Sukses

Kanker Ginjal Seperti yang Dialami Vidi Aldiano Bisa Ditandai dengan Nyeri Pinggang dan Kencing Berdarah

Dokter spesialis urologi mengatakan, salah satu gejala yang bisa timbul pada pasien kanker ginjal adalah nyeri pinggang.

Liputan6.com, Jakarta Kanker ginjal seperti yang dialami penyanyi Vidi Aldiano tiga tahun belakangan kerap tidak menimbulkan gejala pada awal stadium yakni stadium satu dan dua.

Gejala biasanya mulai muncul pada stadium tiga ke atas. Hal ini yang menyebabkan pasien datang ke dokter ketika kondisinya sudah mulai parah.

“Pasien biasanya ke dokter saat ada keluhan. Masalahnya, kalau masih dini jarang sekali ada keluhan. Kanker ginjal pada stadium satu sering tidak ada keluhan apa-apa, stadium dua pun sama. Baru di stadium tiga ada keluhan,” jelas dokter spesialis urologi konsultan Lukman Hakim dalam media briefing Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Rabu (20/9/2023).

Lukman menambahkan, salah satu gejala yang bisa timbul adalah nyeri pinggang. Rasa nyeri pada pinggang dapat terjadi lantaran letak ginjal berada di pinggang, baik di kanan maupun di kiri. Sayangnya, nyeri pinggang akibat kanker ginjal tidak berbeda dengan nyeri pinggang biasa. 

"Apakah ada perbedaan antara nyeri pinggang biasa dengan nyeri pinggang akibat kanker? Tidak ada, sama-sama nyeri pinggang," kata Lukman.

Ada satu nyeri yang agak spesifik yakni nyeri menjalar. Nyeri dari perut sebelah kanan depan menjalar ke pinggang kanan belakang atau sebelah kiri. Namun, ini biasanya bukan nyeri pinggang akibat tumor ginjal melainkan karena batu ginjal atau batu di ureter.

“Tapi batu ginjal dan kanker ginjal nyerinya kurang lebih sama, jadi sulit untuk memprediksi nyeri ginjalnya karena encok, batu ginjal, infeksi ginjal, atau kanker ginjal. Sulit untuk bisa membedakan itu. Kalau ke dokter, lakukan pemeriksaan USG untuk memeriksa ginjalnya.”

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gejala Lain Kanker Ginjal

Gejala lainnya yang bisa timbul adalah kencing darah atau urine bercampur darah. Pasalnya, kanker merupakan benjolan yang rapuh dan mudah berdarah.

"Kanker adalah benjolan yang rapuh dan mudah berdarah, darah itu akan mengalir ke saluran kencing dan dikeluarkan sebagai kencing yang berwarna merah atau kencing darah.”

Pada stadium empat, kanker dari ginjal bisa menyebar (metastasis) ke berbagai area lain seperti paru-paru. Jika kanker sudah menyebar ke paru, maka keluhan yang bisa timbul adalah batuk-batuk.

“Bisa juga batuk darah,” ujar Lukman.

Dengan kata lain, gejala kanker ginjal pada stadium empat tergantung pada daerah sebarannya. Jika menyebar ke otak maka bisa mengakibatkan penurunan kesadaran atau kejang-kejang. Jika menyebar ke tulang maka bisa menyebabkan nyeri atau pegal pada tulang tersebut.

3 dari 4 halaman

Kanker Ke-7 dengan Kasus Terbanyak di Dunia

Sebelumnya, Koordinator Bidang Ilmiah Ikatan Ahli Urologi Indonesia itu menjelaskan bahwa kanker ginjal adalah kanker yang terjadi pada organ ginjal baik pada ginjalnya sendiri maupun pada pembuluh darahnya.

Secara global, kanker ginjal mencapai 746.547 kasus atau 4,8 persen dari seluruh kasus kanker. Dengan begitu, kanker ini menduduki posisi ketujuh sebagai kanker dengan kasus terbanyak di dunia.

Seperti kanker lainnya, kanker ginjal memiliki stadium ringan hingga parah yakni stadium satu, dua, tiga, dan empat.

Semakin tinggi stadium, maka semakin cepat pertumbuhan kankernya dan pengobatan yang dibutuhkan pun semakin agresif. Dengan kata lain, pengobatan setiap pasien kanker ginjal akan berbeda tergantung pada keparahannya.

4 dari 4 halaman

Penanganan Pasien Kanker Ginjal

Penanganan pasien kanker ginjal bisa berupa pemberian obat-obatan oral dan injeksi, ada pula operasi.

Namun, operasi tidak selalu dapat dilakukan pada semua pasien. Biasanya, operasi hanya dilakukan pada pasien stadium satu hingga tiga.

“Operasi bisa dilaksanakan bisa tidak, kalau stadium empat hanya sebagian kecil yang bisa operasi, sebagian besar tidak bisa dan tidak perlu karena sudah menyebar (kankernya),” kata Lukman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.