Liputan6.com, Jakarta - Ahli gizi Dr dr Tan Shot Yen membagikan sejumlah kiat yang bisa diterapkan orangtua agar anak aman mengonsumsi gula.
Menurut Tan, langkah pertama yang bisa dilakukan ole orangtua agar anak bisa kenal cita rasa manis dari gula secara aman yakni dengan membiasakan konsumsi pangan dari sumbernya langsung.
Baca Juga
"Tentu yang baik untuk mengonsumsi gula secara aman itu yang berasal langsung dari sumber aslinya, seperti beras, umbi-umbian, jagung, sagu, sayur-sayuran dan buah," katanya dalam daring, Rabu, dilansir ANTARA.
Advertisement
Tan menyarankan agar orangtua sebisa mungkin tidak menambahkan gula tambahan yang telah diolah atau gula rafinasi seperti gula pasir atau pemanis buatan.
Cara mengonsumsi gula yang aman bagi anak juga bisa dilakukan dengan cara orangtua memahami label pangan dalam pangan yang dikemas. Tentunya dengan menghindari pangan kemasan yang jelas-jelas tertulis mengandung gula tinggi.
Istilah Gula pada Label Pangan
Dalam paparannya, Tan mengingatkan orangtua harus mengenal istilah dari gula-gula yang tersembunyi dalam komposisi yang ditulis pada label pangan.
Salah satu ciri kandungan gula tersembunyi, kata Tan, biasanya berakhiran "-ol" seperti sorbitol, manitol, dan xylitol. Selain itu, biasanya kandungan gula tambahan pada pangan kemasan juga muncul dengan embel-embel perisa atau sirup yang tentunya produk tersebut juga buatan pabrik, contohnya seperti sirup jagung.
Â
Kiat Atasi Anak yang Kecanduan Gula
Dalam kesempatan tersebut, Dr Tan & Remanlay Insitute juga membagikan kiat bagi orangtua menangani anak yang telah mengalami kecanduan gula.
"Cara yang paling mudah mengatasi kecanduan gula tambahan ya buat kecanduan baru namun dengan cara yang lebih sehat," katanya.
Orangtua yang harus menghadapi anak yang telah kecanduan gula tambahan seperti sirup dan kental manis, ada baiknya mulai mengganti produk tersebut dengan sumber pangan yang memiliki gula alami.
Orangtua juga bisa mengajak anaknya membuat langsung camilan dari nol dan tidak lagi membiasakan anak mengonsumsi camilan kemasan yang tentunya mengandung banyak gula.
"Anak-anak itu senang kok kalau diajak berinteraksi. Misalnya orang tua ajak anak bikin kue pisang, anaknya bisa diajak potong pisangnya sedangkan orang tua bisa bikin adonannya. Ini juga jadi cara mengajarkan anak belajar menghargai makanan yang dibikinnya sendiri dan rasanya tak kalah dari yang di kemasan," katanya.
Â
Advertisement
Perlu Komitmen Kuat Atasi Kecanduan Gula pada Anak
Terakhir, Tan berpesan, mengatasi kecanduan gula pada anak dibutuhkan komitmen kuat dari orangtua dan lingkungan untuk melakukan hal serupa.
Jika orangtua masih punya keterikatan pada produk yang mengandung gula berlebih, maka ortu harus merelakan kebiasaan terseut dan menjadi contoh bagi anak sehingga lambat laun anak tak lagi bergantung pada gula.
"Jadi kalau ibunya suka banget sama cokelat atau ayahnya suka kopi pakai kental manis, nah itu harus disingkirkan dari kulkas di rumah. Karena betul istilah It take a village to raise a child itu, jadi orang tua mencontohkan agar dapat membuat anak memiliki perilaku makan yang baik," tutup dokter Tan.