Sukses

Pesan Menkes Budi: Rajin Periksa Kesehatan, Sekarang Paling Banyak Stroke dan Kanker

Imbauan rajin periksa kesehatan, mengingat paling banyak yang alami stroke sampai kanker.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengingatkan penyakit seperti kanker, jantung, dan stroke menelan pembiayaan BPJS Kesehatan tinggi. Oleh karena itu, masyarakat diimbau rajin memeriksa kesehatan.

Upaya tersebut, kata Menkes Budi, yakni memperkuat pelayanan primer, yakni Puskesmas dan Posyandu. Penguatan pelayanan primer ini masuk ke dalam salah satu pilar transformasi kesehatan yang masih terus diupayakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

"Kita akan perkuat Puskesmas, Posyandu sampai layanan kesehatan yang sifatnya promotif atau edukasi dan preventif. Mencegah itu intinya rajin skrining, rajin periksa kesehatan," ucapnya usai rapat terbatas di Istana Merdeka Jakarta baru-baru ini.

"Penyakit di kita yang paling banyak kan stroke, jantung, cancer (kanker). Itu yang harus rajin diperiksa, apalagi kalau darah tinggi, supaya enggak stroke. Jangan sampai (tekanan darahnya) 80/120 mmHg. Kan enggak susah (periksa kesehatan) daripada kita kena stroke duluan."

Jangan Tunggu Serangan Jantung

Bagi yang punya riwayat darah tinggi, Budi Gunadi menekankan agar tidak lupa minum obat. Selain itu, kolesterol juga mesti dijaga.

"Mendingan kalau darah tinggi minum obat. Di Puskesmas kan ada obat darah tinggi, kolesterol, LDL (Low Density Lipoprotein) mesti di bawah 135. Kalau tinggi kan obatnya ada, minumlah. Jadi fokus pencegahannya, jangan tunggu (kena) serangan jantung," tegasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Komplikasi Diabetes Merusak Organ Lain

Selanjutnya, Menkes Budi Gunadi juga berpesan agar gula darah dijaga. Apabila seseorang sampai cuci darah, maka tandanya sudah cukup parah.

Dampaknya, bisa terjadi komplikasi diabetes yang merusak organ lainnya.

"Atau misalnya diabetes, sekarang lagi naik kan, cuci (darah) ginjal itu banyak sekali. Diabetes itu bisa bawa (berdampak) ke stroke, bawa ke jantung, kerusakan organ-organ lain," lanjut Budi Gunadi.

"Diabetes itu kan tinggal diukur gula darahnya. Yang paling bagus HbA1C-nya di bawah 5,7. Nah, itu kalau di atas, ya minum obat, ubah gaya hidup."

3 dari 4 halaman

Sakit Membuat Kualitas Hidup Tidak Baik

Menurut Budi Gunadi Sadikin, lebih baik masyarakat mempunyai kesadaran untuk mencegah agar tidak sakit. Sebab, bila sudah sakit, kualitas hidup menjadi tidak baik.

"Nah, membuat manusia agar tetap sehat, harusnya memberikan kesadaran yang baik. Jangan mengobati orang sakit. Kan mengobati orang sakit itu mahal, kualitas hidupnya juga tidak baik," imbuhnya.

"Siapa sih yang mau, sebagus-bagusnya rumah sakit, terus senang dengan rumah sakit, kepalanya dibuka (dioperasi)? Lebih baik teman-teman hidup sehat."

Cek Kesehatan Setidaknya Satu Tahun Sekali

Pada Minggu (3/10/2022), Menkes Budi Gunadi turut meminta kepada masyarakat untuk rutin melakukan pemeriksaan riwayat kesehatan, setidaknya satu tahun sekali. Utamanya, melihat stroke menjadi penyakit dengan tingkat kecacatan nomor satu di Indonesia sekaligus menjadi penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia pada tahun 2014.

Tidak hanya pencegahan terhadap stroke, pemeriksaan kesehatan rutin di fasilitas pelayanan kesehatan dan menerapkan perilaku hidup sehat juga dapat mencegah berbagai faktor risiko penyakit berbahaya lainnya yang terdapat pada tubuh kita.

4 dari 4 halaman

Skrining Kesehatan Rutin

Masyarakat diharapkan juga dapat disiplin dalam menerapkan perilaku hidup sehat seperti rutin melakukan aktivitas fisik ringan atau berolahraga minimal 30 menit sehari dan lakukan 5 hari dalam seminggu

Sebagai langkah konkrit, ke depannya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merencanakan akan melakukan skrining kesehatan secara rutin ke seluruh masyarakat Indonesia yang punya faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, gula dan kolesterol.

Sehingga berbagai macam Penyakit Tidak Menular (PTM) dapat segera dilakukan penanganan. Selain itu, dengan kegiatan tersebut, diharapkan dapat meminimalisir jumlah pasien stroke di indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini