Sukses

7 Kisah Pilu Enzy Storia yang Tak Pernah Terungkap, Ditinggal Ayah Sejak Usia 6 Tahun

Enzy Storia ungkapkan hal-hal sulit yang dialami sejak kecil hingga remaja.

Liputan6.com, Jakarta Nama Enzy Storia mungkin sudah tak asing lagi di telinga masyarakat. Bahkan, dalam beberapa waktu terakhir Enzy Storia juga menjadi salah satu selebriti yang kerap curi perhatian netizen.

Wanita dengan nama lengkap Enzy Storia Leovarisa ini mulai dikenal luas publik setelah bermain dalam sinetron Arti Sahabat. Akan tetapi, namanya mulai populer dan dikenal luas usai bermain dalam sinetron Putih Abu-Abu. Bahkan, kini dirinya merambah pada dunia presenting serta musik. 

Wanita yang mengawali karier sebagai model pada 2009 ini bahkan dikenal sebagai sosok selebriti muda yang sangat ceria dan gemar bercanda. Tak sedikit pula netizen yang kerap menarih perhatian dan penasaran akan kehidupan dari Enzy Storia. Termasuk mengenai keluarganya.

Wanita blasteran Aceh dan Polandia ini sendiri memang terbilang jarang menceritakan soal keluarga pada publik. Namun, baru-baru ini melalui channel YouTube Daniel Mananta Network, ia pun mengungkapkan berbagai kisah masa lalunya sejak kecil kepada publik, termasuk mengenai sang ayah.

Dirangkum Liputan6.com dari channel YouTube Daniel Mananta Network, berikut ini beberapa kisah pahit yang diungkapkan Enzy Storia yang menjadi sorotan netizen, Selasa (19/10/2021).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

1. Ditinggal ayah sejak usia 6 tahun

Wanita kelahiran 10 Agustus 1992 ini pun menceritakan mengenai latar belakang keluarga secara singkat kepada Daniel Mananta. Enzy mengungkapkan jika ia merupakan anak yang lahir dari seorang ibu asal Aceh dan ayah dari Polandia. Dara 29 tahun ini pun menceritakan saat sang ayah meninggalkan dirinya dan sang ibu ketika ia berusia 5 atau 6 tahun. Bahkan, ia juga mengungkapkan terkait pemicu kedua orangtuanya harus berpisah.

"Ketika aku umur 5 sampai 6 tahun, papaku meninggalkan mamaku akhirnya pergi mereka berpisah karena agama. Mamaku ternyata di sepanjang jalan waktu rumah tangganya itu pengen aku tetap jadi Muslim dan bokap gak nerima. Karena dia tetap percaya kalau anak itu bebas memilih agamanya. Berawal dari situ kayaknya, terus mama sih gak pernah cerita ke aku detailnya gimana," ungkap Enzy Storia.

3 dari 8 halaman

2. Momen terakhir dengan sang ayah

Enzy Storia memang tidak menyebutkan secara detail mengenai perpisahan kedua orangtuanya. Namun, kepada Daniel Mananta ia mengungkapkan jika terdapat momen terakhir dengan sang ayah yang tak bisa terlupakan. Bahkan, ia tak menyangka momen dengan sang ayah terjadi saat kedua orangtuanya tengah cekcok.

"Aku tiba-tiba digendong sama mbok aku, aku kebangun udah rame, udah berisik gitu mama papa aku berantem, aku dibawa ke rumah si mbok, yaudah terakhir aku inget banget aku dicium jidatnya sama papa aku , terus mama aku masih berantem, terus aku dibawa mbak ke rumahnya itu, dari hari itu sampai sekarang aku enggak pernah ketemu papa lagi." lanjutnya.

Enzy Storia juga menceritakan jika ia dang sang ayah tidak ada perpisahan sama sekali. Pasalnya, ia pun masih harus menetap di kediaman asisten rumah tangganya selama beberapa waktu.

"Itu aku umur 6 tahunan kayanya. Itu terakhir, dan enggak ada enggak ada sama sekali perpisahan antara aku sama dia, enggak ada"

Tiga hari tinggal dengan asisten rumah tangga, Enzy juga menyebut jika dirinya tidak mendapatkan penjelasan apapun dari sang ibu. Bahkan, ia pun masih sempat mengira jika sang ayah tengah pergi bekerja.

"Terus mamaku nggak ngejelasin apa-apa, karena emang biasanya papaku suka pergi kerja ke mana beberapa baru balik. Jadi tuh, aku nggak kepikiran dia nggak bakal ketemu lagi sama aku juga," lanjutnya.

4 dari 8 halaman

3. Sempat pindah-pindah rumah dan kontrakan

Usai berpisah dengan sang ayah, presenter talkshow ini juga mengaku harus berpindah-pindah kediaman dengan sang mama. Mulai dari pindah ke kontrakan rumah hingga apartemen. Hal tersebut dilakukan selama kurang lebih satu tahun.

"Mama aku bawa aku pergi, jadi aku kaya dibawa kabur gitu sama mama aku istilahnya. Aku dibawa pergi sama mama aku, sempet pindah-pindah rumah, ngontrak sana-sini kaya sempet di apartemen, pindah lagi ke rumah, sampai setahun kaya gitu, dan itu aku mau masuk SD." Kata Enzy.

