efektif dan efisien jika diaplikasikan pada daun, bunga, dan batang dibanding pada media tanam (kecuali pada metode hidroponik). Pupuk organik cair bisa berfungsi sebagai perangsang tumbuh. Daun dan batang bisa menyerap secara langsung pupuk yang diberikan melalui stomata atau pori-pori yang ada pada permukaannya. Namun, pemberian pupuk daun yang berlebih akan mengundang hama dan penyakit pada tanaman. Jadi, ketepatan takaran harus benar-benar diperhatikan untuk mendapatkan hasil maksimal.

Dengan sifatnya sebagai pupuk tambahan, pupuk organik cair sebaiknya kaya akan unsur hara mikro. Sementara unsur hara makro dipenuhi oleh pupuk utama lewat tanah, pupuk organik cair harus memberikan unsur hara mikro yang lebih. Untuk mendapatkan kandungan hara mikro, bisa dipilah dari bahan baku pupuk.

3 dari 4 halaman

Cara Membuat Pupuk Organik Cair

Melansir dinastph.lampungprov.go.id, berikut cara membuat pupuk organik cair:

Bahan-bahan:

- 1 karung kotoran ayam,

- setengah karung dedak,

- 30 kg hijauan (jerami, gedebong pisang, daun leguminosa),

- 100 gram gula merah,

- 50 ml bioaktivator (EM4),

- air bersih secukupnya.

Cara membuat pupuk organik cair:

1. Siapkan tong plastik kedap udara ukuran 100 liter sebagai media pembuatan pupuk, satu meter selang aerotor transparan (diameter kira-kira 0,5 cm), dan botol plastik bekas ukuran 1 liter.

2. Lubangi tutup tong seukuran selang aerotor.

3. Potong atau rajang bahan-bahan organik yang akan dijadikan bahan baku.

4. Masukkan ke dalam tong dan tambahkan air. Komposisinya: 2 bagian bahan organik, 1 bagian air. Kemudian aduk-aduk hingga merata.

5. Larutkan bioaktivator seperti EM4 dan gula merah 5 liter air aduk hingga merata. Kemudian tambahkan larutan tersebut ke dalam tong yang berisi bahan baku pupuk.

6. Tutup tong dengan rapat, lalu masukan selang lewat tutup tong yang telah diberi lubang. Rekatkan tempat selang masuk sehingga tidak ada celah udara. Biarkan ujung selang yang lain masuk ke dalam botol yang telah diberi air.

7. Pastikan benar-benar rapat, karena reaksinya akan berlangsung secara anaerob. Fungsi selang adalah untuk menyetabilkan suhu adonan dengan membuang gas yang dihasilkan tanpa harus ada udara dari luar masuk ke dalam tong.

8. Tunggu hingga 7-10 hari. Untuk mengecek tingkat kematangan, buka penutup tong cium bau adonan. Apabila wanginya seperti wangi tape, adonan sudah matang.

9. Pisahkan antara cairan dengan ampasnya dengan cara menyaringnya. Gunakan saringan kain. Ampas adonan bisa digunakan sebagai pupuk organik padat.

10. Masukkan cairan yang telah melewati penyaringan pada botol plastik atau kaca, tutup rapat. Pupuk organik cair telah jadi dan siap digunakan. Apabila dikemas baik, pupuk bisa digunakan sampai 6 bulan.

4 dari 4 halaman

Cara Membuat Pupuk Organik dari Sampah Rumah Tangga

Selain cara membuat pupuk organik cair, kamu juga bisa membuat pupuk organik dari sampah rumah tangga. Berikut cara membuat pupuk organik cair dari sampah rumah tangga:

Alat yang diperlukan:

- Wadah berukuran besar dengan penutup, bisa tong atau ember

- Sarung tangan

Bahan yang diperlukan:

- Sampah rumah tangga

- Tanah

- Air

Cara membuat pupuk organik cair dari sampah rumah tangga:

1. Cara membuat pupuk organik cair dari sampah rumah tangga yang pertama adalah menyiapkan sampah rumah tangga yang akan diolah menjadi pupuk kompos.

2. Selanjutnya, pisahkan sampah organik (sisa makanan/dedaunan) dengan sampah plastik. Sampah organiklah yang nantinya akan digunakan sebagai pupuk kompos.

3. Lalu, siapkan wadah berukuran besar untuk membuat pupuk kompos. Jangan lupa bahwa wadah harus dilengkapi dengan penutup agar pupuk yang dibuat tidak akan terkontaminasi. Sehingga bisa menghasilkan pupuk yang baik.

4. Berikutnya, masukkan tanah secukupnya ke dalam wadah yang telah diisi dengan sampah organik. Ketebalannya bisa disesuaikan dengan wadah dan banyaknya sampah organik.

5. Siram permukaan tanah tersebut menggunakan air secukupnya.

6. Masukkan sampah organik yang sudah disiapkan ke dalam wadah.

7. Pastikan sampah disimpan secara merata. Sebisa mungkin ketebalan sampah setara dengan ketebalan tanah

8. Masukkan lagi tanah ke dalam wadah. Kali ini tanah berperan sebagai penutup sampah.

9. Tutup wadah dengan rapat dan biarkan sekitar tiga minggu.

10. Pastikan wadah tidak terkena cahaya matahari dan tidak terkena air hujan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.