Sukses

Diet Manusia Gua, Belum Bisa Dibuktikan Aman bagi Tubuh

Diet manusia gua ini merupakan diet rendah karbohidrat yang mendorong orang untuk makan menjadi seorang pemburu dan pengumpul bahan makanan.

Paleo diet masih menjadi perdebatan para ahli diet apakah aman untuk kessehatan tubuh seperti dikutip Allparenting, Selasa (27/8/2013). Diet manusia gua ini merupakan diet rendah karbohidrat yang mendorong orang untuk makan menjadi seorang pemburu dan pengumpul bahan makanan.

Diet ini menghilangkan asupan susu, kacang-kacangan, biji-bijian, kacang-kacangan, minyak olahan dan garam.

Ahli diet, Shaistha Zaheeruddin khawatir dengan diet yang menghilangkan asupan biji-bijian dan masih meragukan untuk kesehatan tubuh. "Hal ini dapat menghilangkan serat yang dibutuhkan untuk mengurangi risiko penyakit jantung, kanker dan diabetes," katanya.

Selain itu dengan tidak mengonsumsi susu ada juga risiko yang menyebabkan kekurangan vitamin dan mineral, seperti kalsium dan vitamin D.

Sama halnya dengan ahli diet Jill Nussinow yang sependapat dengan Shaistha, tidak menyetujui Paleo diet.

"Penekanan berat badan pada daging dan rendahnya mengonsumsi karbohidrat menjadi perhatian saya," kata Jill Nussinow.

Menurutnya seseorang membutuhkan setidaknya 40 persen kalori yang berasal dari karbohidrat untuk memberikan tenaga yang cukup dan kinerja otak yang baik.

Sedangkan Ahli diet lain, Zaheeruddin menyetujui seseorang memilih paleo diet untuk membantu menurunkan bobot tubuhnya.

"Jika sayuran adalah fokus utama dari diet paleo, ini akan sangat meningkatkan manfaat kesehatan dari diet. Sedangkan yang berfokus pada daging tidak tidak akan mendapatkan manfaat kesehatan utama yang terkait dengan pola makan," ujarnya.

Zaheerudin mengingatkan untuk tetap melengkapi diet dengan aktivitas fisik serta asupan vitamin dan suplemen mineral dapat membantu mengganti zat yang kurang.

Sementara umumnya dianggap aman asalkan itu tidak disalahgunakan. "Diet ini sulit untuk dipertahankan mengingat gaya hidup kita saat ini. Diet seimbang dengan serat tinggi, lebih banyak buah dan sayuran, susu dan biji-bijian mungkin akan lebih baik," kata Zaheeruddin.

(Mia/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini