Sukses

Dokter Anak Puji Cipung Suka Makan Lele, Makanan Merakyat yang Kandungan Gizinya Sangat Besar

Semoga banyak anak seperti Cipung yang begitu lahap makan lele karena ini ikan yang bagus

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini, video Rayyanza Malik Ahmad alias Cipung makan lele goreng viral di semua media sosial. Ini bermula ketika pengasuh anak kedua Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Sus Rini, berbagi video kegiatan sehari-hari dari bocah yang belum genap berumur dua tahun.

Di dalam video itu Cipung terlihat lahap menyantap seporsi lele goreng berukuran cukup besar yang disajikan bersama nasi di atas piring berwarna putih. Bahkan, di beberapa momentum, Cipung tampak makan sendiri tanpa harus disuapin Sus Rini.

Netizen yang melihat video Cipung makan lele goreng pun dibuat takjub. Bagaimana mungkin seorang batita bisa dengan lahap menyantap lele yang bahkan tidak semua orang dewasa menyukainya?

Dengan beredarnya video Cipung lahap makan ikan lele, warganet berharap adik dari Rafathar Malik Ahmad bisa menjadi contoh untuk anak-anak lainnya. Mengingat harga lele yang murah tapi memiliki kandungan nutrisi yang besar.

Dokter Anak Senang Melihat Cipung Makan Lele

Hal senada diungkap dokter anak kenamaan, dr I Gusti Ayu Nyoman Pratiwi SpA, "Saya senang banget Rayyanza makannya lele, karena bukan salmon. Biasanya, di kamar praktik, terkenalnya itu ikan salmon.".

Ini dikatakan dr Tiwi di acara 'Sambut Hari Anak Nasional 2023, Mari Bersama Penuhi Hak dan Wujudkan Perlindungan Anak' yang diadakan Tokopedia belum lama ini.

"Lele itu adalah sumber protein dan lemak yang sangat baik. Jadi, lele itu mengalahkan hati, loh. Lele itu mirip seperti daging, lemaknya," kata dr Tiwi kepada Health Liputan6.com yang hadir di acara tersebut.

"Artinya, salah satu tips menaikkan berat badan anak dengan cepat adalah kandungan lemak yang cukup dalam makanan. Dengan adanya lemak itu, porsi makan kecil tapi jadi lebih tinggi," dia menambahkan.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ikan Lele Kesukaan Cipung Bisa Didapat dengan Harga Murah

Dengan segala kehebatan yang terkandung di dalam lele, salah satu ikan kesukaan Cipung ini bisa didapat dengan harga murah. Diharapkan semua lapisan dapat membelinya.

Namun, satu hal yang ditekankan dr Tiwi bahwa anak akan mencontoh pola atau perilaku makan dari kedua orang tua. Sebelum memaksa anak untuk suka makanan tertentu, orang tua kudu melakukannya terlebih dahulu.

"Intinya, dalam memberikan makanan untuk anak, jangan jauh-jauh dari makanan yang dimakan orang tuanya. Dengan begitu, biasanya lebih mudah," ujar dr Tiwi.

Bila ada orang tua yang menginginkan anaknya bisa selahap Cipung meski dikasih seporsi ikan lele, bisa dimulai sejak di tahap menyusui.

Menurut dr Tiwi, kalau makanan ibu dari awal sudah bervariasi, pun saat menyusui juga menyantap beragam jenis makanan, apa yang dimakan dari ibunya itu juga dimakan pertama oleh bayinya.

"Mudah-mudahan itu lebih mudah," katanya.

 

 

3 dari 4 halaman

Pentingnya Kandungan Protein untuk Anak

Banyak orangtua mengalami kesulitan saat memberi makan anak, lantaran anak-anak jadi pemilih. Ternyata, kata dr Tiwi, kebiasaan yang dilakukan orangtua sedari awal saat memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) turut berpengaruh terhadap nafsu makan dan sikap pemilih ketika makan sesuatu di masa perkembangan anak.

"Untuk mencapai gizi seimbang yang pertama dicari apa yang di ASI mulai berkurang, seperti komponen zat besi. Ini ada di protein hewani," ujarnya.

Dr Tiwi pun menyarankan untuk banyak mengonsumsi telur serta hati ayam yang kandungan proteinnya cukup tinggi.

Sementara komposisi karbohidrat berupa nasi atau kentang bisa diberikan 20 persen dari total makanan MPASI, sisanya 10 sampai 15 persen adalah protein hewani.

Dr Tiwi kemudian mengingatkan untuk menyertakan sedikit lemak yang baik untuk lambung bayi yang kecil.

"Lemak tersebut tak perlu harus olive oil atau butter, minyak yang biasa digunakan di dapur juga bisa digunakan," katanya.

 

4 dari 4 halaman

Anak Tidak Perlu Dikasih Buah Terlalu Sering

Lebih lanjut dr Tiwi tidak menyarankan bayi terlalu banyak diberi sayuran dan buah, terutama buah yang tanpa ditambahkan apapun rasanya manis.

"Dasarnya bayi itu suka dengan rasa manis, ketika langsung dikenalkan dengan buah dia akan jadi pemilih," ujar dr Tiwi.

Sebaliknya, bayi mulai umur 6 bulan sejak MPASI harus dikenalkan dulu dengan rasa pahit hati ayam, bau amis telur dan ikan yang kaya zat besi serta protein.

Di masa pengenalan berbagai jenis makanan, sebaiknya buah dan sayur bisa dikonsumsi setidaknya dua kali dalam seminggu.

Selanjutnya orangtua juga perlu menambahkan unsur vitamin C yang fungsinya untuk penyerapan nutrisi pada bayi.

Selain protein hewani, karbohidrat sebagai sumber energi bayi bergerak dan lemak.

Sebagai variasi, anak juga bisa diberi ikan lele yang terkenal punya segudang protein dan nilai gizi tinggi.

Sehingga sumber omega maupun ikan kaya protein tak harus ikan salmon yang mahal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini