Sukses

Penularan Virus Polio Lewat Feses, Komisi IX DPR: Pastikan Ada Jamban Sehat

Pastikan ada jamban sehat di rumah agar tidak terjadi penularan virus Polio lewat feses.

Liputan6.com, Jakarta Dua kasus infeksi virus Polio ditemukan di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur pada Desember 2023, sedangkan satu kasus ditemukan di Jawa Timur pada 4 Januari 2024. Ketiga kasus Polio terbaru ini mengakibatkan kondisi lumpuh layu (Acute Flaccid Paralysis/AFP).

Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto menyayangkan kemunculan kembali kasus Polio di Indonesia. Sebab, pada 2022 silam, pernah terjadi outbreak atau Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di Aceh.

“Indonesia telah ditetapkan bebas polio pada 2014, harusnya ini dipertahankan,” kata Edy melalui pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Minggu, 7 Januari 2024.

Laporan kasus Polio di Jawa Tengah dan Jawa Timur disebutkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin lantaran saat pandemi COVID-19 angka cakupan vaksinasi atau imunisasi anak rendah, termasuk vaksinasi untuk polio.

Jamban Sehat di Rumah

Berdasarkan informasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, penularan virus Polio dapat melalui feses. Dengan demikian, Edy meminta agar ada jamban sehat di rumah demi menekan penularan virus Polio.

"Upaya lainnya yang harus dilakukan adalah memastikan adanya jamban yang sehat di setiap rumah. Virus polio dapat menular lewat feses. Dengan adanya jamban, maka tidak ada Buang Air Besar (BAB) sembarangan," sarannya.

"Potensi penularan polio pun berkurang. Sosialisasi tidak BAB sembarangan juga harus dilakukan lagi. Sasar dengan semua platform media."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Aktif Laporkan Cakupan Imunisasi Polio

Edy Wuryanto mendorong agar kembali digencarkan vaksinasi.

“Kembali disosialisasikan apa saja vaksinasi dasar yang harus diberikan. Termasuk vaksin lainnya yang digunakan untuk booster atau menambah kekebalan,” ucap Legislator dari Dapil Jawa Tengah III ini.

Selain itu, Edy mendorong agar setiap daerah dengan aktif melaporkan cakupan imunisasi polio di wilayahnya. Selanjutnya, Pemerintah pusat, diwakilkan oleh Kementerian Kesehatan, melakukan monitoring dan evaluasi terhadap cakupan vaksinasi di setiap daerah.

“Jika ada cakupan yang belum maksimal harus dicarikan solusinya,” lanjutnya.

3 dari 3 halaman

Buang Air Besar di Jamban dengan Septic Tank

Untuk menanggulangi dan memutus transmisi penularan virus polio, Kemenkes mengimbau masyarakat untuk berperan aktif.

Salah satunya, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu pada Jumat (5/1/2024), mengingatkan agar menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk Buang Air Besar (BAB) di jamban dengan septic tank dan cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air.

Masyarakat juga harus memastikan anak-anak memeroleh imunisasi rutin polio lengkap sesuai usia, yaitu 4 kali polio tetes dan 2 kali polio suntik, sebelum usia 1 tahun.

Terkait dengan tiga kasus Polio terkini, Maxi meminta daerah untuk memastikan seluruh anak usia 0 sampai 7 tahun di seluruh wilayah Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur serta Kabupaten Sleman Provinsi DIY memeroleh 2 dosis imunisasi polio tetes tambahan pada kegiatan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN), yang akan dilaksanakan mulai 15 Januari 2024.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.