Sukses

Menkes Budi: Kita Butuh Ibu-Ibu untuk Menyehatkan Keluarga dan Masyarakat

Peran ibu-ibu memastikan kesehatan terjaga di lingkungan keluarga dan masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menilai peran ibu-ibu sangat penting dan menjadi garda terdepan dalam memastikan kesehatan keluarga dan masyarakat terjaga dengan baik. Utamanya, agar upaya kesehatan bisa berjalan, mulai dari pencegahan stunting hingga skrining kesehatan.

Hal itu disampaikan Menkes Budi saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) pada Senin (11/9/2023).

Ia pun mengajak para ibu PKK untuk menjaga keluarga serta masyarakat menjaga kesehatan agar dapat mewarisi negara dan menjadikan Indonesia maju.

"Kita butuh ibu-ibu yang ada di sini untuk bisa menyehatkan keluarganya, menyehatkan masyarakatnya agar kita bisa memastikan nanti di tahun 2030 -- pada saat bonus demografi -- kita bisa mewarisi anak-anak kita, cucu-cucu kita yang nanti akan melanjutkan hidup, mereka akan bangga Indonesia menjadi negara maju," tutur Budi Gunadi di Jakarta.

Peluang Indonesia Jadi High Income Country

Dengan memanfaatkan bonus demografi yang akan terjadi di tahun 2030-2035, ini menjadi peluang bagi Indonesia naik tingkat menjadi negara berpenghasilan tinggi (high income country).

Upaya ini dipertegas dengan diterbitkannya nota kesepahaman antara Menteri Kesehatan dengan Ketua Umum TP PKK tentang Penguatan Upaya Kesehatan melalui Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga dan Sinergitas Pos Pelayanan Terpadu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penguatan Upaya Kesehatan Masyarakat

Ruang lingkup nota kesepahaman antara Menteri Kesehatan dengan Ketua Umum TP PKK tentang Penguatan Upaya Kesehatan melalui Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga dan Sinergitas Pos Pelayanan Terpadu memuat sepuluh poin kesepakatan.

Kesepakatan yang dimaksud diantaranya:

  • penguatan upaya kesehatan masyarakat
  • penguatan kapasitas sumber daya manusia dalam mendukung program kesehatan
  • penguatan akses dan mutu pelayanan kesehatan
  • penguatan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit,
  • penataan, pemberdayaan dan pendayagunaan posyandu.
  • pembinaan karakter keluarga; pendidikan dan peningkatan ekonomi keluarga
  • penguatan ketahanan keluarga, kesehatan keluarga dan lingkungan
  • serta pertukaran data dan informasi.
3 dari 4 halaman

Ajak Para Ibu untuk Menjaga Kesehatan

Dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyatakan keinginan tak hanya merevitalisasi Posyandu, melainkan menerjunkan para kader dan ibu (ibu-ibu PKK).

“Mimpi saya tidak hanya sampai 300.000 Posyandu yang kita revitalisasi, tetapi saya mau turunkan ke 50 juta keluarga di Indonesia, tidak hanya kadernya, melainkan juga ibu di seluruh Indonesia (untuk menjaga kesehatan),” ungkapnya.

Ciptakan Manusia Produktif

Menurut Budi Gunadi, sangat penting untuk menjaga kesehatan demi kemajuan bangsa yang dimulai dari lingkungan terkecil keluarga, dengan cara fokus menjaga diri tetap sehat, bukan mengobati yang sakit karena ini sangat penting untuk menciptakan manusia produktif.

“Kita lihat data-datanya di dunia negara-negara yang belanja kesehatannya per kapita rendah tapi rata-rata usia hidupnya tinggi seperti Jepang, dan Singapura programnya menjaga rakyatnya tetap sehat, bukan mengobati,” pungkasnya.

4 dari 4 halaman

Anak-Anak Harus Pintar dan Sehat

Indonesia hanya mempunyai satu kesempatan untuk naik menjadi negara maju saat puncak bonus demografi pada 2030/2035 mendatang. Definisi negara maju merujuk informasi World Bank adalah pendapatan (income) per kapita di atas US$ 12.500.

Agar Indonesia dapat memanfaatkan peluang bonus demografi, menurut Menkes Budi Gunadi, anak-anak harus pintar dan sehat.

Dengan mempersiapkan pendidikan dan kesehatan anak sekarang, diharapkan mereka memiliki pekerjaan dengan pendapatan yang mumpuni.

"Oleh karena itu, anak-anak mesti pintar dan sehat. Makanya, ini urusan stunting penting. Stunting sekarang 20-an persen. Kenapa sih masih dikhawatirkan? Stunting itu kalau pakai bahasa yang langsung masuk, anaknya bodoh," ucap Budi Gunadi saat acara Nahdlatul Ulama (NU) Health Summit 2023 di UIN Walisongo Semarang, Jawa Tengah, Jumat (11/8/2023).

"Artinya, kapasitas otak enggak seperti yang normal. Jadi, anak-anak harus sehat. Kalau enggak, kita berdosa pada generasi muda kita, karena membiarkan Indonesia enggak bisa jadi negara maju."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini