Sukses

Waspada, Ini 5 Jenis Penyakit Tersering Muncul di Musim Penghujan

Berikut ini macam-macam penyakit yang datang saat musim penghujan.

Direview oleh:
dr Ainni saat ini adalah dokter umum di Rumah Sakit Bakti Timah, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau.

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini beberapa wilayah di Indonesia sedang memasuki musim penghujan. Suatu hal yang patut disyukuri karena dapat mengurangi polusi udara dan membuat suhu menjadi lebih dingin. 

Di sisi lain juga tetap harus menjaga kesehatan untuk mengurangi risiko kemungkinan penyakit yang bisa muncul pada musim ini.

Pemerhati Kesehatan dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan, di masa-masa inilah kita seharusnya untuk lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatan.

"Banyak orang yang tadinya sehat-sehat aja di musim panas, tiba-tiba begitu hujan sekali kok rasanya jadi sakit, tidak enak badan," ucap Reisa Broto Asmoro saat Siaran Sehat Bersama Dokter Reisa di Channel YouTube Kementerian Kesehatan RI ditulis Selasa (28/11/2023).

Berikut ini macam-macam penyakit yang datang saat musim penghujan:

1. Flu

"Yang pertama ada flu, virus influenza adalah penyebabnya," kata Reisa.

Flu adalah penyakit yang memiliki gejala batuk, bersin, demam, pusing, nafsu makan menurun dan lain sebagainya.

Flu sering terjadi ketika musim hujan karena virus influenza memang mudah menular di lingkungan yang muncul di musim hujan seperti lembap, banyak orang berkumpul dan lain sebagainya.

Reisa mengatakan agar tidak menyepelekan penyakit tersebut. Pada sebagian orang influenza bisa menjadi masalah serius seperti influenza. 

"Harus tetap berhati-hati karena kadang penyakit ini kalau dibiarkan begitu saja, meskipun memang harusnya sembuh dengan sendirinya ya, tapi tidak boleh dianggap remeh karena bisa menyebabkan komplikasi seperti pneumonia, infeksi telinga dan lain-lain," jelas Reisa.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Diare

Diare memiliki banyak penyebab, bisa karena kuman, virus, bakteri atau jamur. Namun, diare paling sering ditemukan jika sumber air di sekitar kotor. 

Reisa menjelaskan bahwa ketika hujan maka lingkungan menjadi cenderung becek. Lalu, sumber air akan terkontaminasi dan kebersihan tidak terjaga dengan baik yang akhirnya akan terjadinya diare.

"Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami buang air besar lebih dari tiga kali sehari dengan tinja yang lebih cair, jadi kita harus hati-hati karena diare juga punya komplikasi yang serius," tutur Reisa

 

3 dari 4 halaman

3. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit yang paling sering terjadi saat musim hujan adalah demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti.

"Kalau di daerah yang curah hujannya tinggi kan lingkungaannya jadi lebih banyak kemungkinan air tergenang, biasanya nyamuk itu suka di tempat air bersih yang tergenang."

"Nah inilah makanya kenapa si kasus DBD ini seringkali meningkat selama musim hujan," lanjut Reisa. 

DBD adalah penyakit yang cukup berbahaya dengan gejala demam tinggi sampai 40 derajat Celsius, lalu diikuti dengan sakit kepala hebat terutama di bagian sekitar mata. DBD juga bisa mengakibatkan pendarahan dengan munculnya bintik merah di kulit.

Reisa mengingatkan agar segera ke puskesmas atau layanan kesehatan lainnya jika menunjukkan gejala DBD. 

"Harus terpantau cairan dalam tubuhnya, dan kalau ada gejala penyakit seperti itu segera kunjugni fasilitas kesehatan terdekat," jelasnya

 

4 dari 4 halaman

4. Tifus

Tifus memiliki nama asli demam tifoid yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini mudah sekali berkembang di air banjir atau makanan dan minuman yang tidak higienis atau tidak matang.

"Tifus itu kan keluhannya bisa demam, sakit kepala, ganggguan pencernaan, dan biasanya keluhan semakin berat di sore hari atau pagi hari. Ini juga tidak bisa dianggap sepele karena tifus harus diberikan pengobatan yaitu antibiotik jadi harus berobat ke faskes terdekat," kata Reisa.

5. Leptospirosis

Terakhir leptospirosis yang disebabkan oleh bakteri bernama Leptospira. Penyakit ini ditularkan dari sentuhan langsung dengan genangan air atau banjir yang sudah tercemar oleh urine dari hewan yang sudah terinfeksi bakteri tersebut.

"Hewan-hewan yang biasanya terinfeksi seperti tikus, anjing dan hewan ternak. Gejalanya berupa demam, menggigil, sakit kepala, mual muntah, nyeri otot dan diare," kata Reisa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini