Sukses

Pecahkan Rekor Sebagai Bayi Kembar Paling Prematur di Dunia, Anak Kembar Adiah dan Adrial Nyaris Dibiarkan Mati

Adiah Laelynn Nadarajah dan Adrial Luka Nadarajah adalah nama bayi kembar paling prematur di dunia, berikut kisahnya

Liputan6.com, Jakarta - Ketika Shakina Rajendram hendak melahirkan pada usia kandungan hanya 21 pekan plus lima hari atau sekitar empat bulan lebih awal dari lama kandungan normal, dokter memberitahu bahwa dia kemungkinan besar bakal kehilangan bayi kembar yang ada di rahimnya.

Dokter di rumah sakit di Ontario, Kanada, tempat Shakina melahirkan mengatakan tidak ada yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan Adiah Laelynn Nadarajah dan Adrial Luka Nadarajah, nama bayi kembar yang diberikannya.

"Bayinya tidak layak, nol persen peluang bertahan hidup," kata dokter seperti dikisahkan di laman resmi Guinness World Records dikutip BBC pada Selasa (07/03).

Tuhan Berkata Lain, Bayi Kembar Itu Kini Berumur Setahun

Namun, setahun kemudian, yang terjadi justru sebaliknya. Bayi kembar Adiah Laelynn Nadarajah dan Adrial Luka Nadarajah masih hidup dan bahkan merayakan ulang tahun pertama mereka sebagai bayi kembar paling prematur di dunia.

Dengan berat hanya 330 gram, Adiah, anak kembar perempuan Shakina lahir 23 menit di hadapan kakaknya, Adrial, yang beratnya 420 gram.

Dengan gabungan 750 gram, mereka menjadi kembar paling ringan saat lahir.

Dua Nadarajah itu memecahkan rekor terlahir ke dunia pada usia kehamilan tepat 22 pekan. Jika mereka dilahirkan bahkan 1 jam sebelumnya, tidak ada upaya yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan hidup mereka.

Adiah Laelynn Nadarajah dan Adrial Luka Nadarajah pun resmi mendapat sertifikat dari Guinness World Records.

Raih Rekor Dunia Sebagai Bayi Kembar Paling Prematur

Adiah dan Adrial lahir 126 hari lebih awal dari kelahiran normal, tepatnya pada 4 Maret 2022.

Kelahiran mereka memecahkan rekor sebelumnya dari 125 hari lebih awal, yakni kelahiran Keeley dan Kambry Ewoldt dari Amerika Serikat yang lahir pada 24 November 2018.

Bayi paling prematur di dunia yang pernah ada adalah Curtis Zy-keith Means, anak dari Michelle Butler, Wargan Negara Amerika Serikat. Curtis lahir pada 5 Juli 2020 di usia kehamilan 21 pekan satu hari, menjadikannya 132 hari prematur.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rumah Sakit Membiarkan Bayi Kembar Adiah dan Adrial Mati

Shakina mengungkapkan bahwa saat melahirkan, si kembar itu tak menerima bantuan peralatan penopang kehidupan dari pihak rumah sakit, bahkan nyaris dibiarkan mati.

Shakina mengaku merasa sedih kehilangan kehamilan pertamanya hanya beberapa bulan sebelumnya, di rumah sakit yang sama.

Satu-satunya penghiburan yang bisa ditawarkan rumah sakit adalah perawatan nyaman, di mana bayi-bayi itu akan ditempatkan di atas Shakina dengan kondisi mereka dibiarkan perlahan-lahan meninggal.

Doa Sang Ayah di Malam Hari Jelang Kelahiran Bayi Kembar

Ayah si kembar, Kevin Nadarajah, ingat dirinya terjaga pada malam hari, dengan wajah dibanjiri air mata, berdoa untuk harapan agar anaknya bisa terus hidup.

Keesokan harinya, harapan Kevin terwujud. Shakina dipindahkan ke Rumah Sakit Gunung Sinai di Toronto, yang berspesialisasi dalam resusitasi (prosedur medis darurat) bayi berusia 22 pekan.

Meskipun Shakina telah berada di unit perawatan intensif neonatal Gunung Sinai, situasinya ketika itu masih tampak suram.

3 dari 4 halaman

Bayi Kembar Adiah dan Adrial Memiliki Kulit Sangat Tipis Bahkan Transparan

Sesaat sebelum dua bayi kembar itu lahir, setengah jam sebelum tengah malam, Shakina merasakan air ketubannya pecah. Dia sangat terpukul.

Untungnya, Shakina diberitahu bahwa air ketubannya tidak benar-benar pecah. Akibat kelelahan, calon ibu itu pun dengan cepat tertidur.

Shakina terbangun 15 menit setelah tengah malam, dan kali ini air ketubannya benar-benar pecah.

Ajaibnya, dalam waktu setengah jam, pada usia kehamilan tepat 22 pekan, bayi kembar Adiah dan Adrial lahir dan berhasil diresusitasi.

Namun, pertempuran hanya setengah dimenangkan. Adiah dan Adrial tetap berada di perawatan rumah sakit selama hampir enam bulan, menghadapi berbagai komplikasi. 

Bayi Kembar yang Memiliki Kulit Sangat Tipis Bahkan Transparan

Kedua bayi kembar itu pun memiliki kulit yang sangat tipis, bahkan transparan.

Pada pekan kedua setelah lahir, Adrial mengalami perforasi (muncul lubang) di usus, yang memicu infeksi aliran darah dan peradangan yang signifikan di seluruh tubuhnya.

Kulitnya yang rapuh menderita pengelupasan yang luas setiap kali kateter perlu diganti.

"Kami menyaksikan berkali-kali bayi-bayi itu hampir mati di depan mata kami," cerita Shakina kepada BBC.

Shakina dan Kevin diminta beberapa kali untuk mempertimbangkan menarik perawatan medis, tetapi itu justru memperkuat tekad mereka untuk menyelamatkan bayi mereka.

Setelah 161 hari rumah sakit memutuskan untuk memulangkan Adiah, disusul oleh Adrial sepekan kemudian.

4 dari 4 halaman

Kondisi Bayi Kembar Adiah dan Adrial Semakin Membaik

Sejak dipulangkan, kondisi Adiah justru tumbuh sangat baik. Adiah sekarang memiliki berat sekitar 6 kg, yang 18 kali lebih berat dari berat lahirnya.

"Dia bayi yang sangat bahagia dan selalu tersenyum sepanjang hari," kata Shakina.

"Dia sangat cerewet dan 'mengobrol' dengan kami dan mainannya selama berjam-jam," dia menambahkan.

Akan tetapi, Adrial dirawat kembali ke rumah sakit dua kali sejak dipulangkan, menghabiskan beberapa pekan untuk melawan infeksi dan masalah pernapasan.

Setelah kembali dari rawat inap terakhirnya, dia membutuhkan dukungan oksigen di rumah.

Perkembangan Bayi Kembar Adiah dan Adrial

Namun, pada perkembangannya kemudian, Adrial kini melampaui saudara kembarnya dan berkembang dengan sangat baik.

Shakina menggambarkan Adrial sebagai bayi yang jeli, penuh perhatian, dan cerdas, serta menyukai musik seperti orang tuanya.

Adiah dan Adrial terus dipantau oleh berbagai spesialis medis, di antaranya ahli jantung, ahli respirasi, ahli mata, dokter kulit, dan ahli hematologi. Namun, secara umum kondisi si kembar melampaui harapan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.