Sukses

Selain Panas, Ini 5 Penyebab Lain Seseorang Berkeringat di Malam Hari

Tubuh berkeringat ketika tidur, menjadi salah satu penyebab perubahan hormon dan lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Berkeringat menjadi kondisi yang normal dialami setiap orang. Memastikan ruangan sejuk dan nyaman juga menjadi langkah awal agar tidur nyenyak bebas dari keringat saat tidur.

Namun, keringat bisa saja tetap mengucur meski pun ruangan sudah dipastikan sejuk dan nyaman. Kenapa bisa begitu ya?

“Beberapa pemicunya tidak berbahaya. Seperti kamar tidur yang panas atau bahkan berhubungan dengan perubahan gaya hidup yang positif, olahraga misalnya. Hal lainnya memiliki penyebab mendasar seperti menopause, infeksi, penyakit, atau pengobatan,” jelas dua pakar kesehatan tidur, Siobhan Banks dan Linda Grosser dari University of South Australia.

Penyebab lainnya pun disampaikan, bahwa orang berkeringat saat tidur dikarenakan adanya perubahan suhu tubuh.

“Banyak kondisi dan faktor yang dapat memicu keringat di malam hari, karena berubahnya titik setel suhu tubuh. Kondisi ini berusaha mempertahankan suhu intinya,” jelas Banks dan Grosser.

Lebih lanjut tentang keringat di malam hari, kedua ahli tersebut membeberkan penyebabnya berikut ini dilansir dari New York Post:

1. Hormon

Kondisi ini dikarenakan perubahan hormonal rutin dan menopause, membuat 80 persen mengalami keringat malam.

Sedangkan pria dengan kadar testosteron lebih rendah di usia 45 tahun, 38 persen lebih rentan mengalami keringat malam.

Penyebabnya adalah fluktuasi estrogen berhubungan dengan neurotransmitter yang mempengaruhi hipotalamus otak. Ini pada dasarnya berfungsi sebagai termostat atau mengatur sirkulasi tubuh.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penyakit Tertentu

 

Penyakit tertentu biasanya jadi penyebab utama keluar keringat di tengah malam.

“Infeksi ringan seperti flu biasa dapat menyebabkan keringat malam,” tulis para peneliti.

2. Efek Obat

Obat-obatan yang mengandung inhibitor reuptake serotonin selektif, kortikosteroid, pengganti hormon tiroid, dan metadon, juga memicu keringat malam.

“Sebab mempengaruhi bagian otak dan neurotransmiter yang mengontrol dan merangsang keringat,” jelas Banks dan Grosser.

Terutama orang yang ketergantungan alkohol dan pengguna narkoba juga dapat meningkatkan risiko timbulnya masalah keringat.

 

3 dari 4 halaman

4. Stres

 

Kecemasan adalah alasan utama berkeringat di malam hari, begitu pula stres.

“Stres psikologis mengaktifkan sistem pelepasan neurotransmitter yang meningkatkan detak jantung, pernapasan, dan tekanan darah. Hal ini menyebabkan tubuh menjadi panas, kemudian mulai berkeringat untuk mendinginkan tubuh kembali,” tegas mereka.

Berkeringat di malam hari juga dapat meningkatkan kecemasan hingga menyebabkan lebih banyak keringat. Pada akhirnya menyebabkan kurang tidur dan justru menjadi fokus pada kecemasan.

5. Mendengkur

Kondisi terkait seperti sleep apnea adalah penyebab lain seseorang berkeringat.

“Sekitar sepertiga orang dengan gangguan tidur, sering  mengalami keringat malam,” tambah Banks dan Grosser.

“Penyebab pastinya belum diketahui, namun penelitian menunjukkan hal ini terkait dengan rendahnya kadar oksigen dalam darah (hipoksemia) atau tekanan darah tinggi.”

4 dari 4 halaman

Cara Mengatasi Keringat Mengucur di Malam Hari

Beberapa cara ini di rekomendasikan oleh Banks dan Grosser pada penelitiannya, yakni :

  • Tidur di lingkungan yang sejuk
  • Kenakan baju tidur yang menyerap keringat. Biasanya terbuat dari bahan ringan seperti katun atau linen.
  • Pilih alas tidur yang ringan, bukan terbuat dari serat sintetis atau flanel.
  • Pertimbangkan kasur dan bantal yang menghalangi aliran udara, seperti berbahan busa.
  • Hindari makanan pedas, kafein, atau alkohol sebelum tidur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.