Sukses

Penipuan dengan Kedok Update Satu Sehat Mobile, Bamsoet Minta Tim Siber Polri Tindak Lanjuti

Muncul laporan penipuan berupa link update aplikasi Satu Sehat Mobile. Terkait ini, Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet meminta tim siber Polri tindak lanjut upaya penipuan tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Upaya penipuan masih terus terjadi. Baru-baru ini, muncul laporan penipuan melalui sebuah link berkedok update aplikasi Satu Sehat Mobile yang beredar di WhatsApp.

Merespons hal tersebut, Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet meminta aparat kepolisian melalui tim siber Polri untuk menindaklanjuti upaya pencurian data melalui pesan singkat yang beredar di masyarakat.

"Meminta aparat kepolisian melalui tim siber Polri untuk segera menindaklanjuti upaya pencurian data melalui pesan singkat yang beredar di masyarakat, dengan menelusuri dan menginvestigasi serta menindak tegas oknum yang terlibat," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet melalui keterangan pada Health Liputan6.com, Kamis (16/3/2023).

Selain itu, Bamsoet turut meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memberikan imbauan pada masyarakat agar mewaspadai pencurian data pribadi yang berkedok Satu Sehat Mobile ataupun mengatasnamakan Kemenkes.

"Sebab, secara prosedural Kemenkes tidak pernah mengirimkan link update Satu Sehat secara personal melalui Whatsapp," kata Bamsoet.

Sosialisasi Layanan Aduan Resmi Kemenkes

Lebih lanjut Bamsoet ikut meminta Kemenkes bisa melakukan sosialisasi terkait layanan aduan resmi kepada masyarakat yang bisa diakses melalui WhatsApp, email, hingga direct message di media sosial Satu Sehat.

"(Layanan aduan resmi itu) sebagai sarana laporan atau aduan masyarakat apabila terjadi kendala maupun apabila adanya laporan tindak kejahatan seperti upaya penipuan atau pencurian data," ujar Bamsoet.

Tak lupa, Bamsoet juga meminta Kemenkes untuk terus melakukan monitor penggunaan data individu yang ada di aplikasi. Sekaligus, menjamin keamanan data pengguna aplikasi Satu Sehat Mobile melalui peningkatan sistem yang punya tingkat keamanan tinggi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Respons Kemenkes terkait Link Penipuan SatuSehat

Pihak Kemenkes sendiri mengakui telah menerima laporan penipuan melalui nomor WhatsApp berisi link update Satu Sehat Mobile.

"Alih-alih memperbarui aplikasi Satu Sehat, link tersebut justru mencuri password atau data yang tersimpan di ponsel pengguna. Diketahui WhatsApp penipuan itu bernomor +6285961004844," ujar Kemenkes melalui rilis yang dikutip dari Sehatnegeriku.

Sehingga, Kemenkes mengimbau masyarakat agar hati-hati bila menerima pesan dari nomor tersebut. Bahkan, bisa pula pengirim pesan penipuan itu akan menggunakan banyak nomor yang berbeda-beda.

Kemenkes Tak Kirim Link Update Satu Sehat Secara Personal 

Sebagai bentuk pencegahan, masyarakat pun diminta untuk tidak membuka link yang mengaku Satu Sehat dari nomor tidak dikenal dan tidak tervalidasi dengan centang hijau.

Hal tersebut lantaran Kemenkes menegaskan bahwa Kemenkes tidak pernah mengirim link update Satu Sehat secara personal dari WhatsApp.

3 dari 4 halaman

Update Satu Sehat Mobile Hanya dari Play Store atau App Store

Kemenkes mengungkapkan bahwa update aplikasi Satu Sehat Mobile hanya diproses otomatis atau manual melalui Play Store atau App Store. Sedangkan, nomor WhatsApp Kemenkes adalah 0811 10 500 567 dengan centang hijau.

Sebelumnya, aplikasi Satu Sehat sendiri sempat mengalami error. Hal itu disebabkan oleh gangguan login bagi sebagian pengguna yang tidak mendapatkan OTP.

"Masalah itu terjadi karena adanya peningkatan akses atau traffic aplikasi secara bersamaan. Saat ini kendala terkait Aplikasi Satu Sehat berangsur normal dengan dikeluarkannya versi terbaru (5.2.1)," tulis keterangan Kemenkes.

4 dari 4 halaman

Tidak Perlu Unduh Ulang, Tinggal Update

Staf Ahli Teknologi Kesehatan sekaligus Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes RI, Setiaji sempat mengungkapkan bahwa PeduliLindungi akan mengalami perubahan besar dan bisa dimanfaatkan masyarakat.

"PeduliLindungi akan mengalami perubahan besar malam ini, dan dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai Satu Sehat Mobile mulai 1 Maret 2023," ujar Setiadi melalui keterangan pada Selasa, 28 Februari 2023.

Praktisnya, masyarakat tak perlu lagi mengunduh aplikasi Satu Sehat secara terpisah. Melainkan tinggal memperbarui (update) aplikasi PeduliLindungi yang sudah ada melalui Play Store atau App Store, dan jika selesai, otomatis akan berubah dengan sendirinya. 

Setelah memberikan persetujuan syarat dan ketentuan di Satu Sehat Mobile, pengguna hanya perlu log in dengan nomor ponsel atau email yang telah terdaftar.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.