5 dari 8 halaman

4. Tidak tahu keberadaan sang ayah

Selama satu tahun, Enzy Storia pun mengaku tidak mengetahui keberadaan sang ayah. Bahkan, dirinya baru bisa berkomunikasi dengan ayah kandung saat usianya menginjak 7 tahun. Dari situ, ia pun cukup sering berkomunikasi dengan ayahnya yang ternyata menetap di New York, Amerika Serikat hingga dirinya kelas 3 SD. Pasalnya, usai sang ibu menikah kembali di usianya yang ke-10, komunikasi dengan sang ayah kembali terputus.

"Semenjak mamaku menikah, hubunganku dengan papa kandung ku lebih sulit lagi, ada momen di mana aku pengin balik ke papa aja. Ada penjelasan dari mama yang gak bisa aku cerita di sini. Terus aku masih percaya, ya udah kalo misalkan aku gede aku akan cari papa. Aku akan ketemu sama dia," ujarnya.

Namun, dirinya justru diminta oleh sang ibu untuk tidak lagi mencari keberadaan sang ayah. Pasalnya, sang ibu mengungkapkan jika ayah dari Enzy Storia telah meninggal dunia. Hal ini pun baru diketahui saat ia duduk di bangku SMP. Bahkan, karena keterbatasan yang ada, ia pun tak tahu harus mencari sang ayah kemana karena semua info dan berkas sudah tak lagi ada.

"Jadi aku sebenernya nggak tahu papaku udah meninggal atau nggak. Karena semenjak itu semua berkas, semua akses, semua info tentang dia udah nggak ada. Jadi aku SMP tuh nggak punya akses untuk mencari tahu, ya nggak tahu harus ngapain. Ya itu, aku ancur banget sih karena aku percaya aja. Aku mikirnya Mami ngapain bohong. Papi meninggal kenapa, 'Kecelakaan.' Gitu," ujar Enzy.

6 dari 8 halaman

5. Sering diejek sebagai Bule Kampung

Saat duduk di bangku SMP, rupanya kehidupan Enzy Storia terbilang sulit. Kepada Daniel Mananta, ia pun bercerita jika dirinya yang menetap di rumah kontrakan harus menggunakan angkot untuk pergi ke sekolah. Hal ini dikerenakan kondisi perekonomian yang kurang karena sang ibu sudah tak lagi bekerja semenjak melahirkan sang adik yang berbeda 9 tahun.

Jadi aku sempet banget tinggal di rumah kontrakan, petakan yang di rumah petakan-petakan gitu lho. Jadi waktu itu kalau aku mau ke sekolah, waktu SMA itu aku naik angkot," beber Enzy.

Tak sampai disitu saja, akan tetapi karena perbedaan finansial dengan teman-temannya, ia juga sempat merasa malu. Bahkan, karena perbedaan wajah Enzy yang memiliki darah Polandia, ia bahkan kerap mendapat ejekan sebagai 'Bule Kampung'.

"Sedangkan teman-teman aku itu anak-anak orang kaya. Itu temen aku dari SMP yang suka gaul. Jadi ada itu momen-momen aku ngerasa malu. Terus di perkampungan itu dikata-katain 'ih bule kampung" tambahnya.

7 dari 8 halaman

6. Tak ingin berbicara dengan bahasa Inggris dan marah

Ejekan yang didapatkan oleh Enzy Storia dari lingkungan ini pun sempat membuatnya heran dan marah. Bahkan, dirinya sampai tak ingin lagi berbicara bahasa Inggris karena hal tersebut.

"Sampai ada momen aku tuh enggak mau ngomong bahasa Inggris sama sekali dulu. Kaya, karena aku dari kecilkan ngomong bahasa Inggris terus, jadi aku tuh ngerasa aku tuh beda sama orang-orang, dari kecil udah sering diliatin dikatain sama orang-orang." ujar Enzy.

"Aku juga sempat yang marah gitu lho, aku orang Indonesia emang salah ya kalau kayak gini. Aku merasa aku itu beda sama yang lain, Jadi sampai adik aku dikata-katain juga" lanjutnya.

8 dari 8 halaman

7. Tetap merasa bersyukur meski pernah berpikir untuk mengakhiri hidup

Masa-masa sulit Enzy Storia saat rema pun masih terus berlanjut. Sejak kecil tidak mendapatkan dukungan kuat dari ibu karena permasalahan yang dialami orang tua, namun ia pun bertekad untuk mengubah hidupnya saat duduk di bangku SMA.

"Aku mikir kehidupan aku harus berubah ketika aku SMA, aku cerita sama sahabat-sahabat terdekat aku, yaudah aku engga malu juga, aku tinggal di rumah petakan. karena aku masih bisa hidup aku bersyukur. Terus aku merasa beruntung punya adek aku adek aku kaya penyelamat hidup aku, karena dengan adanya dia aku jadi punya hope gitu" lanjutnya.

Pasalnya, Enzy Storia bahkan mengaku sempat berpikir untuk mengakhiri hidupanya di umur 9 tahun karena berbagai beban kehidupan yang ada.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.